Drone sedang banyak dibicarakan di banyak kalangan karena inovasinya yang semakin canggih. Saat ini mengirimkan paket atau barang ke berbagai tempat sudah dapat dilakukan dengan bantuan drone. Drone yang mampu mengirimkan barang disebut sebagai drone kargo. Drone kargo memiliki keunggulan dalam hal pengiriman udara karena prosesnya lebih cepat dan kemampuannya menjangkau wilayah yang sulit diakses dengan pengiriman darat. Dengan pemanfaatan drone kargo ini, pengelolaan dan distribusi barang menjadi lebih efektif dan efisien.
Pengaplikasian kargo udara di berbagai dunia menggunakan drone sudah dimulai sejak 2015 lalu. Di negara Finlandia, perusahaan pengiriman nasional mereka yaitu Posti Group merupakan perusahaan Eropa pertama yang bereksperimen memakai drone untuk mengirim surat ke wilayah perkotaan. Wilayah perkotaan yang sarat akan bangunan dan tiang listrik tinggi menjadi tantangan tersendiri sebagai jalur penerbangan drone kargo ini. Paket dengan berat kurang dari 3 kg berhasil dikirimkan ke tempat berjarak 4 km dengan waktu 4 hari karena kondisi cuaca yang berangin.
Di Indonesia sendiri, gagasan akan penggunaan kargo udara dengan drone baru dicetuskan pada tahun 2019 oleh maskapai Garuda Indonesia. Garuda Indonesia menilai drone sebagai angkutan kargo yang tepat untuk menghubungkan wilayah yang memiliki keterbatasan fasilitas bandara seperti Papua, Maluku, serta Sulawesi. Hal ini juga diharapkan dapat sekaligus mendukung pengembangan bidang agrikultur dan kemaritiman dengan penyediaan layanan distribusi kargo udara untuk produk budidaya lokal.
Uji coba drone kargo di berbagai negara mengharuskan drone menghadapi beragam jenis rintangan, jarak, dan cuaca yang berbeda. Dari kesemua percobaan tersebut, Milkman melakukan penelitian dan menghimpun data untuk kemudian menyimpulkan tiga drone kargo terkuat yang sudah terbukti lolos pengujian. Ini dia drone-drone terbaik tersebut,
Versi terbaru dari Amazon Prime Air Drone terbukti mampu menempuh jarak penerbangan hingga 15 mil dengan ketinggian terbang 400 kaki dan memuat barang dengan berat maksimal 2,26 kg. Secara tampilan sebenarnya drone ini kurang menarik karena bentuknya termasuk besar dengan desain yang kaku. Meskipun begitu, drone besutan Bezos ini tidak perlu diragukan lagi sebagai sebuah inovasi canggih dalam hal kargo udara. Drone ini mampu melakukan penerbangan setiap hari sehingga bisa mengirimkan barang kapan saja.
Drone jenis quadcopter dengan warna kuning khas ini merupakan satu-satunya drone kargo yang tidak hanya lolos uji coba, namun juga benar-benar sudah digunakan dalam pengiriman nyata. DHL Parcel Copter 2.0 dipergunakan untuk mengirim obat-obatan ke sepanjang pantai Jerman sekitar kota Norddeich serta Pulau Juich saat kapal feri tidak bisa menyeberang dikarenakan debit air yang rendah dan kondisi cuaca berkabut.
Drone ini mampu membawa barang seberat 1.2 kg dengan jarak pengiriman sekitar 12 km dan terbang setinggi 100 m di atas permukaan laut yang sedang badai. Perjalanan ini berlangsung selama 45 menit dan terbukti berhasil dan efektif untuk mengirimkan paket.
Drone asal Silicon Valley ini berhasil melalui pengujian berat yaitu mengirimkan barang penting ke berbagai wilayah terpencil bercuaca ekstrem seperti Buhtan, Papua Nugini, dan Haiti. Matternet One mampu menerbangkan barang sebarat 1 kilo dlam waktu 20 menit dengan menggunakan navigasi mandiri yang secara cerdas dapat mengenali berbagai rintangan dan zona larangan terbang. Ini merupakan jenis yang paling sederhana serta aman karena drone ini mempunyai persediaan parasut untuk jaga-jaga ketika penerbangan gagal.