Menurut Blake dalam bukunya yang berjudul Civil Engineer’s Reference Book, ada 3 aspek yang harus diperhatikan dalam pemilihan bekisting kolom.
- Kualitas bekisting kolom yang akan digunakan harus tepat dan layak serta sesuai dengan bentuk pekerjaan struktur kolom yang akan dikerjakan. Permukaan bekisting kolom yang digunakan haruslah rata sehingga hasil pengecoran beton kolom mendapatkan hasil yang baik pada permukaannya.
- Keamanan bagi para pekerja, bekisting harus cukup kuat menahan beton kolom agar bekisting tidak runtuh dan mendatangkan bahaya bagi pekerja.
- Biaya dan material yang digunakan untuk bekisting kolom harus direncanakan seefektif mungkin.
Baca Juga: Janji/Sumpah Panca Prasetya KORPRI
Jenis Bekisting Kolom
Bekisting yang digunakan dalam pekerjaan kolom ada beberapa macam jenis yang bisa digunakan, antara lain :
1. Bekisting Konvensional
Bekisting konvensional adalah bekisting yang materialnya menggunakan kayu. Dalam proses pengerjaannya dipasang dan dibongkar pada lokasi yang dikerjakan. Pembongkaran bekisting dilakukan secara bertahap dengan melepas rangkai komponen pembentuk bekisting setelah beton mencapai kekuatan yang cukup.
Baca juga: Pengertian dan Syarat Pekerjaan Bekisting
Penggunaan bekisting dengan material kayu memiliki kekurangan yaitu penggunaannya tidak dilakukan secara berulang. Berikut ini kelebihan dan kekurangan dari material kayu untuk bekisting kolom sebagai berikut :
- Pemakaian bekisting tradisional mempunyai tingkat fleksibilitas yang tinggi, karena bekisting tradisional dapat dibuat dan dipakai untuk struktur bangunan dengan bentuk yang bervariasi.
- Penggunaan bekisting lebih menghemat biaya pekerjaan bekisting dengan skala pekerjaan kecil.
- Material kayu tidak awet untuk dipakai berulang-ulang kali.
- Waktu pemasangan dan pembongkaran bekisting relatif lama.
- Banyak menghasilkan sampah kayu dan paku.
- Bentuknya tidak presisi.
2. Bekisting Semi Sistem (Knock Down)
Dengan berbagai kekurangan dari bekisting konvensional tersebut maka direncanakanlah bekisting knock down, yang terbuat dari material gabungan pelat baja dan besi hollow. Adapun kelebihan dan kekurangan dari penggunaan bekisting knock down sebagai berikut :
- Sangat kuat dan mampu menahan beban berat.
- Mudah untuk diperbaiki jika ada kerusakan.
- Seragam ukuran dan permukaan.
- Dapat digunakan untuk waktu yang lama.
- Terbatas ukuran dan bentuk.
3. Bekisting Fiberglass
Material fiber untuk pengganti material kayu merupakan terobosan perencanaan yang lebih efektif. Penggunaan bekisting dengan material fiber adalah untuk mengatasi bentuk struktur yang mengandung arsitektur karena jika menggunakan tipe bekisting sebelumnya akan mengalami kesulitan dalam perencaan bekisting. Bekisting ini memiliki kekuranga dari segi biaya yang cukup tinggi karena adanya material fiber yang digunakan. Berikut ini kelebihan dari bekisting kolom yang menggunakan material fiberglass :
- Bahan fiberglass yang bebas lembab dan tidak mengalami perubahan dimensi atau bentuk.
- Pemasangan lebih mudah dan tanpa perlu minyak bekisting (oli).
- Mempercepat waktu pelaksanaan pekerjaan bekisting.
- Tidak berkarat, bagus untuk digunakan pada konstruksi bawah tanah dan lingkungan berair.
- Biaya yang efisien dan memiliki kualitas dengan hasil yang baik.
- Gampang dipasang dan dilepas sehingga mengurangi biaya upah kerja.
- Daya tahan lama.
- Tahan panas, ringan, kuat dan kaku.
- Ketahanan permukaan yang baik, tahan terhadap benturan dan abrasi.
- Dapat dibor, dipaku, diketam, dan diproses seperti digergaji.
