Seorang drafter memiliki tugas untuk membantu arsitek proyek (project architect) dalam membuat detail-detail gambar kerja. Sedangkan project architect menerima tugas dari arsitek kepala (principal architect) dan bertanggungjawab terhadap pengembangan desain sampai terealisasinya satu atau beberapa proyek yang diberikan. Keseluruhan proyek yang diterima dan dikerjakan oleh satu orang project architect akan dibantu oleh beberapa drafter atau cukup dengan satu orang drafter. Berikut ini akan kami bahas mengenai hubungan tugas antara drafter, project architect, dan principal architect yang merupakan tim sukses dalam sebuah pekerjaan konstruksi.



Drafter bertanggungjawab langsung terhadap project architect dalam membantu menghasilkan detail-detail gambar kerja dari dimulainya pembuatan gambar kerja sampai proyek tersebut selesai terbangun. Komunikasi yang dilakukan oleh project architect dengan drafter biasanya berupa informasi. Project architect menginformasikan keinginannya kepada drafter, kemudian keinginan tersebut diwujudkan oleh drafter. Terkadang, beberapa drafter bisa saling bekerjasama dalam menyelesaikan suatu proyek. Drafter bebas menentukan apakah dalam mengerjakan proyek tersebut ia akan dibantu oleh drafter yang lain atau tidak. Namun, yang bertanggungjawab langsung kepada project architect dalam mengerjakan suatu proyek hanya satu orang drafter saja.

Selain ketiga "tim sukses" di atas, ada yang namanya Kepala Studio yang memiliki tugas yang sama dengan tugas drafter. Namun Kepala Studio tersebut memiliki tanggung jawab tambahan, yaitu memantau perkembangan pekerjaan drafter secara umum dan mengarahkan arsitek untuk menunjuk drafter mana yang akan bekerja sama dengan arsitek untuk menangani suatu proyek. Untuk selanjutnya pengawasan yang lebih mendetail dilakukan langsung oleh arsitek kepada drafter.

Principal architect umumnya berhubungan hanya dengan project architect saja. Akan tetapi, ada kalanya principal architect berhubungan langsung dengan drafter ataupun Kepala Studio, khususnya dalam proyek pekerjaan interior.

Sebagian besar waktu principal architect dihabiskan di luar kantor. Arsitek kepala tersebut umumnya sering keluar dari kantor untuk bertemu dengan klien ataupun bertemu dengan teknisi dan atau rekan kerja dari biro yang lain. Sedangkan untuk para project architect dan para drafter, sebagian besar waktunya dihabiskan di ruang kantor. Hanya saja, sesekali mereka harus keluar untuk menemui klien.

Untuk lebih jelasnya, kami berikan gambaran secara umum tugas masing-masing drafter, project architect, dan principal architect pada sebuah proyek konstruksi bangunan baik gedung maupun infrastruktur dalam pekerjaanya, diantaranya sebagai berikut:


Baca Juga: Pengalaman melakukan Cek SKK Konstruksi di CekSKK.com

Drafter



Seorang drafter bersama dengan arsitek proyek (project architect) membuat gambar pra rencana bangunan, gambar perencanaan bangunan, dan gambar for construction yang nantinya diserahkan kepada owner/pemilik proyek untuk dijadikan pedoman dalam menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) bangunan. Berikut ini selengkapnya terkait dengan tugas drafter dalam pelaksanaan proyek konstruksi.
  1. Membuat gambar pelaksanaan/gambar shop drawing
  2. Menyesuaikan atau merivisi gambar perencana dengan kondisi nyata dilapangan
  3. Menjelaskan kepada pelaksana lapangan/surveyor mengenai bentuk detail struktur dan ukuran bangunan agar struktur bangunan yang dibuat sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya
  4. Membuat gambar hasil pelaksanaan pekerjaan/as built drawing sebagai laporan hasil pelaksanaan kepada pemilik proyek/owner


Baca juga: Perbedaan Shop Drawing dan As Built Drawing

Kemampuan yang sebaiknya di miliki drafter dalam melaksanakan pekerjaanya antara lain:
  1. Mampu membuat gambar sketsa bangunan, baik 2D maupun 3D.
  2. Mampu mengoperasikan software arsitektur seperti Autocad, 3DS Max, dan lainnya.
  3. Mempunyai ilmu teknik gambar bangunan.
  4. Mengetahui jenis-jenis bahan material bangunan, baik bahan bangunan konvensional maupun modern.
Baca Juga: Panduan Menyewa Alat Berat Sesuai Proyek dan Kebutuhan

Project Architect (Arsitek Proyek)


Dalam arsitektur, seorang arsitek proyek adalah individu yang bertanggung jawab untuk mengawasi aspek arsitektur dari pengembangan desain, produksi dokumen konstruksi, dan spesifikasi.
  1. Menyediakan data-data teknis yang diperlukan divisi legas
  2. Memilih dan menunjuk serta mengeluarkan surat perintah kerja Konsultan (Konsultan Arsitek, Struktur, ME, QS dan konsultan penyelidikan tanah)
  3. Melakukan koordinasi antar konsultan (Konsultan Arsitek, Struktur, ME & QS) pada tahap perencanaan (konsep, skematik s/d final design)
  4. Mereview design konsultan pada tahap perencanaan
  5. Menyusun, mengatur dan menjalankan tender, klarifikasi dan negosiasi pekerjaan kontraktor
  6. Mereview dan menganalisa penawaran kontraktor
  7. Memilih dan menunjuk serta mengeluarkan surat perintah kerja Kontraktor
  8. Memilih & Menunjuk serta mengeluarkan surat perintah kerja Konsultan Manajemen Konstruksi/MK
  9. Memilih,mereview penawaran,negosiasi hingga mengeluarkan Purchase order (PO) untuk material maupun equipment yang diperlukan oleh proyek, yang disupply sendiri oleh owner
  10. Melakukan koordinasi antar konsultan, kontraktor & MK selama berjalannya pembangunan proyek.
  11. Memeriksa berkas tagihan konsultan,kontraktor, Supplier dan MK sebelum diproses bagian Finance.
  12. Pengecekan rutin berkala progress pekerjaan di lapangan.
  13. Melakukan checklist pekerjaan kontraktor sebelum serah terima pekerjaan
  14. Menyediakan data-data dan gambar yang diperlukan oleh divisi marketing.

    Baca Juga: Pengertian dan Jenis-Jenis Barang Kena Pajak yang Perlu Kamu Tahu

    Principal Architect (Arsitek Kepala)


    Tugas Pokok:

    Bertanggung jawab dalam perencanaan dan perancangan.

    Uraian Tugas: 

    1. Mengadakan koordinasi dalam pelaksanaan perencanaan bersama-sama dengan unsur teknis, pengelola proyek/pemimpin proyek.
    2. Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan perencanaan.
    3. Mengkoordinasikan usulan-usulan/pembahan dalam perencanaan dan memecahkan alternatif yang terbaik.
    4. Mengadakan pertemuan berkala/konsultasi pada pemilik proyek dalam hal yang menyangkut teknis maupun adminstrasi.
    5. Menghadiri rapat-rapat/pertemuan rutin dalam hal pengawasan berkala.

    Demikianlah kurang lebih penjelasan mengenai hubungan tugas drafter, project architect, dan principal architect pada proyek bangunan. Semoga bermanfaat dan maju terus Konstruksi Indonesia!

    Sumber:https://www.pengadaan.web.id/2020/03/hubungan-tugas-drafter-project-architect-dan-principal-architect.html