Konsultan Pengawas konstruksi di Cikarang

Cari & temukan Konsultan Pengawas konstruksi terbaik & terpercaya di Cikarang
FILTER BY

Tour Type

Duration

Cikarang
CV. WIJAYA KARTA
Grade: K2
Asosiasi : GAPEKNAS
Cikarang
PT. CATURDAYA KARYA LESTARI
Grade: K2
Asosiasi : GAPEKNAS
Showing 1 - 2 of 2

Konsultan Pengawas konstruksi di Cikarang

Perusahaan Konsultan Pengawas konstruksi di Cikarang merupakan sebuah jasa yang menawarkan usaha jasa konstruksi rumah yang terletak di Cikarang Indonesia. Cikarang juga merupakan kota metropolitan yang sangat ramai penduduknya. Jika bicara tentang Cikarang, tentu tidak terlepas dari bayangan infrastruktur – infrastruktur yang mumpuni yang ada di Cikarang. Tentu saja infrastruktur tersebut ada dengan campur tangan para kontraktor yang telah melaksanakan pembangunannya. Perusahaan Konsultan Pengawas konstruksi Cikarang tidak jauh beda dengan kontraktor yang berasal dari daerah lain. Kontraktor merupakan pelaksana konstruksi baik pembangunan baru maupun renovasi dari yang lama. Perusahaan Konsultan Pengawas konstruksi Cikarang ini bertanggung jawab atas pelaksanaan pembangunan Jasa Konsultan Pengawas konstruksi sesuai dengan kesepakatan kontrak dengan pihak pemberi kerja. Di Cikarang ada banyak sekali kontraktor yang tersebar di beberapa wilayah di Cikarang. di atas adalah daftar Perusahaan Konsultan Pengawas konstruksi Cikarang (terutama kontraktor sipil) yang bisa menjadi rekomendasi terbaik

Cari juga di kota-kota di Cikarang:

Asal-usul penamaan Cikarang tidak terlepas dari nama sebuah sungai yang melintasi wilayah ini, yaitu Sungai Cikarang. Nama Sungai Cikarang sendiri berasal dari kata dalam bahasa Sunda, "ci" atau "cai" yang artinya 'air', dan kata "karang" yang merupakan nama tempat mata air dari Sungai Cikarang berasal, yakni di Bukit Karang, Desa Cibodas, Jonggol.

Cikarang (Sunda: .mw-parser-output .script-sunda{font-family:"Noto Sans Sundanese","AB Gunung Jati","Sundanese Unicode 2013"}ᮎᮤᮊᮛᮀ) adalah ibu kota dari Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kawasan Cikarang meliputi wilayah kecamatan Cikarang Pusat, Cikarang Barat, Cikarang Timur, Cikarang Utara, dan Cikarang Selatan di Kabupaten Bekasi. Secara geografis Cikarang dilintasi oleh banyak sungai, antara lain Sungai Cikarang, Cipamingkis, Cisadang, Cikedokan, Cibeet, dan Ciherang. Semua sungai yang melintasi Cikarang tersebut berhulu di wilayah Dataran Tinggi Jonggol di sebelah timur Kabupaten Bogor. Sebelumnya pusat pemerintahan Kabupaten Bekasi berada di Kota Bekasi, yang karena pemekaran daerah sekarang menjadi kota otonom. Cikarang memiliki kawasan Jababeka yang merupakan kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara.

