Perusahaan Jasa Konstruksi KAB. SINTANG : Kontraktor & Konsultan di KAB. SINTANG

FILTER BY

Tour Type

Duration

CV. BUGAU UMA
LSBU GAPEKNAS INFRASTRUKTUR (GAPEKNAS)
Showing 541 - 570 of 589

Tentang KAB. SINTANG

logo KAB. SINTANG

Kabupaten Sintang adalah salah satu daerah otonom tingkat II di wilayah Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Sintang. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 21.638,00 km² dan berpenduduk sebesar 445.255 jiwa pada pertengahan tahun 2024. Kepadatan penduduk 21 jiwa/km2 yang terdiri dari multietnis dengan dominan suku Dayak, Melayu dan Jawa.

Daerah Pemerintahan Kabupaten Sintang, pada tahun 2024, terbagi menjadi 14 kecamatan, 16 kelurahan, dan 361 desa. Kecamatan terluas adalah Kecamatan Ambalau dengan luas 29,52 persen dari total luas wilayah Kabupaten Sintang, sedangkan luas masing–masing kecamatan lainnya hanya berkisar 1–29 persen dari luas Kabupaten Sintang.

Sebagian besar wilayah Kabupaten Sintang merupakan perbukitan dengan luas sekitar 13.573,75 km2 atau sekitar 63,57% dan dataran seluas 8.061,25 km2. Kabupaten Sintang merupakan kabupaten terbesar ke-dua di Provinsi Kalimantan Barat, setelah Kabupaten Ketapang. Wilayah ini berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia. Mata pencaharian utama masyarakat di kawasan ini adalah petani kelapa sawit dan karet.

Tahun 1600 Raja Sintang mengirim utusan ke Banjarmasin melewati jalur sungai Katingan untuk menyalin Kitab Suci Al-Quran. Kontrak tahun 1756, Sultan Tamjidullah I dari Banjarmasin dengan VOC-Belanda mendaftarkan Sintang dalam wilayah pengaruh Kesultanan Banjarmasin. Tanggal 1 Januari 1817 Raja Banjar Sultan Sulaiman menyerahkan Sintang kepada Belanda. Tahun 1823 kontrak Sultan Sintang dengan Hindia Belanda. Tanggal 4 Mei 1826, Sultan Adam dari Banjarmasin menyerahkan Sintang kepada Hindia Belanda. Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah ini termasuk dalam wester-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8. Kabupaten Sintang dihuni 34 sub suku Dayak.

Kabupaten Sintang memiliki luas wilayah sebesar 21.635 km² dan merupakan kabupaten yang memiliki luas wilayah ketiga terbesar di Provinsi Kalimantan Barat setelah Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kapuas Hulu. Kabupaten ini dilewati oleh garis khatulistiwa dan terletak di sebelah timur provinsi Kalimantan Barat dengan letak koordinat yakni antara 1°05' Lintang Utara hingga 0°46' Lintang Selatan dan 110°50' Bujur Timur hingga 113°20' Bujur Timur.

Kabupaten Sintang berdasarkan klasifikasi iklim memiliki iklim hutan hujan tropis (Af) yang dicirikan dengan curah hujan yang hampir selalu tinggi sepanjang tahunnya. Suhu udara di wilayah Kabupaten Sintang bervariasi antara 21°C hingga 34°C. Tingkat kelembapan di wilayah Sintang pun terbilang tinggi antara 75% hingga 90%.

Kabupaten Sintang terdiri dari 14 kecamatan, 16 kelurahan, dan 390 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 403.095 jiwa dengan luas wilayah 21.638,20 km² dan sebaran penduduk 19 jiwa/km².

Jumlah penduduk Kabupaten Sintang tahun 2024 tercatat sebanyak 443.684 jiwa yang terdiri dari 228.753 laki-laki dan 214.931 perempuan. Penyebaran penduduk antar kecamatan tidak merata. Kecamatan Sintang menempati posisi dengan jumlah penduduk tertinggi yaitu 85.167 jiwa, diikuti oleh Kecamatan Sepauk sebanyak 55.864 jiwa dan Sungai Tebelian sebanyak 36.895 jiwa. Kepadatan penduduk secara keseluruhan adalah 20 jiwa per km². Laju pertumbuhan penduduk tertinggi terjadi di Kecamatan Sintang dengan 2,45 persen per tahun, sementara laju terendah tercatat di Kecamatan Ambalau sebesar 0,16 persen per tahun. Struktur umur menunjukkan bahwa kelompok usia 10–14 tahun merupakan salah satu kelompok terbesar, yaitu 37.703 jiwa. Proporsi jenis kelamin di Kabupaten Sintang menunjukkan rasio 106,43, yang berarti terdapat sekitar 106 laki-laki untuk setiap 100 perempuan.

