Elemen Dasar Interior, Teori Dasar Desain Interior. Pengetahuan akan elemen-elemen dasar ini harus diketahui oleh setiap desainer interior. Bagi Anda sebagai klien juga penting mengetahui apa saja elemen-elemen dasar dari desain interior.
Gunanya untuk memunculkan kriteria-kriteria desain sesuai setiap elemen. Selain itu, klien yang memahami elemen yang perlu di pertimbangkan dalam desain interior akan bisa menggambarkan standart interior yang baik. Berikut ini elemen-elemen dasar desain interior yang perlu kita ketahui.
Form atau bentuk adalah harmonisasi dari satu atau lebih dimensi yang ada di dalam suatu ruangan. Pada dasarnya, form dalam dunia interior terbentuk dari kombinasi dan kalkulasi dari beberapa garis. Sehingga elemen form ini sering disamaartikan dengan pola garis.
Penerapan form tersebut dapat dengan cara meletakkan meja panjang di tengah ruangan akan seimbang dengan lampu gantung yang bermodel lampion di bagian atas ruangan.
Pola dalam dunia interior sifatnya sangat dekoratif dan digunakan pada kebanyakkan elemen pengisi ruangan. Pola tidak hanya digunakan pada pelapis bantal atau wallpaper, tapi juga pada panel, partisi atau furnitur kontemporer.
Lantai merupakan salah satu elemen terpenting dalam sebuah interior. Lantai merupakan batas bawah bagi interior sebuah ruang. Lantai terbentang secara horisontal. Treatment yang dapat diterapkan pada lantai bermacam macam mulai dari penggunaan berbagai material, pengaplikasiaan perbedaan ketinggian lantai, dan pengaplikasian esensi – esensi bentuk.
Dinding merupakan elemen interior yang membatasi interior ruang. Dinding terbentang secara vertikal dan merupakan bidang terbesar dalam interior ruang. Pengolahan dinding haruslah tepat karena dinding merupakan bidang dominan suatu interior ruang. Dinding dapat diaplikasikan dengan berbagai material finishing, material pembentuk, pencahayaan, dll.
Ceiling merupakan pembatas interior yang terbentang secara horisontal pada bagian teratas interior. Ceiling merupakan bagian interior yang pada umumnya tidak begitu diperhatikan oleh masyarakat awam, namun dengan diaplikasikannya beberapa desain tepat pada ceiling, dapat menimbulkan efek yang lebih baik.
Treatment ceiling dapat berupa pengaplikasian berbagai material, perbedaan ketinggian, dan pengaplikasian bentuk bentuk pada ceiling.
Interior harus mengandung elemen estetis yang mengacu pada prinsip desain seperti proporsi, skala ruang, keseimbangan, harmoni ruang, kesatuan dan variasi ruang, irama ruang, penekanan ruang dan hal – hal keindahan seperti asesoris ruang.
Bukaan pada elemen ruang adalah jendela, pintu, dan lubang sirkulasi. Dengan adanya bukaan, maka memungkinkan terjadinya pertukaran udara yang baik, sehingga ruangan menjadi nyaman dan sehat.
Cahaya merupakan elemen interior yang tidak dapat dilupakan, tanpa adanya cahaya tidak akan ada kehidupan, dan manusia tidak dapat melihat. Interior ruang memerlukan pencahayaan yang cukup intensitasnya. Ambience ruang akan terbentuk dengan adanya pengaplikasian pencahayan dengan benar.