Perkembangan, Industri, dan riset baterai mobil listrik dipastikan akan terus melesat beberapa tahun kedepan. Sebbab mulai banyak produsen kendaraan yang berkomitmen segera beralih ke mobil listrik.
“Kami sedang mendiskusikan manufaktur sel (baterai). Saya pikir itu wajar saat volume electric vehicle (EV) bertambah,” ujar Chief Executive Officer (CEO) Ford Jim Farley dikutip Reuters, Minggu (16/11/2020).
Kendati demikian, perusahaan belum mengungkapkan lebih lanjut mengenai lokasi pabrik. Mengingat lokasi cadangan nikel besar di dunia, kemungkinannya ada tiga yakni Australia, Kanada, atau Indonesia.
Adapun pernyataan Farley sendiri sangat bertolak belakang dengan apa yang pernah disampaikan sebelumnya oleh Jim Hackett selaku salah satu pemimpin Ford. Pada Juli lalu ia mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mengembangkan baterai sendiri.
Sementara itu, produsen mobil lain seperti General Motors dan Tesla rela merogoh kocek menginvestasikan miliaran dolar untuk membangun pabrik dan memproduksi baterai sendiri. Terkait rencana produksi kendaraan listrik, Ford memang tidak memiliki target yang terlalu signifikan.
Berbeda dengan General Motors dan Hyundai Motor yang memasang target membangun dan menjual satu juta kendaraan listrik setahun, pada 2025. Sedangkan Volkswagen AG menargetkan penjualan 3 juta unit kendaraan listrik per tahun secara global.
Ford akan merilis crossover serba listrik yang disebut Mustang Mach-E dalam beberapa minggu mendatang, diikuti oleh versi EV dari van komersial Transit tahun depan dan versi listrik dari pickup F-150 andalannya pada tahun 2022.
Farley mengatakan Ford menemukan bahwa tidak ada banyak fleksibilitas untuk meningkatkan kapasitas dari pemasok pihak ketiga untuk baterai. Dia mengatakan sekarang adalah waktunya untuk membahas produksi baterai karena mengembangkan portofolio EV-nya menjelang kendaraan generasi berikutnya yang akan datang sekitar tahun 2025.
“Ada banyak alasan lain selain biaya untuk pindah,” kata Farley. “Ini adalah sesuatu yang kita diskusikan di dalam perusahaan dan inilah saat yang tepat untuk mendiskusikannya.”
Sebelum Tesla mulai memproduksi baterai di Gigafactory dengan Panasonic pada tahun 2017, produsen mobil mendapatkan baterai, yang sangat rumit untuk diproduksi, dari pemasok pihak ketiga. GM tahun lalu mengumumkan joint venture senilai $ 2,3 miliar dengan LG Chem untuk memproduksi baterai dan sel Ultium miliknya di fasilitas baru yang saat ini sedang dibangun di Ohio.