Komposisi penduduk usia kerja di Kabupaten Sintang tahun 2024 mencapai 328.942 jiwa. Sebanyak 246.577 jiwa tergolong sebagai angkatan kerja, terdiri atas 141.551 laki-laki dan 98.001 perempuan yang bekerja, serta 7.025 orang yang menganggur. Sementara itu, sebanyak 82.365 jiwa tergolong bukan angkatan kerja yang meliputi 26.228 siswa, 51.098 ibu rumah tangga, dan 5.039 lainnya. Tingkat partisipasi angkatan kerja mencapai 74,96 persen, dengan partisipasi laki-laki sebesar 85,87 persen dan perempuan 63,22 persen. Tingkat pengangguran terbuka secara umum sebesar 2,85 persen, dengan angka 3,32 persen untuk laki-laki dan 2,15 persen untuk perempuan. Berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan, mayoritas angkatan kerja hanya tamat sekolah dasar, dengan 114.366 orang bekerja dan 2.040 menganggur, yang menunjukkan tingkat partisipasi kerja sebesar 98,25 persen pada kelompok ini.

Komposisi agama penduduk di Kabupaten Sintang tahun 2023 mencatatkan keberagaman. Jumlah penganut Islam tercatat 165.036 jiwa, diikuti oleh Katolik sebanyak 131.161 jiwa dan Protestan 101.274 jiwa. Selain itu, terdapat 51.617 jiwa yang menganut agama Hindu, 1.919 penganut Buddha, serta 800 jiwa penganut agama lain. Kecamatan Sintang memiliki populasi penganut Islam tertinggi yaitu 54.966 jiwa, sementara Katolik mendominasi di Kecamatan Kayan Hilir dengan 15.386 jiwa. Dari sisi sarana ibadah, Kabupaten Sintang memiliki 287 masjid, 512 mushola, 3.591 gereja Protestan, 3.658 gereja Katolik, tanpa keberadaan pura maupun vihara. Jumlah rumah ibadah tertinggi berada di Kecamatan Sintang yang memiliki 65 masjid, 113 mushola, 54 gereja Protestan, dan 14 gereja Katolik.

Pada tahun ajaran 2024/2025, jumlah murid sekolah dasar di Kabupaten Sintang tercatat sebanyak 50.737 siswa. Jumlah ini tersebar di sekolah negeri dan swasta, dengan 48.659 siswa di sekolah negeri dan 2.078 siswa di sekolah swasta. Dari sisi guru, total terdapat 3.777 guru, yang terdiri dari 3.641 guru di sekolah negeri dan 136 guru di sekolah swasta. Kecamatan dengan jumlah murid tertinggi adalah Kecamatan Sintang yang mencatatkan 8.804 murid, diikuti oleh Kecamatan Sepauk sebanyak 6.283 murid. Adapun jumlah sekolah dasar secara total mencapai 458 unit, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 456 unit. Pada jenjang taman kanak-kanak, terdapat 149 lembaga pendidikan pada tahun ajaran 2024/2025. Jumlah guru TK mencapai 486 orang, dengan jumlah murid sebanyak 4.170 anak. Kecamatan Sintang menjadi wilayah dengan jumlah murid dan guru terbanyak, yaitu 1.594 murid dan 180 guru. Ketersediaan guru TK menunjukkan dominasi tenaga pengajar swasta karena sebagian besar TK berstatus swasta. Selain itu, angka ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat 3.878 murid dan 431 guru di seluruh kabupaten. Pada tingkat pendidikan menengah, Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) mengalami perubahan signifikan. APM untuk tingkat sekolah menengah pertama meningkat dari 67,85 persen menjadi 71,47 persen, sedangkan APK naik dari 72,01 persen menjadi 79,14 persen pada tahun 2024. Untuk jenjang sekolah menengah atas, APM tercatat 58,94 persen, dan APK mencapai 83,07 persen. Di tingkat dasar, APM sudah sangat tinggi sebesar 99,68 persen, dan APK mencapai 113,64 persen, menunjukkan bahwa hampir seluruh anak usia SD telah bersekolah dan ada sebagian yang bersekolah lebih cepat atau lebih lambat.