Melihat semakin ramai dan berkembangnya Cikarang serta alasan sejarah Cikarang sebagai sebuah kawedanan, membuat Pemerintah Daerah Bekasi berniat menjadikan Cikarang menjadi sebuah kota industri. Untuk itu, pada tahun 1992 wilayah Cikarang diperluas dengan cara membentuk kecamatan-kecamatan baru dengan nomenklatur Cikarang yang wilayahnya di ambil dari kecamatan sekitar. Seperti, kecamatan Lemahabang di ganti namanya menjadi Cikarang Timur, sebagian desa di kecamatan Cibitung dan Setu menjadi Cikarang Barat, kemudian sebagian desa di kecamatan Serang Baru menjadi Cikarang Selatan, sementara Cikarang Pusat wilayahnya diambil dari Kecamatan Lemahabang, Kedungwaringin, dan Cibarusah. Jadi, wilayah Cikarang Kota saat ini bukanlah wilayah asli dari kecamatan Cikarang. Bahkan beberapa desa di selatan dahulunya adalah bagian dari Kawedanan Jonggol (Tjibaroesa), seperti desa Sukadami, Serang, Cicau, Sukamahi, Ciantra, dan Sukasejati. Kelima desa tersebut memiliki ciri yang sama yaitu berada diketinggian >50 m dpl.

Cikarang berkembang dan dikenal sebagai kawasan industri karena kegiatan industri merupakan kegiatan yang paling menonjol di kawasan ini. Hal tersebut dapat dilihat dari begitu banyaknya area industri yang tersebar, mulai dari Cikarang Barat hingga ke Cikarang Selatan. Beberapa kompleks industri yang ada di Cikarang antara lain; MM 2100 Cikarang Barat, Kawasan Industri Jababeka, Bekasi International Industrial Estate (BIIE) atau Hyundai Industrial Park, East Jakarta Industrial Park (EJIP), dan Delta Silicon Industrial Park. Banyak perusahaan yang berkembang di Cikarang berasal dari luar negeri seperti dari Singapura, Inggris, Jerman, Korea Selatan, Jepang, Cina, Malaysia, Taiwan, dan Timur Tengah.

Bahasa yang paling umum digunakan oleh penduduk Cikarang adalah bahasa Indonesia, hal ini dikarenakan Cikarang sebagai kawasan industri yang memiliki keragaman dalam hal suku bangsa dan bahasa. Namun, terdapat dua bahasa daerah yang digunakan oleh penduduk asli di Cikarang, yakni bahasa Sunda (dialek Pesisir Utara) dan Betawi (dialek Cikarang).

Bahasa Sunda mayoritas dituturkan di Cikarang Pusat, Cikarang Timur, dan Cikarang Selatan. Sedangkan bahasa Betawi dituturkan di Cikarang Utara dan Cikarang Barat. Batas penggunaan kedua bahasa di Cikarang ini juga memiliki keunikan, yakni dibatasi oleh Jalan Nasional Rute 1 atau dikenal sebagai Jalan Pantai Utara. Pemetaannya adalah bahasa Sunda dituturkan di sebelah selatan sedangkan bahasa Betawi di sebelah utara.

Sebelum menjadi ibukota Kabupaten Bekasi dan kota industri, Cikarang dahulu hanyalah sebuah kecamatan yang luas wilayahnya hanya meliputi Kecamatan Cikarang Utara. Pada awal tahun 1980-an, wilayah Cikarang yang sebelumnya merupakan persawahan yang subur mulai dibangun kawasan industri, akibat perluasan dari kawasan industri di Tambun dan Cibitung yang pembangunannya bergerak ke arah timur.

Cikarang Kota seluruh wilayahnya berada di dataran rendah dengan ketinggian antara 12–83 mdpl. Sebagian besar wilayahnya adalah bekas persawahan yang berkontur datar, kecuali bagian selatan yang dahulunya adalah bagian dari Kawedanan Jonggol (Tjibaroesa) konturnya sedikit bergelombang dan berada di ketinggian yang cukup tinggi, antara 45–83 m, seperti desa Cicau, Serang, Sukadami, Sukamahi, Ciantra, dan Sukasejati. Titik tertinggi (>80 mdpl) Cikarang berada di desa Sukadami, Cicau, dan Serang.

Sejak 2004 hingga saat ini, Cikarang Kota masih berstatus sebagai ibukota kabupaten, mirip seperti Purwokerto yang sebenarnya memiliki kelayakan untuk berdiri sebagai sebuah kotamadya. Pada tahun 2008, dilakukan kajian soal wacana pembentukan Kota Cikarang sebagai daerah otonomi baru yang lepas dari Kabupaten Bekasi.