5 Teknik Pengambilan Video Aerial Shot dengan Drone

Proses pengambilan gambar bergerak dengan menggunakan perangkat elektronik tertentu disebut dengan videografi. Videografi saat ini sudah menjadi hobi baru yang digandrungi banyak pemuda. Nah, salah satu peralatan andalan yang biasa dipakai adalah drone alias pesawat tanpa awak yang dilengkapi dengan kamera. Drone dipilih karena fleksibilitas dan kemampuannya. Drone fleksibel karena desain perangkatnya simple dan praktis digunakan. Dari segi kemampuan juga tak perlu diragukan karena perangkat canggih ini mampu mengambil gambar atau video dengan berbagai angle serta dari jarak yang tak terbatas.

Meskipun sebuah drone sudah dirancang sedemikian rupa agar bisa mengambil gambar indah dengan kualitas tinggi, tetap diperlukan teknik khusus agar drone bisa bekerja optimal melakukan kerja videografi. Sehingga selain perangkat yang canggih, juga diperlukan pilot yang menguasai teknik-teknik pengambilan video di udara. Untuk itu, simaklah beberapa teknik khusus pengambilan video memakai drone berikut ini agar kemampuan drone bisa dibarengi dengan kemampuan penggunanya.

Pengambilan gambar dan video di udara atau biasa disebut dengan aerial shot awalnya dilakukan dengan memakai helikopter atau pesawat berukuran besar. Salah satu teknik yang selalu dipakai yakni dengan menerbangkan helikopter berkecepatan rendah serta stabil. Cara ini akan memberi kesan sinematik pada video sehingga bisa Anda aplikasikan dalam videografi drone. Terbangkan drone dengan lambat dan stabil karena drone yang terlalu cepat akan menjadikan kamera bergoyang tak stabil. Jika kamera tidak stabil maka hasil shoot-nya akan mengalami distorsi.

Aerial shot rentan tidak stabil pengambilan gambarnya jika gerakan terbang drone hanya satu saja semisal hanya maju, hanya mundur, atau hanya menyamping tanpa variasi gerak lain. Agar hasil video lebih mendalam, sebaiknya kombinasikan dua atau lebih gerakan sekaligus. Misalnya coba terbangkan drone ke arah atas sambil menggerakannya maju di saat bersamaan. Atau coba variasi terbang menyamping sambil mundur. Jenis gerakan apapun yang dikombinasikan mampu menghasilkan efek gambar yang lebih sinematik dan dinamis.

Selanjutnya adalah teknik terbang mengitari objek untuk mendapat kesan sinematik yang indah. Coba terbangkan drone mengelilingi area di mana objek utama video menjadi pusat porosnya. Saat drone mengorbit objek, arahkan kamera ke tengah untuk hasil yang lebih menarik. Anda bisa melakukannya secara manual dengan menggulirkan stik drone controller. Gerak orbit secara manual termasuk sangat sulit karena harus berhati-hati agar kamera tetap stabil. Pada drone keluaran terbaru biasanya sudah dilengkapi dengan fitur mode terbang “Point of Interest” yang memudahkan penerbangan drone mengorbit secara otomatis. Geraknya lebih halus dan stabil karena Anda bisa mengatur radius dan ketinggiannya.

Agar pengambilan video terhadap suatu objek tidak berakhir membosankan, cobalah mengambilnya dari berbagai angle. Ini adalah teknik klasik sinematografi di mana kamera mengikuti objek dari setiap sudut yang bervariasi. Akan lebih pas jika teknik ini diterapkan pada objek yang sedang bergerak atau berpindah.

Serupa dengan kamera-kamera lain, kamera drone bisa diatur frame rate-nya. Gunakan frame rate 24 fps untuk mendapatkan efek video sinematik. Anda juga bisa mempertimbangkan rate lain semisal 60 fps atau bahkan 120 fps. Jika ingin menggunakan kedua rate tersebut, Anda bisa menghasilkan video dengan efek slow-motion. Jadi, pilihlah berapa frame rate yang kamu perlukan untuk video sesuai seleramu.