Jumlah mahasiswa di Kabupaten Sintang tahun 2024 berasal dari berbagai institusi, antara lain Universitas Kapuas, STKIP Persada Khatulistiwa, STTK, STAIMA, STIKES Kapuas Raya, dan Universitas Muhammadiyah Pontianak kampus Sintang. Di Universitas Kapuas, jurusan Ilmu Administrasi Publik memiliki mahasiswa terbanyak dengan 298 mahasiswa perempuan dan 225 laki-laki dari angkatan sebelumnya, serta 107 mahasiswa baru. Di STKIP Persada Khatulistiwa, Program Pendidikan Guru SD mencatat 522 mahasiswa perempuan dan 149 laki-laki dari angkatan lama, dengan tambahan 275 mahasiswa baru. Jumlah tenaga pendidik tersebar merata dengan dominasi pada jurusan-jurusan populer seperti Kesehatan Masyarakat, Pendidikan Anak Usia Dini, dan Ilmu Hukum.

Komposisi sumber daya manusia aparatur sipil negara di Kabupaten Sintang berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan dominasi lulusan sarjana. Per Desember 2024, sebanyak 4.467 orang ASN merupakan lulusan S1, disusul lulusan Diploma III sebanyak 930 orang, dan lulusan S2 sebanyak 462 orang. Terdapat 710 ASN berlatar belakang pendidikan SMA, dan hanya dua orang memiliki gelar doktor. Jumlah total ASN sebanyak 6.808 orang, dengan komposisi 3.059 laki-laki dan 3.749 perempuan. Dalam klasifikasi jabatan, mayoritas ASN berada di jabatan fungsional pendidikan (3.825 orang) dan fungsional medis (922 orang), menunjukkan konsentrasi ASN di bidang layanan dasar. Untuk kelompok pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), jumlah keseluruhan mencapai 1.923 orang. Mayoritas di antaranya merupakan lulusan S1 sebanyak 1.632 orang, diikuti lulusan D3 sebanyak 200 orang, dan S2 sebanyak 60 orang. Jabatan paling umum diisi PPPK adalah jabatan fungsional pendidikan sebanyak 1.550 orang dan fungsional medis sebanyak 94 orang. Perempuan mendominasi jumlah PPPK, yakni 1.273 orang dibandingkan 650 laki-laki, menunjukkan tren demografis dalam rekrutmen tenaga non-PNS di sektor pelayanan publik.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sintang atas dasar harga berlaku tahun 2024 mencapai Rp20,48 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2010 sebesar Rp11,22 triliun. Laju pertumbuhan ekonomi secara riil tercatat sebesar 4,89 persen, mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 4,68 persen. Perhitungan menggunakan harga konstan tersebut digunakan untuk menetralkan pengaruh inflasi terhadap nilai produksi yang dihasilkan secara agregat dari berbagai sektor usaha. Sektor industri di Kabupaten Sintang terdiri atas industri formal dan non formal. Tahun 2024, jumlah unit usaha pada sektor industri formal sebanyak 432 unit dengan jumlah tenaga kerja 1.176 orang. Pada sektor industri non formal terdapat 166 unit usaha yang menyerap tenaga kerja sebanyak 1.432 orang. Selain itu, terdapat 111 perusahaan konstruksi yang berbadan hukum, berasal dari asosiasi jasa konstruksi seperti GAPENSI, GAPEKSINDO, GAPEKNAS, HJKI, P3IM, dan PPKIN.

Jumlah perusahaan industri kecil formal tahun 2024 mencapai 2.150 unit, tersebar di berbagai kecamatan. Kecamatan Sintang memiliki unit usaha terbanyak dengan 1.053 unit dan menyerap tenaga kerja sebanyak 1.998 orang. Kecamatan Sungai Tebelian memiliki 275 unit usaha dengan 624 tenaga kerja. Sepauk memiliki 228 unit usaha dan 325 tenaga kerja. Wilayah lain seperti Dedai, Tempunak, dan Kayan Hilir menunjukkan angka yang signifikan, masing-masing dengan ratusan unit usaha dan ratusan pekerja. Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Sintang ditunjukkan dari posisi kredit sepanjang tahun 2024. Nilai tertinggi terjadi pada bulan November, dengan total kredit UMKM mencapai Rp3,01 triliun. Kredit untuk usaha mikro mencapai Rp1,51 triliun, untuk usaha kecil Rp1,50 triliun, dan usaha menengah Rp– (tidak tercatat), menunjukkan pertumbuhan bulanan yang stabil dan terus meningkat dari Januari hingga akhir tahun.

