Di dalam perindustrian terdapat berbagai macam proses produksi manufaktur. Salah satu yang paling signifikan adalah proses pemotongan bahan baku. Pada awalnya proses ini dikerjakan dengan teknik manual menggunakan gergaji. Namun, sayangnya pemotongan menggunakan gergaji menemui beberapa hambatan. Misalnya, keterbatasan pola potongan, kurang presisi, rawan terjadi kesalahan, dan belum bisa digunakan untuk memotong segala jenis material. Hal ini tentu akan merugikan, apalagi bagi produksi berskala besar.
Untunglah pada tahun 1965, Western Engineering Research Center untuk pertama kalinya di dunia berhasil memproduksi mesin laser cutting. Puluhan tahun setelahnya, mesin tersebut semakin berkembang dan ditingkatkan fiturnya sehingga sudah mulai banyak digunakan.
Mesin ini membantu perindustrian secara signifikan, mulai dari industri rumahan hingga industri besar. Keunggulan yang ditawarkan yakni laser cutting mampu memotong pola serumit apapun dengan hasil presisi dalam waktu singkat serta tidak ada batasan kuantitas pemotongan. Lalu bagaimana mesin pemotong laser bisa bekerja sehebat itu? Simak uraian di bawah ini!
Dengan hasil potongan mengesankan karena mampu mengeksekusi pola-pola rumit, nyatanya cara kerja mesin ini terbilang sederhana. Saat desain pola potongan sudah diinput dan benda kerja sudah diletakkan dengan benar, maka mesin akan secara otomatis bekerja dengan sendirinya. Sinar laser berdaya tinggi yang dipancarkan dari generator mengenai benda kerja, pergerakan pemotongan dikontrol melalui komputer sehingga kemungkinan melesetnya kecil. Material kemudian akan meleleh, terbakar, terpotong, terlubangi, atau menguap oleh laser. Jadilah produk yang diinginkan dengan finishing yang rapi.
Untuk tahapan cara kerja laser cutting secara teknis bisa dilihat pada gambar di atas. Berikut ini penjelasan tahapan kerjanya secara singkat:
Nah, setelah mengetahui garis besar cara kerja mesin laser cutting, selanjutnya adalah mengetahui hal apa saja yang sekiranya perlu disiapkan sebelum masuk ke proses pemotongan laser. Mesin laser cutting memang ditunjang oleh teknologi CNC di mana kinerjanya dilakukan secara otomatis seperti robot. Namun, ada dua hal yang harus dilakukan agar bisa masuk ke proses pemotongan.
Sama halnya dengan semua jenis mesin 3d printing dan CNC, desainer grafis harus membuat desain atau pola potongan produk yang hendak direalisasikan. Pembuatan desain bisa dilakukan melalui software CAM dan CAD lalu dikonversi menjadi file g-code sehingga mesin bisa membaca perintah desain tersebut. Tentukan detail dimensi dan ketebalan rancangan.
Melalui panel kontrol dan pemrograman komputer, aturlah jenis material yang digunakan. Tentukan juga daya yang dibutuhkan, kecepatan pemotong, dan frekuensi pemotongan agar sesuai dengan karakteristik materialnya. Setelah semua pengaturan selesai, biarkan giliran mesin laser cutting yang bekerja. Anda tinggal menunggu dan memantau proses pemotongan benda kerja Anda.