Istilah “drone” sepertinya sudah familiar di telinga banyak orang. Bagaimana tidak? Banyak anak muda yang sekarang ini menggemari perangkat tersebut untuk kegiatan foto serta pembuatan dokumentasi suatu acara. Namun selain penggunanya yang banyak, orang awam yang hanya tahu nama perangkat itu juga tak kalah banyak. Sebagian orang masih merasa asing dengan drone dan tidak tahu sebenarnya itu benda apa. Jika Anda salah satu orang tersebut, sebaiknya simak uraian di bawah ini!
Secara harafiah, drone sendiri berarti lebah jantan. Pemilihan istilah tersebut karena lebah jantan merupakan perumpamaan dari target simulasi yang aktif bergerak di udara. Drone memang pada awalnya dipergunakan pada bidang militer khususnya dalam pelatihan menembak. Alat ini kemudian berkembang menjadi sebuah pesawat tanpa awak atau disebut Unmanned Aircraft System (UAS).
Drone sebagai pesawat tanpa awak pertama digunakan oleh Kementrian Pertahanan Amerika untuk membuat road map. Kemudian drone berkembang lagi penyebutannya sebagai Unmanned-Aircraft Vehicle System (UAV) dan Remotely Piloted Aircraft System (RPAS). Ketiga sebutan tersebut sebetulnya sama-sama mewakili istilah drone itu sendiri.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa definisi dasar drone yaitu kendaraan udara dengan bentuk aerodinamis yang didukung oleh tenaga khusus sehingga dapat terbang sendiri tanpa adanya awak dan pergerakannya dikendalikan secara jarak jauh.
Pada awalnya, drone dipergunakan khusus hanya untuk keperluan militer. Sebagai pesawat tanpa awak, pada masa perang dingin, drone dimanfaatkan dalam misi pertempuran serta perdamaian. Pesawat tanpa awak dinilai lebih aman untuk misi dengan resiko tinggi di medan pertempuran karena tidak mengorbankan pilot dan awak pesawat lain.
Bertahun-tahun kemudian, drone mulai populer di masyarakat karena penggunaannya telah semakin meluas. Badan pemerintahan di dunia banyak yang memanfaatkan drone untuk sistem intelejen dan pertahanan. Sistem bantuan logistik serta lembaga riset juga menggunakan drone sebagai alat bantunya. Masyarakat awam pun juga sudah memiliki akses untuk teknologi ini karena drone diproduksi dalam dua kriteria yaitu drone militer dan drone komersil.
Drone militer tidak diperdagangkan secara bebas sehingga hanya bisa dipergunakan oleh badan pemerintahan. Drone tipe ini rata-rata memiliki ukuran yang relatif besar serta dillengkapi dengan persenjataan khusus agar drone bisa bertahan dari berbagai serangan. Drone yang ini biasanya dipakai untuk keperluan peperangan, pengintaian, dan penyerangan. Sedangkan drone khusus komersil sangat mudah dimiliki, ukurannya lebih kecil dengan bobot yang lumayan ringan. Ini adalah jenis drone yang paling familiar digunakan di masyarakat untuk kegiatan dokumentasi.
Kegunaan drone secara lebih detail adalah sebagai berikut:
Ini adalah penggunaan drone yang paling populer. Drone dipergunakan untuk kegiatan memfoto ataupun merekam video. Dokumentasi sebuah acara biasanya memerlukan drone untuk pengambilan angle yang lebih luas untuk keperluan estetika. Banyak juga perusahaan misalnya stasiun televisi yang memanfaatkan drone untuk membuat profil perusahaan.
Untuk mencapai wilayah yang sulit diakses oleh pilot manusia seperti wilayah bencana, drone digunakan untuk mendistribusikan barang-barang. Hal ini dimungkinkan karena beberapa drone telah ditunjang oleh inframerah sehingga bisa mendeteksi manusia sehingga memudahkan upaya evakuasi.
Di jalanan perkotaan yang rawan mengalami kemacetan perlu dilakukan pemantauan lalu lintas dengan bantuan drone. Dengan begitu dapat diketahui informasi mengenai kepadatan lalu lintas, ada tidaknya kecelakaan, dll. Perihal pemantauan, drone juga mulai banyak digunakan dalam proyek konstruksi sebagai alat pemetaan dan survei inspeksi.
Seperti sudah dibahas sebelumnya, drone militer dipakai dalam strategi perang untuk melakukan misi pengintaian, penyerangan, pertempuran, hingga misi perdamaian.