Kredit UMKM berdasarkan jenisnya didominasi oleh kredit modal kerja dan investasi. Pada bulan Desember, nilai kredit modal kerja mencapai Rp1,50 triliun dan kredit investasi mencapai Rp1,48 triliun. Akumulasi kredit selama tahun 2024 menunjukkan kenaikan berkelanjutan tiap bulannya. Data tidak mencatat adanya kategori kredit tidak teridentifikasi sepanjang tahun. Peningkatan ini mengindikasikan mobilitas permodalan UMKM yang kuat dari sektor perbankan. Inflasi umum di Kabupaten Sintang tahun 2024 mencapai angka 0,46 persen. Inflasi tertinggi tercatat pada bulan Maret sebesar 0,46 persen dan pada bulan Desember sebesar 0,46 persen juga. Kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi terbesar dengan capaian tertinggi di bulan Desember sebesar 1,28 persen. Inflasi kelompok pakaian dan alas kaki sepanjang tahun tetap rendah dan stabil, dengan nilai hampir nol pada sebagian besar bulan. Tingkat indeks harga konsumen untuk kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya meningkat signifikan selama tahun 2024. Pada bulan Januari indeksnya sebesar 105,19 dan meningkat konsisten hingga mencapai 110,09 di bulan Desember. Sementara itu, indeks penyediaan makanan dan minuman mengalami kenaikan dari 100,98 pada Januari menjadi 104,17 pada Desember. Indeks pendidikan tetap konstan di angka 101,05 sepanjang tahun.

Pada sektor perbankan dan investasi, posisi dana simpanan berjangka (deposito) di Kabupaten Sintang mengalami peningkatan dari Rp461,98 miliar di Januari menjadi Rp519,38 miliar pada Desember 2024. Jumlah rekening mengalami sedikit fluktuasi, namun tetap berada di kisaran 1.400 hingga 1.500-an unit sepanjang tahun. Peningkatan nilai deposito setiap bulan menunjukkan preferensi masyarakat terhadap instrumen simpanan jangka menengah dan panjang sebagai alternatif tabungan. Total kredit kepada pihak ketiga berdasarkan jenis kredit di Kabupaten Sintang pada Desember 2024 mencapai Rp9,15 triliun. Kredit konsumsi sebesar Rp2,48 triliun, kredit investasi Rp3,86 triliun, dan kredit modal kerja Rp2,80 triliun. Jika ditinjau dari bulan ke bulan, tren nilai kredit konsumsi dan investasi terus meningkat, sedangkan kredit modal kerja menunjukkan fluktuasi ringan. Data ini merepresentasikan arus permodalan dalam sektor produktif dan konsumtif di tingkat lokal. Jumlah pelaku usaha resmi di Kabupaten Sintang yang tercatat melalui pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) pada tahun 2024 mencapai 2.474 pelaku usaha. Jumlah ini relatif stabil dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun terjadi penurunan dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 2.449 pelaku usaha. Kecamatan Sintang menjadi wilayah dengan jumlah pelaku usaha terbanyak yaitu 904, diikuti Sungai Tebelian sebanyak 326 dan Sepauk sebanyak 205.

Produksi hortikultura di Kabupaten Sintang pada tahun 2024 memperlihatkan dominasi komoditas sayuran seperti tomat dan cabai rawit. Tomat mencatatkan total produksi sebesar 4.663,30 ton yang tersebar luas di kecamatan seperti Sintang (1.868,00 ton), Binjai Hulu (1.070,20 ton), dan Sungai Tebelian (534,00 ton). Cabai rawit juga menunjukkan angka tinggi dengan produksi total 450,00 ton, naik dari tahun sebelumnya sebesar 369,00 ton. Komoditas lain seperti pepaya dan salak masing-masing mencapai 1.690,40 ton dan 820,10 ton. Kecamatan Sepauk (430,00 ton) dan Ketungau Hulu (300,00 ton) menjadi daerah sentral produksi pepaya, sedangkan salak banyak dihasilkan di Sungai Tebelian (425,00 ton) dan Sepauk (175,00 ton).

Tanaman perkebunan tahunan seperti kelapa sawit, karet, dan kelapa tetap menjadi tulang punggung sektor perkebunan di Kabupaten Sintang. Tahun 2024, luas areal kelapa sawit mencapai 33.398,00 hektare dengan produksi sebesar 951.044,75 ton. Kecamatan dengan produksi tertinggi yaitu Sungai Tebelian (128.183,90 ton), Ketungau Hulu (138.097,52 ton), dan Sepauk (70.224,60 ton). Tanaman karet menempati posisi kedua dengan luas 91.285,00 hektare dan hasil produksi sebesar 39.733,00 ton, sebagian besar berada di Sepauk, Tempunak, dan Binjai Hulu. Sementara itu, kelapa mencakup luas 1.076,85 hektare dengan produksi sebesar 267,80 ton, tersebar merata di semua kecamatan.

Subsektor peternakan menampilkan populasi ternak besar dan kecil yang bervariasi. Total populasi sapi di Kabupaten Sintang mencapai 5.021 ekor, tertinggi berada di Sepauk (1.125 ekor) dan Sungai Tebelian (1.203 ekor). Populasi babi juga signifikan, yaitu sebanyak 9.053 ekor, terbanyak di Kayan Hulu (1.761 ekor) dan Sepauk (2.315 ekor). Jumlah kambing mencapai 3.325 ekor, tersebar di berbagai kecamatan dengan konsentrasi tinggi di Sungai Tebelian (1.229 ekor). Populasi unggas juga cukup besar, terdiri atas ayam ras 57.579 ekor, ayam buras 218.376 ekor, dan itik 17.681 ekor. Distribusi ayam buras paling banyak berada di Kecamatan Sungai Tebelian (40.000 ekor) dan Sepauk (29.750 ekor).

Perikanan di Kabupaten Sintang terbagi atas perikanan perairan umum dan budidaya. Total produksi perikanan tahun 2024 sebesar 1.198,43 ton, dengan 928,41 ton berasal dari perairan umum dan 270,02 ton dari budidaya. Produksi ikan air tawar dari perairan umum didominasi oleh ikan gabus (73,11 ton) dan jambal (62,42 ton), sedangkan dari budidaya di kolam, jenis ikan lele dan nila menjadi primadona. Perikanan budidaya melalui keramba juga menyumbang produksi signifikan, dengan ikan mas (26,45 ton) dan nila (81,97 ton) sebagai hasil utama. Jumlah rumah tangga perikanan mencapai 4.643 unit dan fasilitas produksi seperti kolam dan keramba masing-masing berjumlah 2.472 dan 1.398 unit.

Pada tahun 2024, Kabupaten Sintang memiliki total 5 rumah sakit umum, 1 rumah sakit khusus, 19 puskesmas rawat inap, dan 1 puskesmas non-rawat inap. Jumlah fasilitas kesehatan tersebut tersebar di seluruh kecamatan, dengan konsentrasi tertinggi berada di Kecamatan Sintang. Tercatat pula sebanyak 20 apotek aktif tersebar di berbagai wilayah, naik dari 17 apotek pada tahun 2020. Penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan juga meliputi poliklinik di beberapa kecamatan, meskipun pada tahun 2024 hanya tercatat 4 unit aktif secara administratif di seluruh kabupaten. Distribusi tenaga kesehatan di Kabupaten Sintang pada tahun 2024 melibatkan 88 tenaga medis, 980 perawat, 578 bidan, dan 60 tenaga kefarmasian. Kecamatan Sintang memiliki jumlah tenaga kesehatan tertinggi dibandingkan kecamatan lain, yaitu 59 tenaga medis, 405 perawat, 172 bidan, dan 38 tenaga kefarmasian. Selain itu, terdapat pula 38 tenaga kesehatan masyarakat, 30 tenaga kesehatan lingkungan, 44 tenaga gizi, dan beberapa tenaga keterapian fisik yang tersebar secara terbatas di beberapa kecamatan. Tidak terdapat tenaga keteknisan medis, tenaga teknik biomedika, maupun tenaga kesehatan tradisional yang tercatat secara resmi di tahun yang sama.

Jumlah bayi lahir hidup di Kabupaten Sintang pada tahun 2024 sebanyak 6.818 jiwa, dengan distribusi 3.518 laki-laki dan 3.298 perempuan. Sementara itu, tercatat 71 kasus bayi lahir mati, terdiri atas 35 laki-laki dan 31 perempuan. Data ini diperoleh dari seluruh fasilitas pelayanan kesehatan yang melaporkan kelahiran di setiap kecamatan. Kecamatan Sintang dan Sepauk menjadi wilayah dengan angka kelahiran tertinggi, sedangkan Kelam Permai tidak mencatat kasus bayi lahir mati dalam kurun waktu tersebut. Selama tahun 2024, sebanyak 8,06 persen penduduk Kabupaten Sintang mengalami keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir sebelum survei. Keluhan lebih banyak dilaporkan oleh perempuan, dengan persentase sebesar 8,34 persen dibandingkan laki-laki sebesar 7,78 persen. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya, baik pada laki-laki maupun secara keseluruhan, dan menggambarkan intensitas kebutuhan akan layanan kesehatan preventif dan kuratif di wilayah tersebut.

