Jalan Aspal Campuran Sampah plastik Diuji Coba di Tegal

Jalan Aspal Campuran Sampah plastik Diuji Coba di Tegal. Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal dan Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) terkait kerja sama pembangunan jalan aspal berbahan campuran sampah plastik.

“Ini kami uji coba dulu untuk di perkantoran Kota Tegal, di lingkungan Balai Kota seluas 1.580 meter persegi,” kata Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (5/11).

Dijelaskan Dedy, saat ini Kota Tegal melalui Dinas Lingkungan Hidup aktif berbicara dengan banyak pemangku kepetingan demi mengatasi permasalahan sampah di Kota Tegal yang saat ini jumlahnya mencapai 270 ton per hari.

“Kota Tegal telah menerapkan banyak inovasi yang dilakukan dalam pengelolaan sampah, diantaranya pengolahan sampah organik menjadi bahan bakar berbentuk pelet, pengolahan sampah plastik menjadi paving block, serta pemanfaatan sampah an-organik menjadi aneka kerajinan,” terangnya.

Menurut Dedy, pembangunan jalan dengan aspal plastik ini memakan biaya sebesar Rp 134 juta. Adapun seluruh biaya pembangunan jalan berasal dari Inaplas.

Terkait campuran bahan baku aspal, Inaplas sendiri menyatakan telah menyediakan pastik berjenis high density polyethylene (HDPE) sebanyak 350 kilogram (kg) sebagai campuran aspal. Inaplas bekerja sama dengan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia dan tim asistensi teknis dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam proses pengumpulan dan pembersihan sampah plastik.

Jika uji coba aspal plastik ini berhasil, Dedy memastikan akan kembali melakukan hal serupa untuk jalan lainnya di Kota Tegal. “Saya yakin kalau kualitasnya bagus, kita akan memakai aspal plastik untuk di dalam kota,” katanya.

Wakil Ketua Umum INAPLAS, Suhat Miyarso mengatakan, pihaknya menyambut baik antusiasme pemerintah Kota Tegal dalam menerapkan jalan aspal plastik, yang merupakan program Pemerintah Pusat.

“Sebelumnya, INAPLAS juga telah menerapkan jalan aspal  plastik di Kota Cilegon, Jakarta dan Depok,” ujar Suhat Miyarso.

Dirinya mengklaim jalan yang dibangun dengan aspal plastik ini lebih kuat dan tahan lama. Tak hanya itu, biaya perawatan jalan dengan aspal plastik juga lebih murah.

“Memang pada awal ada (biaya) tambahan plastik itu kira-kira 5%. Tapi setelah jadi ini biaya maintenancenya bisa lebih lama. Di situ lah ada penghematan dalam perawatan jalan,” papar Suhat.

Suhat Miyarso berharap kerja sama ini akan terus terjalin dengan Pemkot Tegal dan dapat direplikasi di kota lain dengan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat.