Hampir seluruh orang di dunia familiar dengan yang namanya printer atau alat pencetak. Umumnya, printer yang dikenal orang adalah printer yang sebatas bisa mencetak file ke dalam bentuk kertas, stiker, foto, atau media datar lainnya. Tahukah Anda bahwa sekarang telah hadir terobosan baru yang lebih canggih yaitu 3D Printer?
Sebenarnya, teknologi 3D Printer sudah lama populer di berbagai dunia, namun baru masuk Indonesia sekitar tahun 2010 dan perkembangannya masih terbatas. Baru-baru ini minat terhadap 3D Printer semakin pesat dan meluas. Berbagai industri mulai mempertimbangkan prospek penggunaan teknologi ini yang berdampak besar dalam perekonomian masyarakat.
Untuk itu, agar tak ketinggalan, mari kita berkenalan dengan teknologi 3D Printer secara lebih dekat.
3D Printer atau 3 Dimensional Printer adalah mesin pencetak khusus yang menghasilkan cetakan dalam bentuk tiga dimensi berdasarkan desain yang sudah disiapkan dalam format digital. Jadi, singkat kata, bisa dikatakan bahwa 3D Printer adalah teknologi pencetak desain digital menjadi benda padat. Ajaib bukan? Selain bisa dilihat, hasil cetakan 3D tersebut benar-benar bisa disentuh dan bervolume.
Proses pencetakan 3D dengan mesin ini memakai proses aditif. Dalam proses pencetakan aditif, objek diciptakan melalui lapisan tipis yang diletakkan berlapis-lapis secara berurutan sampai objek tersebut mencapai bentuk seperti di desainnya. Lapisan-lapisan tersebut bisa dilihat sebagai potongan horizontal yang diiris tipis lalu saling menumpuk sampai menjadi sebuah benda 3 dimensi utuh.
Apabila printer biasa hanya perlu menggunakan tinta biasa, printing 3D memerlukan bahan-bahan khusus agar objek bisa memadat, bahan dasar cetakan tersebut disebut filamen. Filamen sendiri ada banyak jenisnya tergantung kebutuhan, namun filamen yang paling sering dipakai adalah jenis plastik dan turunannya.
Untuk mencapai hasil yang maksimal, 3D Printer ditunjang dengan komponen-komponen mewahnya. Kurang lebih ada 50 lebih komponen penyusun 3D Printer, tapi kita setidaknya kita perlu mengetahui komponen dasarnya untuk tahap pengenalan. Jenis 3D Printer yang dijabarkan komponen dasarnya ini adalah jenis yang menggunakan filament plastik karena jenis ini yang paling banyak dipergunakan. Berikut ini komponen-komponen dasarnya:
Bed Printer adalah tempat untuk mencetak objek. Komponen ini disusun dari satu lembar kaca, elemen pemanas, serta lapisan lainnya yang berguna membantu proses cetak agar hasilnya tetap menempel.
Buildtalk disebut juga permukaan alas karena komponen ini fungsinya untuk memudahkan filamen melekat pada alas selama proses pencetakan berlangsung dan akan mudah dilepas setelah pencetakan usai.
Extruder inilah yang merupakan komponen inti printer. Meskipun kecil, komponen ini berfungsi penting sebagai pistol lem panas tempat filamen dimasukkan, dilelehkan, hingga didorong keluar. Extruder dibagi menjadi dua bagian yaitu ujun dingin dan ujung panas. Ujung dingin sebagai penarik filamen masuk. Setelah dilelehkan, filamen panas akan didorong keluar melalui ujung panas.
Hot End adalah unit pendingin yang berfungsi untuk menahan panas agar tidak naik ke filamen sebelum waktunya. Sedangkan, Kartrid adalah resistor berdaya tinggi yang berguna untuk memanaskan plastik.
Sesuai namanya, komponen ini pada dasarnya merupakan sebuah termometer elektronik. Kegunannya sebagai sensor penentu suhu tinggi dalam proses pencetakan.
Sebuah lubang kecil tempat keluarnya filamen cair. Rata-rata nozzle berukuran 0,4 mm namun untuk detail cetak yang lebih kecil bisa menggunakan nozzle ukuran lain.
Komponen ini adalah kipas yang akan mendinginkan filamen plastik segera seusai nozzle mengendapkannya. Hal itu akan membuat objek mampu menahan bentuk cetaknya.
Itulah komponen dasar penyusun 3D Printer. Selanjutnya, akan dibahas mengenai cara kerja 3D Printer agar Anda dapat memahami proses pencetakannya dengan mudah.