Data kasus penyakit di Kabupaten Sintang tahun 2024 menunjukkan variasi penyebaran. Kasus malaria ditemukan di 9 kecamatan dengan total 9 kasus. Pneumonia tercatat sebanyak 100 kasus dengan sebaran tertinggi di Kelam Permai, yakni 31 kasus. Sementara itu, kasus HIV tercatat sebanyak 81 orang, AIDS 34 orang, dan angka kematian akibat HIV/AIDS sebanyak 28 jiwa. Kecamatan Sintang menjadi pusat tertinggi jumlah kasus infeksi menular seksual, yakni 64 kasus. Kasus demam berdarah ditemukan terbanyak di Kecamatan Sungai Tebelian sebanyak 20 kasus. Selain itu, diare ditemukan di hampir seluruh kecamatan, dengan jumlah tertinggi di Tempunak mencapai 386 kasus.

Jumlah kunjungan pasien rawat jalan di RSUD Ade M. Djoen Kabupaten Sintang pada tahun 2024 mencapai 10.067 kunjungan. Jenis penyakit terbanyak adalah diabetes melitus dengan 1.623 kunjungan, diikuti oleh epilepsi 1.206 kunjungan, dan penyakit jantung iskemik lainnya sebanyak 1.173 kunjungan. Penyakit lain dengan kunjungan tinggi meliputi katarak, gagal jantung, gangguan diskus servikal, hipertensi esensial, tuberkulosis paru, dispepsia, dan infark serebral. Kunjungan pasien rawat inap di RSUD Ade M. Djoen Sintang sepanjang tahun 2024 mencapai 4.430 kasus. Penyakit paling banyak dirawat adalah pneumonia sebanyak 960 pasien, diikuti diabetes melitus sebanyak 701 pasien, dan infark serebral 596 pasien. Kasus penyakit lainnya yang menempati urutan tinggi dalam rawat inap meliputi gagal ginjal, diare dan gastroenteritis infeksius, demam berdarah dengue, gangguan saluran napas pada masa perinatal, demam tifoid dan paratifoid, katarak, dan infark miokard akut.

Layanan puskesmas di Kabupaten Sintang juga mencatat jumlah kunjungan tinggi, mencapai 14.681 kunjungan sepanjang 2024. Penyakit terbanyak pada rawat jalan di puskesmas adalah nasofaringitis akut (4.561 kunjungan), dispepsia (2.638), hipertensi esensial primer (2.501), dan infeksi saluran pernapasan atas tidak spesifik (1.148). Penyakit lainnya yang banyak dikeluhkan mencakup diare akibat infeksi, diabetes non-insulin, mialgia, gout, dan faringitis akut. Program Keluarga Berencana di Kabupaten Sintang pada tahun 2024 mencatat sebanyak 3.688 pasangan menjadi peserta baru, sedangkan jumlah peserta aktif sebanyak 58.359 pasangan dari total 79.464 pasangan usia subur. Upaya pengaturan jarak kelahiran ini dilakukan melalui layanan kesehatan yang terintegrasi dengan puskesmas dan fasilitas pelayanan KB lainnya, yang tersebar di berbagai wilayah kecamatan.

Jumlah rumah makan atau restoran di Kabupaten Sintang pada tahun 2024 mencapai 132 unit. Kecamatan Sintang memiliki jumlah rumah makan/restoran terbanyak yaitu 76 unit. Sungai Tebelian mencatat 13 unit rumah makan/restoran, disusul Kelam Permai dengan 15 unit, Kayan Hilir sebanyak 12 unit, Binjai Hulu 10 unit, dan Sepauk dengan 3 unit. Kecamatan lainnya seperti Tempunak, Dedai, dan Ketungau Hilir masing-masing mencatatkan satu unit rumah makan/restoran. Sedangkan beberapa kecamatan seperti Serawai, Ambalau, Kayan Hulu, Ketungau Tengah, dan Ketungau Hulu tidak memiliki rumah makan/restoran sama sekali pada tahun tersebut.

