Kenali Ciri Pengembang Properti Terpercaya. Pengembang atau developer memegang peranan penting dalam transaksi properti. Oleh karenanya, sangat penting bagi konsumen untuk lebih selektif saat menjatuhkan pilihan terhadap satu developer ketika hendak membeli properti khususnya rumah.
Saat ini sudah banyak sekali situs penjual properti beserta reviewnya. Pastikan Kita mencari informasi detail perihal pengembang properti, terlebih lagi review dari konsumen yang sudah membeli tentu akan lebih obyektif dan bisa menjadi tolok ukur bagi kita.
Dengan menyimak terlebih dahulu review tersebut, diharapkan konsumen dapat terhindar dari oknum ‘pengembang nakal’ yang sangat merugikan.
Dalam banyak kasus, pengembang tersebut umumnya membangun produk yang tak sesuai janji atau justru menipu dan membawa kabur uang konsumen.
Untuk itu, sebelum memutuskan membeli rumah atau jenis properti lain, ada baiknya Anda mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
Faktor perusahaan pengembang sangat penting. Sebab dengan perusahaan inilah Anda melakukan hubungan hukum, baik pada taraf pemesanan rumah dengan perjanjian pengikatan jual beli (PPJB) atau dengan akta jual beli (AJB) pada saat jual beli nanti dilaksanakan.
Dalam situasi pascaregulasi, faktor perusahaan pengembang semakin penting diperhatikan pembeli rumah. Oleh karenanya, relatif lebih aman jika Anda membeli rumah dari perusahaan pengembang yang sudah go public.
Golongan pengembang ini lazimnya tidak terpengaruh oleh peraturan regulasi perbankan, karena mereka punya banyak alternatif sumber dana, sehingga risiko keterlambatan pembangunan rumah tidak terlalu besar.
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan oleh developer untuk mendapatkan penguasaan lahan 100%, seperti dengan jual beli putus, jual beli secara bertahap, kerja sama antara developer dengan pemilik lahan, atau bisa juga dengan Kredit Pemilikan Lahan (KPL).
Salah satu cara yang dirasa paling mudah adalah dengan membeli tanah secara cash atau lebih dikenal dengan beli putus. Alasannya, prosesnya lebih sederhana karena tidak memerlukan pembicaraan yang bertele-tele. Pihak yang bersangkutan tinggal mendatangi kantor PPAT atau notaris yang berlabel PPAT untuk membuat Akta Jual Beli (AJB).
Pilihan lain yang bisa dilakukan developer untuk melakukan pembebasan lahan adalah dengan pembelian secara bertahap. Bertahap disini bukan dalam hal pembelian luasan areanya melainkan cara pembayarannya saja. Meski sama-sama dilakukan secara bertahap, cara ini sangat berbeda dengan Kredit Pemilikan Lahan (KPL). Umumnya KPL dilakukan melalui bantuan lembaga keuangan seperti bank untuk memperoleh dana pinjaman guna mengakuisisi lahan.
Developer properti yang menawarkan perumahan haruslah menguasai lahan secara 100%. Karena jika tidak, ada kemungkinan terjadinya sengketa dengan pihak lain atau pihak ketiga di kemudian hari. Pembangunan rumah pun akan mangkrak. Imbasnya, Anda sebagai konsumen tidak akan mendapatkan rumah yang selama ini ditunggu-tunggu.
Pastikan area tanah yang dibangun perumahan telah terbit sertifikat induknya. Sebagai konsumen, Anda berhak menanyakan dan melihat sendiri sertifikat itu.
Jika sertifikatnya diagunkan ke bank untuk keperluan proyek tersebut, Anda bisa sedikit cerewet untuk melihat Akta Pemberian Hak Tanggungan dan Sertifikat Hak Tanggungan.
