Onduline Green Roof Award (OGRA) 2021 Berhadiah Rp 115 Juta

Onduline Green Roof Award (OGRA) 2021 Berhadiah Rp 115 Juta. Kompetisi desain konstruksi atap bangunan berkelanjutan Onduline Green Roof Award (OGRA) 2021 Kembali Diadakan PT Onduline Indonesia, produsen produk atap ramah lingkungan Onduline, kembali membuka

Temanya kali ini “Tropical Roof With Ecological Clean Energy & Passive Design”. Ini ajang dua tahunan yang kelima kali diadakan Onduline. Pendaftaran lomba dibuka 1 Maret 2021 dengan batas waktu penyerahan karya paling lambat 31 Agustus 2021.

Panitia menyediakan hadiah tunai total Rp115 juta plus exclusive crystal trophy kepada 5 (lima) pemenang. Jawara pertama akan mendapatkan Rp50 juta rupiah dan berhak menjadi pembicara utama di sejumlah kegiatan Onduline Indonesia. Pengumuman pemenang 8 September 2021

Sayembara ingin mencari proyek unggulan dari kalangan profesional di bidang arsitektur, yang konsep desain atap bangunannya memberi manfaat bagi kelestarian lingkungan, dengan tetap mengutamakan passive design, clean energy dan ecological balance pada penyelesaian dan instalasinya yang dipadu dengan keunggulan arsitektur.

Fokus utama penilaian adalah ide-ide dengan kemampuan mengatasi tantangan urbanisasi dan peningkatan kualitas hidup. Pasalnya, menurut PBB, lebih dari separuh populasi dunia tinggal di kota dan diperkirakan akan meningkat hingga tiga miliar jiwa pada tahun 2050. Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan urbanisasi tercepat di dunia.

Pada 2020, populasi perkotaan di Indonesia mencapai 153 juta atau 56,7 persen dari total penduduk. Tahun 2045 populasi perkotaan di Indonesia ditaksir meningkat menjadi 70 persen atau 220 juta orang.

Fenomena urbanisasi ini memicu maraknya pembangunan yang berdampak pada kualitas hidup dan lingkungan. Bila cara kita merancang dan membangun hunian secara massif tidak responsif terhadap lingkungan, itu akan menjadi beban berat bagi lingkungan.

“Itulah mengapa Onduline Green Roof Award berkomitmen terus mempromosikan konstruksi bangunan ramah lingkungan dan berkelanjutan,” kata Yustiar N. Reissa Siregar, Marketing Communications Manager PT Onduline Indonesia, sekaligus Team Leader of OGRA Competition, melalui siaran pers di Jakarta, Rabu (4/3/2021).

Manifestasinya antara lain berupa konstruksi bangunan yang ramah alam, berupaya  memanfaatkan energi alami seperti angin dan matahari, menciptakan iklim mikro di sekitar bangunan yang membuat hunian lebih nyaman, penambahan ruang terbuka hijau, serta rancangan atap yang mendukung penciptaan iklim mikro itu sekaligus bisa menekan kebisingan.

Bertindak sebagai juri utama Naning Adiwoso, Core Founder Green Building Council Indonesia (GBCI), dibantu juri lain seperti Ivan Priatman, Prinsipal Arsitek Archimetric. Sayembara OGRA 2021 terbuka bagi profesional perorangan dengan pengalaman minimal satu tahun di bidang arsitektur, desainer interior, developer properti, konsultan perencana dan konsultan pelaksana.

Gagasan desain adalah karya asli yang belum pernah diikutkan dalam kompetisi apapun. Karya yang sudah dalam bentuk bangunan jadi, sah didaftarkan dengan batas waktu konstruksi berjalan maksimal satu tahun.

“Desain harus sesuai peruntukan sehingga bisa diimplementasikan, baik gedung komersial maupun high rise residential. Luas bangunan atap minimum 150 meter persegi (m2), maksimal 350 m2. Penilaian juga termasuk kekuatan struktur yang harus kokoh menopang beban green roof,” jelas Reissa.

 

Profesional Boleh Ikut

Sayembara OGRA 2021 bersifat nasional dan terbuka bagi perorangan profesional yang minimal memiliki 1 tahun pengalaman di bidang arsitektur, desainer interior, developer properti, konsultan perencana dan konsultan pelaksana. “Tidak harus ikut di organisasi tertentu, yang penting memiliki pengalaman minimal setahun di bidang arsitektur dan turunannya,” kata Reissa.

Syaratnya, gagasan desain adalah karya asli peserta yang belum pernah terlibat dalam kompetisi apapun. Karya yang sudah dalam bentuk bangunan jadi, sah didaftarkan dengan batas waktu konstruksi berjalan maksimal 1 tahun.

“Desain harus sesuai peruntukan sehingga bisa diimplementasikan, baik gedung komersial maupun high rise residential. Luas bangunan atap minimum 150 meter persegi (m2), maksimal 350 m2. Penilaian juga termasuk kekuatan struktur harus baik dan kuat untuk menopang beban green roof,” tambah Reissa.

Kompetisi resmi dibuka pada 1 Maret 2021 dengan batas waktu penyerahan karya maksimal 31 Agustus 2021. Hadiah uang tunai senilai Rp115 juta dan exclusive crystal trophy akan diberikan kepada 5 pemenang. Jawara pertama akan mendapatkan uang tunai Rp50 juta rupiah dan berhak menjadi pembicara utama di sejumlah kegiatan PT Onduline Indonesia. Seluruh pemenang akan diumumkan pada 8 September 2021.

Reissa berharap, jumlah peserta yang mengikuti kompetisi tahun ini lebih banyak dibanding dua tahun lalu. Ini lantaran OGRA sendiri menjadi ajang peningkatan kualitas dan kredibilitas bagi para pelaku industri konstruksi dan properti di tanah air agar mampu bersaing di pasar global.

“Setiap periode jumlah peserta lomba terus meningkat, pun ide dan gagasannya juga terus berkembang. Kami yakin peminat kompetisi OGRA tahun ini akan meningkat seiring dengan makin banyaknya profesional-profesional di Indonesia yang memiliki bakat cemerlang dan selalu mengikuti tren desain arsitektur,” pungkas Raissa.

Dibawah ini adalah Link Registrasi dan Panduannya

Link Registrasi

TOR