Kabupaten Sintang memiliki ragam objek wisata yang tersebar di berbagai kecamatan. Terdapat 14 benda cagar alam yang tercatat sebagai potensi objek wisata budaya. Di Kelurahan Kapuas Kiri Hilir, terdapat Batu Kundur, Keraton Raja Sintang, dan Masjid Jami’ Sultan Nata. Di wilayah yang sama juga terdapat makam Djubair dan Panembahan Ade Muhammad Djoen. Makam Raja–Raja dan Sultan Nata Muhammad Sjamsuddin juga terletak di Kapuas Kiri Hilir. Di Nanga Sepauk terdapat Makam Aji Melayu, Batu Lingga Yoni, dan Batu Nandi, sedangkan Serawai menyimpan Batu Lingga Yoni Dara Muning. Rumah Betang Ensaid Panjang berdiri di Kelam Permai, dan di Kayan Hulu tercatat dua makam penting, yaitu Makam Apang Semangai serta Makam Pangeran Kuning. Ketungau Tengah menjadi lokasi Makam Panggi Agung, dan Prasasti Batu Harimau berada di Tanjung Andan, Ambalau. Sepauk juga menyimpan Batu Lingga Yoni Bernayau dan Arca Gusar Putung Kempat. Ketungau Hulu memiliki Rumah Betang Lubuk Pantak, dan Kapuas Kanan Hulu menjadi lokasi Makam Kapitan Kwee Jiu Hoi.

Pada tahun 2024, terdapat total 19 air terjun dan 4 gunung yang tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Sintang. Di Kecamatan Ambalau terdapat lima air terjun yaitu Nokan Langit, Nokan Nayan, Nokan Jengonai, Nokan Mengkutai, dan Nokan Singumang, serta tiga gunung yaitu Batu Maherabut, Batu Baluran, dan Batu Sambung. Kecamatan Kayan Hulu mencatat Air Terjun Gurun Lomai, Gurun Tajar, dan Sahai Telapai. Kecamatan Sepauk memiliki Air Terjun Supit, Bengirang, Tuja, Nibung Kelumar, dan Kenapang. Ketungau Tengah mencatatkan enam air terjun yakni Nokan Kerabat, Uong Dau, Uong Langit, Tong Tapah, dan Nokan Seruhoi. Ketungau Hulu memiliki Air Terjun Bukit Kubuh. Satu-satunya gunung di Kecamatan Serawai yaitu Batu Raya.

Tingkat hunian kamar hotel di Kabupaten Sintang selama tahun 2024 rata-rata sebesar 30,42 persen untuk hotel berbintang dan 23,46 persen untuk hotel non-bintang. Persentase tertinggi untuk hotel berbintang terjadi pada bulan Februari yaitu 38,31 persen, sedangkan tingkat hunian terendah pada bulan Agustus sebesar 23,16 persen. Untuk hotel non-bintang, tingkat hunian tertinggi tercatat pada bulan Desember sebesar 27,65 persen, sementara yang terendah terjadi pada bulan Januari sebesar 18,32 persen. Data ini menunjukkan variasi musiman dalam tingkat hunian kamar hotel di wilayah tersebut.Rata-rata lama menginap wisatawan di hotel berbintang sepanjang tahun 2024 berkisar antara 1,11 hingga 1,80 malam per bulan. Lama tinggal tertinggi terjadi pada bulan Mei dengan rata-rata 1,80 malam, sedangkan bulan Januari mencatatkan angka terendah sebesar 1,11 malam. Untuk hotel non-bintang, rata-rata lama menginap berkisar antara 1,06 hingga 1,33 malam. Bulan Februari mencatat lama menginap tertinggi di hotel non-bintang, sedangkan bulan Januari terendah. Angka ini menunjukkan bahwa sebagian besar wisatawan di Kabupaten Sintang merupakan wisatawan singkat atau transitan.

Tingkat hunian hotel non-bintang di Kabupaten Sintang juga dianalisis berdasarkan kelompok jumlah kamar. Pada hotel dengan 25–40 kamar, tingkat hunian tertinggi terjadi pada bulan November sebesar 41,29 persen dan Oktober sebesar 33,33 persen. Kategori kamar lebih dari 40 menunjukkan tingkat hunian tertinggi pada Desember sebesar 30,29 persen. Sementara itu, pada kelompok kamar