Sementara bila legalitas lokasi perumahan yang akan dibeli masih berupa izin lokasi, sangat tinggi risikonya. Untuk itu, tanyakan dulu copy induk sertifikatnya. Developer yang baik tidak akan segan-segan menunjukkannya.
carilah pengembang properti yang juga telah bekerjasama dengan bank. Karena sebelum bekerjasama dengan pihak pengembang, bank biasanya telah mengevaluasi dan memverifikasi pengembang properti, termasuk mengecek status tanah, peruntukan lahan, sertifikat yang dimiliki pengembang properti, dan aspek lain seperti fasilitas umum, sosial, dan kondisi lingkungan.
Bank juga dapat menjadi saringan awal terhadap kredibilitas pengembang properti. Jika pengembang properti belum bekerjasama dengan bank sebelumnya, hal yang dapat Anda lakukan adalah menyerahkan masalah ini ke bank. Bank yang baik pasti akan mengevaluasi dan memberi rekomendasi terlebih dahulu.
Ketika mempromosikan perumahannya, biasanya pengembang menjanjikan berbagai fasilitas, mulai dari fasilitas rumah itu sendiri sampai fasilitas pendukung, seperti pusat belanja, club house, fasilitas rekreasi, dan lain-lain.
Dengan regulasi perbankan di sektor properti, mungkin saja pengembang mengabaikan fasilitas-fasilitas yang pernah dijanjikannya itu untuk menekan biaya.
Maka dari itu, sebaiknya Anda mengonfirmasi hal tersebut kepada pengembang agar mendapat kejelasan fasilitas apa saja yang akan didapatkan ketika menempati rumah.
Anda juga dapat membuat perjanjian dengan developer terkait ketepatan waktu serah terima dan kualitas bangunan sebelum melakukan booking fee.
Bila pengembang menerapkan sistem booking fee dan 20% DP hangus bila Anda batal membeli, Anda dapat membuat perjanjian dengan mereka.
Misalnya, bila pengembang terlambat menyerahkan surat perjanjian jual beli (SPJB) maka mereka akan terkena denda 1/1000 dari nilai bangunan.
Tips memilih pengembang penting selanjutnya, jika melihat besarnya kemungkinan kerugian yang Anda tanggung atas pembelian rumah lewat pengembang properti, maka sangat penting untuk mengantisipasi berbagai tindakan wanprestasi yang mungkin dilakukan oleh pihak pengembang properti. Pahami kewajiban ini dengan baik, Anda dapat menemukannya di dalam perjanjian jual-beli rumah secara rinci untuk menemukan indikasi wanprestasi.
Sangat penting untuk memilih developer yang kredibel dan mempunyai reputasi baik. Salah cara untuk menilai hal ini adalah dengan melihat proyek-proyek yang telah dikerjakannya.
Ketika mendapatkan tawaran rumah dari developer sebaiknya Anda tidak langsung percaya begitu saja dengan tulisan dan gambar yang terdapat pada brosur. Lebih baik datang langsung ke lokasinya. Periksa apakah proyek tersebut sudah terbukti dibangun atau tidak. Jika belum terbangun tanyakan kepada marketingnya mengenai sejauh mana tahapan pembangunan proyek tersebut sudah dilakukan. Karena bisa jadi proyek baru, sedangkan proyek-proyek lainnya telah terbukti terbangun.
Kalaupun proyek sudah terlihat dan terbukti terbangun, perhatikan kualitas produk yang telah dibuat. Telusuri apakah rumah tersebut dibangun dengan menggunakan material yang bagus serta finishing yang baik atau tidak. Perhatikan juga bagaimana developer tersebut mengelola proyeknya dengan baik atau tidak. Apakah saluran air dibuat dengan baik atau tidak. Ada sedikit kasus dimana saluran tidak dibangun secara baik, sehingga ketika musim hujan datang terjadi banjir.
Selain itu perhatikan apakah dibangun dinding keliling atau tidak. Tidak adanya dinding ini bisa membuat orang luar lalu lalang dengan bebas. Kalau pun ada dinding keliling, apakah perumahan tersebut dijaga oleh satpam selama 24 jam atau tidak. Sebagai penghuni tentunya kita menginginkan sistem keamanan yang baik, salah satunya dengan One Gate System.