CCTV atau Closed Circuit Television merupakan sebuah kamera video yang mentransmisikan sinyal tertutup ke suatu monitor untuk keperluan sistem pengawasan. Pemanfaatan CCTV sebagai kamera pengawas biasanya dipasang dalam berbagai tempat yang memang membutuhkan pengawasan. Misalnya bank, bandara, toko, sekolah, hotel, parkiran, jalan, rumah, dan masih banyak lagi.
Sebagai sebuah sistem, perangkat CCTV tersusun oleh berbagai komponen yang saling bersinergi untuk menghasilkan pengawasan yang terpadu. Agar sebuah perangkat CCTV dapat berfungsi secara maksimal, perlu adanya sokongan berbagai komponen yang masing-masing memiliki peran tersendiri. Di bawah ini adalah komponen utama pada sistem pengawasan CCTV!
Kamera CCTV merupakan kamera video digital yang didesain khusus supaya mudah dipasang serta tahan akan kondisi lingkungan apapun di sekitar objek. Komponen kamera ini berfungsi untuk menangkap informasi objek untuk kemudian diteruskan ke komponen DVR. Kamera merupakan satu-satunya komponen CCTV yang langsung berdekatan dengan objek yang diawasi.
Setiap kamera CCTV pasti terkoneksi dengan komponen DVR karena DVR ini adalah pusat pengolahan data pada sistem CCTV. Digital Video Recorder atau DVR ini berfungsi untuk mengolah setiap informasi yang dikirimkan oleh kamera CCTV untuk keumdian disimpan dalam storage khusus. Infromasi tersebut akan diteruskan ke monitor, baik secara analog maupun digital.
Monitor berfungsi sebagai penampil hasil pemantauan kamera dalam sebuah layar komputer. Jenis monitor yang digunakan bisa apa saja, mulai dari tabung, CRT, LCD, hingga LED. Monitor menerima informasi dari DVR yang kemudian informasi tersebut akan ditampilkan sebagai tampilan visual atas pengawasan kamera di lapangan. Saat ini, satu monitor CCTV sudah bisa untuk menampilkan pemantauan beberapa kamera.
Terdapat dua kabel khusus yang digunakan pada sistem jaringan CCTV, yaitu kabel power dan kabel coaxial. Rangkaian kabel-kabel tersebut berperan untuk menyalurkan supply daya listrik ke seluruh komponen CCTV. Kabel power khusus bertugas untuk memberikan daya listrik secara terpusat untuk kemudian disalurkan ke kamera CCTV. Sedangkan kabel coaxial adalah perantara kamera pengawas dengan sinyal video.
Setiap informasi dari kamera yang diterima oleh komponen DVR selanjutnya akan diolah dan disimpan dalam sebuah storage khusus. Jenis penyimpanan yang bisa diguanakan yaitu Harddisk, Cloud, SSD atau NAS. Dengan adanya penyimpanan ini, setiap video yang terjadi sebelum-sebelumnya bisa diputar kembali jika dibutuhkan sewaktu-waktu.
Power supply merupakan komponen yang tugasnya menyediakan dan mengalirkan tegangan listrik ke kamera agar CCTV dapat menyala dan berfungsi. Tegangan listrik yang dialirkan oleh power supply adalah tegangan DC 12 V. Sehingga satu power supply secara perhitungan sudah cukup untuk menghidupkan 4 hingga 16 kamera CCTV. Namun setiap merk atau jenis CCTV memakai power supply yang berbeda-beda, ada tegangan DC 12 Volt, AC 24 Volt, atau DC 24 Volt.
Konektor RF biasanya merupakan komponen penghubung yang dipasang pada ujung kabel coaxial. Fungsinya untuk mengoneksikan kamera CCTV dengan DVR. Dibutuhkan 2 jenis konektor agar CCTV berfungsi, yaitu BNC dan DC. Konektor BNC (Bayonet Neil Concelman) adalah konektor untuk kabel data. Sedangkan konektor DC diperuntukan bagi power CCTV.
Itulah tujuh komponen utama dalam sistem CCTV. Bisa dilihat bahwa untuk menghasilkan rekaman pengawasan yang baik, CCTV menggunakan sistem pengawasan yang terpadu karena tiap komponennya saling bersinergi. Terdapat komponen input, pemrosesan, dan output. Setiap komponen harus terpasang dengan benar agar CCTV bisa berfungsi sebagaimana mestinya.