Di Kabupaten Sintang, infrastruktur transportasi mencakup jalur darat dan udara, namun kondisinya masih beragam. Di sektor udara, Tebelian Airport sejak tahun 2018 menjadi pintu masuk utama warga Sintang dan sekitarnya, menggantikan Susilo Airport yang ditutup. Bandara ini, dengan landasan sepanjang 1.650 meter, mampu melayani pesawat jenis ATR dan dapat diperluas untuk tipe Boeing atau Airbus, sehingga meningkatkan konektivitas ke Pontianak dan kota-kota lainnya. Untuk transportasi darat, Sintang dilintasi oleh rute nasional dalam jaringan Jalan Lintas Kalimantan (Trans-Kalimantan Highway) yang menjadi jalur utama antar-provinsi di Kalbar. Kabupaten ini juga memiliki beberapa terminal seperti Terminal Pasar Inpres, Sungai Ukoi, dan Sungai Durian yang melayani angkutan antarkota, bus DAMRI, dan travel lokal ke Pontianak, Melawi, Sanggau, hingga Entikong. Selain itu, banyak operator travel menawarkan layanan harian ke berbagai tujuan di Kalimantan Barat dan sekitarnya, dengan tarif mulai Rp 150.000 hingga Rp 500.000 tergantung jarak.

Panjang jalan di Kabupaten Sintang tahun 2024 tercatat 1.787,96 kilometer. Distribusi panjang jalan berdasarkan tingkat kewenangan mencakup 136,32 kilometer jalan negara, 239,47 kilometer jalan provinsi, dan 1.787,96 kilometer jalan kabupaten/kota. Jenis permukaan jalan terdiri dari 187,89 kilometer jalan beraspal (10,51%), 1.110,14 kilometer jalan kerikil (69,09%), 394,56 kilometer jalan tanah (22,07%), dan 95,36 kilometer dengan permukaan lainnya (5,33%). Secara kondisi fisik, 116,43 kilometer (6,51%) dalam kondisi baik, 93,22 kilometer (5,21%) sedang, 433,2 kilometer (24,23%) rusak, dan 1.145,10 kilometer (64,05%) rusak berat. Distribusi jumlah kendaraan bermotor di Kabupaten Sintang tahun 2024 sebanyak 272.053 unit. Rinciannya meliputi 9.809 unit mobil penumpang, 60 unit bus, 3.260 unit truk, 259.844 unit sepeda motor, dan 80 unit kendaraan lainnya. Kecamatan Sintang mencatat angka tertinggi dengan 5.998 mobil penumpang, 45 bus, 1.389 truk, dan 87.745 sepeda motor. Sungai Tebelian menempati posisi kedua dengan 958 mobil penumpang, 8 bus, 589 truk, dan 29.616 sepeda motor. Kecamatan dengan kendaraan paling sedikit tercatat di Ambalau dengan hanya 51 mobil penumpang, 1 truk, dan 1.015 sepeda motor.

Pengiriman paket pos di Kabupaten Sintang selama tahun 2024 mencapai 38.822 paket. Jumlah pengiriman wesel pos pada tahun yang sama sebanyak 12.741 transaksi. Nilai nominal total dari wesel pos mencapai Rp180.818.980.449. Kegiatan tertinggi tercatat pada bulan Maret dengan 6.279 paket dan 1.526 wesel pos yang dikirim, disusul oleh bulan Juni dengan 2.982 paket dan 1.270 wesel pos. Pengiriman terendah tercatat pada bulan Februari dengan 2.570 paket dan 1.085 wesel. Tingkat pelayanan pos di desa dan kelurahan menunjukkan persebaran yang cukup variatif. Pada tahun 2024, terdapat 19 desa atau kelurahan yang memiliki kantor pos, mencakup berbagai bentuk layanan termasuk pos pembantu dan rumah pos. Kecamatan Ambalau tercatat memiliki 3 unit layanan, diikuti oleh Ketungau Hilir dengan jumlah yang sama. Kecamatan Sepauk memiliki 2 kantor, sedangkan kecamatan lainnya seperti Serawai, Sungai Tebelian, Sintang, Dedai, Kayan Hilir, Kelam Permai, Binjai Hulu, Ketungau Tengah, dan Ketungau Hulu masing-masing memiliki satu unit. Kecamatan Tempunak yang pada tahun sebelumnya memiliki dua kantor, tidak lagi tercatat memiliki kantor pos pada tahun 2024. Jumlah kantor pos pembantu tetap sebanyak 7 unit sejak tahun 2021 hingga 2024. Kecamatan yang memiliki kantor pos pembantu antara lain Serawai, Sepauk, Sungai Tebelian, Sintang, Kelam Permai, dan Binjai Hulu. Sementara itu, kecamatan seperti Ambalau, Kayan Hulu, Tempunak, Dedai, Kayan Hilir, Ketungau Hilir, Ketungau Tengah, dan Ketungau Hulu tidak memiliki kantor pos pembantu sama sekali selama empat tahun terakhir.

Peta KAB. SINTANG,