5 Cara Merawat Mesin 3D Printer Agar Terhindar dari Kerusakan

3D Printer merupakan teknologi terbaru dalam dunia percetakan yang ditunjang dengan fitur-fitur canggih. Tak heran jika perangkat ini dibanderol dengan harga tinggi khususnya jenis yang diperuntukan bagi keperluan industri. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli printer ini sebetulnya sebanding dengan ouput yang akan diperoleh. Namun, akan menjadi sia-sia jika kita salah dalam melakukan perawatan mesin 3D Printer karena mengakibatkan printer rusak dan tidak dapat dimanfaatkan dalam jangka panjang.

Untuk itulah penting untuk mengetahui cara perawatan perangkat ini agar tetap awet dan berfungsi dengan benar. Oleh karena printer ini istimewa, maka perlu perawatan khusus yang tentunya berbeda dengan printer pada umumnya. Agar Anda bisa menjaganya secara bijak, simaklah beberapa cara perawatan 3D Printer berikut ini:

Nozzle yang merupakan saluran untuk mengeluarkan material filamen kerapkali mengalami kemacetan karena tersumbat oleh lelehan material. Oleh karena itu komponen ini harus dibersihkan secara berkala agar tak cepat rusak.

Pertama-tama panaskan nozzle hingga mencapai suhu 150oC sebelum melepasnya dari extruder. Lalu gunakan bor kecil khusus untuk membersihkan nozzle dari kotoran yang menyumbat.

Apabila Anda mencetak dengan material ABS sebaiknya permukaan heatbed atau meja cetak harus sering dibersihkan. Hal tersebut karena filamen itu sangat kuat menempel pada bed sehingga ketika objek cetakan diangkat pun masih terdapat sisa-sisa filamen yang tertinggal.

Caranya pembersihannya mudah, mulai dengan memanaskan heatbed di suhu 35-40 oC. Lalu semprotkan cairan pembersih kaca pada permukaan heatbed dan tunggu beberapa saat. Setelah itu kelupas sisa-sisa filamen memakai pisau kecil atau spatula.

Pasca pencetakan ketika objek yang sudah jadi telah dilepas dari bed, biasanya masih terdapat kotoran yang melekat ke komponen extruder hotend. Kotoran tersebut berasal dari filamen yang terkabonisasi dan bekas cetakan.

Perawatan extruder dilakukan dengan membersihkannya langsung setiap kali habis mencetak. Caranya dengan memanaskan extruder hingga mencapai suhu sekitar 120-150 oC lalu lepas extruder dari mesin printer. Selanjutnya bersihkan sisa-sisa kotoran yang menempel mengggunakan pinset.

Firmware 3D Printer harus rutin diperbarui agar dapat menghasilkan cetakan yang semakin bagus dan dengan model terbaru. Update firmware ini biasanya otomatis terpasang dari pabrik yang mengembangkan printer Anda. Langkah untuk memperbaruinya yaitu dengan menjelajahi situs resmi produsen printer Anda dan mencari pembaruan terkini lalu klik update. Namun biasanya jika perangkat sedang tersambung ke WiFi, firmware akan otomatis terinstall sendiri dari cloud.

Setiap jenis printer kebanyakan hanya mampu mencetak dengan filamen tertentu. Misal printer bertipe FDM hanya khusus untuk mencetak material plastik dan akan rusak jika digunakan mencetak material berjenis kayu atau logam. Meskipun sudah menggunakan jenis yang sesuai, Anda juga harus selektif memilih filamen yang kualitasnya bagus. Ikuti petunjuk dari pabrik tentang jenis filamen apa yang direkomendasikan untuk printer Anda.

Sebagai tambahan, pastikan untuk selalu memeriksa gulungan filamen sebelum memasukkannya ke mesin 3D Printer. Caranya dengan buka sedikit gulungan tersebut untuk melihat jika ada kusut atau simpul. Hal ini untuk mencegah terjadinya kemacetan printer saat proses pencetakan berlangsung.

Nah itulah beberapa cara merawat perangkat 3D Printer agar terhindar dari kerusakan yang serius. Selain rutin membersihkan mesin dari kotoran yang menempel, pastikan untuk menjauhkan printer dari air atau ruangan yang lembab karena akan menyebabkan perangkat berkarat.