Pemasangan CCTV baik dilakukan secara mandiri atau dengan bantuan teknisi biasanya tidak semua berujung sempurna. Kualitas gambar dan sudut pandang kamera CCTV seringkali membuat cemas karena tidak memenuhi harapan. Misalnya gambar menjadi terlalu silau, tidak stabil, atau terdapat garis-garis pada rekamannya. Hal-hal tersebut adalah gangguan yang umum terjadi pada CCTV.
Oleh karena itu, dalam pemasangan CCTV perlu dilakukan percobaan beberapa kali sampai memperoleh hasil yang memuaskan. Teknik yang dipakai disebut sebagai trial and error yaitu dengan memasang coba-coba kemudian mendeteksi gangguannya. Di bawah ini adalah beberapa gangguan pada kamera CCTV dan penyebabnya.
Rekaman dengan pencahayaan yang silau biasa disebut dengan istilah whiting out. Pada kasus ini, cahaya putih yang berlebihan akan mengganggu tampilan rekaman. Cahaya putih berlebihan tersebut bisa terjadi karena kamera menyorot objek yang memantulkan cahaya.
Hal ini dikarenakan kamera menghadap langsung ke arah datangnya sinar matahari atau lampu. Bahkan lantai atau dinding putih bisa menjadikan gambar silau. Tidak semua jenis kamera dapat menangkal pantulan cahaya yang kuat, contohnya jenis kamera CCTV dengan F Stop. Misalpun kamera coba ditundukkan agar gambar tak lagi silau, tetap saja tidak memenuhi harapan karena bukan objek di bawah yang ingin diawasi.
Rekaman kamera CCTV memudar atau faint terlihat dengan warna yang melemahpada tepi objek. Penyebabnya yang paling umum adalah karena kabel terlalu panjang atau kualitas buruk dan power supply terlalu drop. Penyebab lainnya bis ajadi karena konektor kurang baik disambungkan.
Hasil gambar CCTV bisa nampak bergoyang atau bergelombang (waving). Kondisi itu diakibatkan oleh interferensi frekuensi lain yang lebih rendah seperti frekuensi listrik 220V/50Hz yang berasal dari genset atau PLN. Penyebab lainnya karena pada penataan kabel coaxial yang terlalu panjang terjadi ground loop.
Ada kalanya pada hasil rekaman terdapat aksen garis-garis yang sangat mengganggu. Kasus tersebut merupakan efek dari adanya frekuensi terlalu tinggi karena pemasangan CCTV berdekatan dengan radio amatir, pemancar sinyal radio siaran, atau citizen band. Apabila garis-garis yang muncul terjadi secara terus menerus, bisa dipastikan penyebabnya adalah karena ada sinyal dari pemancar radio siaran. Jika gangguan garis terjadi sesekali berarti gangguan muncul karena ada komunikasi sinyal radio amatir.
Istilah gangguan meteorit merupakan istilah yang biasa dipakai dalam teknis CCTV. Gangguan ini ditandai dengan adanya efek serupa meteor atau komet pada gambar di monitor. Penyebab utamanya yaitu karena terjadi induksi pengaruh dari alat-alat listrik seperti generator, bor, dinamo, dan motor-motor lainnya.
Kamera CCTV baik yang diletakkan indoor maupun outdoor bisa saja mengalami pengembunan sehingga gambar rekaman menjadi buram. Penyebabnya karena suhu kamera CCTV lebih hangat dibanding suhu ruangan atau suhu di luar. CCTV hangat karena melakukan rangkaian kerja elektronik secara terus menerus.
Ini adalah gangguan yang wajar terjadi sehingga banyak produsen mengantisipasinya dengan memperbaiki material, menambah pipa kapiler, serta mengurangi konsumsi daya. Namun dari pengguna sendiri bisa memasang silika gel di dalam perangkat kamera jika ingin menanganinya.
Itulah beberapa contoh gangguan pada kamera CCTV dan penyebabnya. Dengan mengetahui penyebabnya, Anda dapat menentukan cara penanganannya dengan tepat. Periksa frekuensi lain di sekitar pemasnagan CCTV agar perekaman terkendali. Lalukan beberapa percobaaan sudut atau angle pemasangan agar tahu mana yang paling pas untuk memantau secara maksimal. Hindari untuk terlalu sering menyentuh kamera dengan tangan kosong karena sidik jari bisa mengotori kamera sehingga kualitas gambar menurun.