Teknologi 3D Printer masih belum terlalu familiar bagi kebanyakan orang. Hal tersebut dikarenakan penggunaannya masih terbatas dan harganya yang tergolong mahal sehingga hanya sebagian orang yang bisa memilikinya. Apalagi, tidak semua orang memiliki wawasan tentang bagaimana cara kerja mesin 3D Printer serta bagaimana cara pengoperasiannya. Padahal wawasan tersebut sangat diperlukan sebagai dasar untuk memulai percetakan tiga dimensi.
Apabila seorang pemula ingin mempelajari pencetakan 3D, maka ia harus memahami gambaran keseluruhan proses pencetakan. Proses tersebut terdiri dari beberapa tahapan yang merupakan metode dasar pengoperasian 3D Printer. Berikut ini adalah tahapan pengoperasian 3D Printer secara runut:
Tahapan pertama tentu dimulai dengan mempersiapkan desain digital tiga dimensi. Pembuatan desain objek bisa menggunakan aplikasi Autodesk Fusion 360. Pastikan untuk memeriksa setiap sudut objek agar setiap detailnya sesuai harapan. Aplikasi tadi sudah otomatis terkoneksi dengan 3D Printer sehingga lebih memudahkan bagi pemula.
Pada kolom cetak pilihlah opsi 3D Print lalu sesuaikan pengaturannya. Sebelumnya jangan lupa untuk mengunduh aplikasi khusus semisal Repetier host untuk menghubungkan Autodesk dengan mesin cetak 3D. Anda dapat mengontrol pengoperasian printer secara langsung melalui aplikasi penghubung ini.
Dalam tampilan aplikasi Repetier host terdapat beberapa opsi pengaturan yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan. Pengaturan paling dasar yaitu pengaturan posisi objek agar pas dengan bidang cetak atau bed printer. Tujuannya agar objek melekat kuat dengan alas sehingga objek tidak bergeser atau berubah bentuk saat sedang dicetak.
Tahap selanjutnya yaitu melakukan setting tingkat kerapatan objek untuk menentukan kepadatannya. Kerapatan 0% berarti cetakannya tidak ada rongga atau garis sama sekali sedangkan kerapatan 100% berarti objek akan terisi filamen secara penuh. Lalu, jangan lupa untuk mengatur kecepatan mesin cetak agar tepat. Karena jika terlalu cepat akan menyebabkan filamen masih meleleh saat belum sempat melekati objek.
Teknologi 3D Printer sudah dilengkapi dengan fitur kontrol dan setting langsung melalui komputer. Penyetingan yang bisa dilakukan antara lain mengatur suhu nossel, tinggi nossel, hingga menentukan batasan wilayak cetak. Namun, setting dasar yang harus dilakukan adalah konekstivitasnya.
Pilih koneksi Serial Connection jika ingin mengatur mesin cetak secara langsung tanpa melalui server. Pilih Port – Auto untuk memperlancar koneksi mesin cetak dan komputer.
Setelah koneksi sudah berhasil terhubung, seluruh komponen dasar 3D Printer dapat diatur melalui komputer. Pengaturan yang bisa dilakukan antara lain suhu extruder, suhu kipas pendingin, suhu bed, kecepatan gerak nossel, serta jumlah material filamen yang keluar.
Tahapan penyimpanan ini diperlukan agar kita tak perlu mengatur ulang desain jika ingin mencetaknya lagi. File desain yang sudah final bisa disimpan melalui kolom print preview. Ada dua opsi penyimpanan yakni menyimpan di komputer atau SDcard. Jika objek yang akan dicetak berdimensi besar sebaiknya file disimpan di SDcard karena pencetakannya akan membutuhkan waktu lama sehingga bisa ditinggal.
Ini adalah tahapan final yaitu proses mencetak objek. Sebelumnya pastikan filamen atau material cetak yang akan digunakan sudah terpasang dengan tepat. Jika semua sudah siap, tinggal klik Print seperti mencetak pada umumnya. Mesin 3D Printer akan otomatis menjalankan kalibrasi, memanaskan nossel dan bed sesuai apa yang sudah diatur sebelumnya di komputer.