Paving Listrik Tenaga Surya Mulai Diterapkan di Barcelona. Otoritas kota Barcelona telah memilih Plaça de Les Glòries Catalanes, sebuah alun-alun bersejarah, sebagai situs masa depan proyek demonstrasi seluas 50 meter persegi untuk menguji kelayakan paving penghasil listrik tenaga surya.
Proyek percontohan akan digunakan untuk menilai potensi bahan trotoar jalan surya. Panel surya 340 mm x 340 mm x 61 mm dilengkapi kabel listrik dan dilapisi dengan kaca anti selip yang sangat kuat. Modul-modul tersebut berfungsi sebagai paving stone perkotaan biasa yang bisa dilalui. Namun, mereka memiliki kapasitas daya listrik total 9 kW.
Dalam uji coba pertama ini, trotoar akan menjalankan layanan persewaan sepeda umum di Barcelona, untuk memantau energi yang dihasilkan secara real time. Pengembang berharap dapat menghasilkan 7.560 kWh listrik per tahun, yang setara dengan total konsumsi energi tiga rumah tangga. Komisi kota akan mengevaluasi hasil selama enam bulan untuk menentukan potensi pemasangan teknologi di bagian lain kota.
Inisiatif ini selaras dengan tujuan keseluruhan kota untuk mengubah model energi dan membantu mengurangi setengah emisi gas rumah kaca (GRK) pada tahun 2030 (dibandingkan dengan tahun 1992), dan menjadikan kota tersebut netral karbon pada tahun 2050.
Dewan Kota Barcelona, melalui Barcelona Energy Agency (AEB) dan program i.lab, serta dengan dukungan BIT Habitat Foundation, meluncurkan tantangan ‘Paving generator’ pada tahun 2019 untuk mengeksplorasi inovasi dalam menghasilkan energi terbarukan melalui infrastruktur yang ada, di kasus ini, permukaan beraspal kota.
Mengingat target emisi kota 2030, Barcelona berkomitmen untuk menyelidiki apakah pemasangan mekanisme pembangkit energi terbarukan di permukaan beraspal kota dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk mengurangi emisi.
Barcelona memiliki sekitar 1.380 km linier jalan, dengan luas permukaan jalan 11 km2 dan trotoar 9 km2, yang membentuk luas permukaan yang lebih besar daripada teras atap kota seluas 17,64 km2, infrastruktur yang cocok untuk eksperimen tersebut.
Contoh lain penggunaan infrastruktur untuk menghasilkan energi ditemukan di India, di mana Universitas Studi Perminyakan dan Energi di Dehradun sedang mempelajari cara memanen energi dari langkah kaki.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal De Gruyter, Energy Harvesting and Systems, menunjukkan bahwa sikap orang India terhadap listrik yang dihasilkan melalui ubin piezoelektrik sangat banyak.