- Tahan terhadap berbagai cuaca sehingga tidak membutuhkan syarat khusus dalam penyimpanan ataupun pemasangan.
Baca Juga: Philips Air Purifier 3000i Series Mampu Melibas Virus dalam Ruangan
Metode Pekerjaan Bekisting Kolom
Dalam pelaksanaan pekerjaan bekisting kolom, ada baiknya merencanakan semua hal yang berkaitan dengan proses pelaksanaan pekerjaan bekisting kolom mulai dari persiapan bahan dan alat bekisting, pemasangan bekisting, dan pembongkaran bekisting kolom.
Bahan dan Alat Bekisting Kolom
Dalam pengecoran kolom dibutuhkan bekisting dan perancah untuk menopang agar beton dapat berdiri dengan lurus dan dicetak sesuai rencana. Pekerjaan bekisting kolom dibagi ke dalam dua kategori, diantaranya:
- Acuan
Acuan dibuat dari plywood (triplek) dengan ukuran dan ketebalan yaitu 12 mm. Plywood yang digunakan memiliki penggunaan berkisar 5-6 kali pemakaian untuk bekisiting. - Perancah
Perancah atau struktur sementara yang dipakai untuk menahan beban dari material konstruksi dan pekerja. Perancah pada bekisting plat dan balok menggunakan scaffolding yang merupakan rangkaian dari besi yang kokoh.
- Panel Kolom, sebagai bekisting kolom;
- Tie Rod, sebagai pengikat antara panel pada sistem formwork;
- Push Pull Base, sebagai pengait push pull props dengan lantai agar dapat berdiri tegak;
- Push Pull Prop, sebagai bracing penguat dan pengatur vertically agar kolom atau dinding dapat berdiri tegak;
- Tie Nut, untuk mengatur dan perkuatan panel beiksting dengan tie rod;
- Waller, untuk perkuatan pada bekisting kolom atau dinding sebagai sabuk; dan
- Push Pull Bracket, berfungsi mengaitkan push pull props dengan kolom.
Pemasangan Bekisting Kolom
Pekerjaan bekisting kolom dilakukan setelah pekerjaan penulangan selesai dilaksanakan. Pekerjaan bekisting kolom memegang peranan penting dalam pekerjaan pengecoran beton. Pekerjaan bekisting kolom akan menentukan kualitas beton kolom baik secara arsitektural maupun struktural.
(Sumber: Nur Andreansyah, Penggunaan Metode Zonasi Pada Pekerjaan Pemasangan Bekisting Kolom Dengan Sistem Knock Down) |
- Persiapkan alat tower crane.
- Persiapkan pekerja.
- Tahap pertama pengikatan sling tower crane.
- Tahap kedua bersihkan bagian permukaan panel bekisting dari kotoran lalu melapisinya dengan minyak pelumas. Kemudian pindahkan bekisting kolom ke lokasi marking kolom yang telah ditentukan dengan bantuan tower crane. Pada saat memasang bekisting kolom, sisi bagian dalam harus menempel pada sepatu kolom.
- Tahap ketiga atur setiap panel sesuai pada posisinya kemudian kencangkan tie rod dengan wing nut yang terdapat pada horizontal waller.
- Tahap keempat, setelah bekisting kolom terpasang dengan benar, lalu pasang adjustable push pull props pada base plate di kedua sisi bekisting.
- Tahap terakhir, lakukan check verticality bekisting pada as kolom agar tidak terjadi kemiringan bekisting kolom..
(Sumber: Nur Andreansyah, Penggunaan Metode Zonasi Pada Pekerjaan Pemasangan Bekisting Kolom Dengan Sistem Knock Down) |
- Persiapkan alat tower crane;
- Tahap pertama kendurkan adjustable push pull props dari base plate;
- Tahap kedua kendurkan semua baut dan wing nut lalu longgarkan tie rod samping bekisting kolom.
- Tahap ketiga pengikatan sling tower crane ke bekisting kolom dengan bantuan pekerja.
- Tahap keempat, angkat dan pindahkan bekisting kolom tersebut ke tempat yang telah disediakan dengan bantuan tower crane.
Sumber:https://www.pengadaan.web.id/2020/02/bekisting-kolom.html