Kondisi geologi pondasi bendungan di bawah permukaan (subsurface) sering dihadapkan pada permasalahan adanya pelapukan batuan yang tidak merata, retakan, dan adanya jalur sesar aktif yang kapan saja dapat menyebabkan gempa bumi sehingga berefek pada bangunan. Permasalahan kondisi geologi tersebut akan membuka jalan air rembesan, piping yang dapat menyebabkan longsor, gejala sembulan (boiling) dan menyebabkan deformasi plastis (plastic deformation) bila terkena beban, sehingga pondasi rencana bendungan membutuhkan perbaikan atau perkuatan untuk mengatasi kebocoran dan kemungkinan penurunan (settlement) yang tidak merata dari tubuh bendungan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan perbaikan pondasi dengan metode grouting.

Sourec: Tukangbata.blogspot.com

Apabila daya dukung tanah rendah, maka akan dilakukan penguatan tanah dengan grouting. Grouting merupakan suatu proses pemasukan suatu cairan dengan tekanan ke dalam rongga atau pori, rekahan, dan kekar pada batuan yang dalam waktu tertentu cairan tersebut akan menjadi padat dan keras secara fisika maupun kimiawi. Peran grouting sangat penting dalam pembangunan bendungan yaitu sebagai perbaikan pondasi, perbaikan tanah, serta pengalihan aliran air pada rembesan tanah.

Metode grouting merupakan suatu proses dimana campuran air dan semen disuntikkan ke dalam tanah dengan menggunakan lubang bor, dengan demikian semen tersebut akan mengisi dan menutup rongga-rongga atau pori-pori yang terdapat pada tanah atau batuan sehingga daya dukung tanah menjadi meningkat.

Pengertian Grouting

Grouting adalah salah satu proses sementasi untuk meningkatkan stabilitas pada bangunan dan tanah/batuan. Teknik grouting dilakukan dengan cara menginjeksikan bahan grouting (semen) ke dalam lubang hasil mesin bor atau retakan suatu konstruksi/tanah/batuan yang tidak stabil, dengen begitu pori-pori konstruksi/tanah/batuan akan terisi dengan bahan grouting.

Pengisian pori-pori tanah dengan bahan grouting akan membatasi daya lolos air dalam tanah (permeabilitas) dan memperbaiki faktor-faktor kompresibilitas dan kekuatan tanah.

Jenis-jenis grouting

Grouting dapat dibedakan menjadi 6 jenis, yaitu:

  1. Permeation Grouting atau Sementasi Penembusan

    Permeation grouting disebut juga penetration grouting merupakan pengisian retakan, rekahan atau kerusakan pada batuan, dan rongga pada sistem pori-pori tanah dengan tanpa merubah formasi serta konfigurasi maupun volume rongga. Grouting jenis ini dapat meningkatkan kohesi tanah.

  2. Compaction Grouting atau Sementasi Pemadatan

    Compaction Grouting merupakan mekanisme perbaikan tanah yang dilakukan dengan cara menginjeksi material grouting sangat kaku (stiff) pada tekanan tinggi ke dalam tanah. Grouting jenis ini ditujukan untuk meningkatkan daya dukung tanah. Grouting dengan metode pemadatan ini tidak serta merta dapat sepenuhnya mencegah terjadinya rembesan. Akan tetapi, grouting jenis ini mampu meningkatkan beban tanah karena tanah telah mengalami pemadatan.

  3. Fracture Grouting atau Sementasi Rekahan

    Fracture Grouting dilakukan pada rekahan hidrolik yang terdapat pada tanah dengan fluida suspensi atau material grouting slurry. Grouting ini bertujuan untuk menghasilkan hubungan antar lensa grouting dan memberikan penguatan kembali (reinforcement). Umumnya fracture grouting digunakan pada tanah dengan permeabilitas rendah, misalnya pada tanah
     lempung.

  4. Mixing/ Jet Grouting atau Sementasi Campuran

    Sesuai dengan namanya, grouting jet ini dilakukan dengan memadukan dua perlakukan, yaitu mengikis tanah menggunakan jet bertekanan tinggi dan dilakukan injeksi serentak ke dalam tanah yang terganggu dengan jet monitor. Grouting tipe ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan penyemenan di sekeliling tiang atau pondasi.

  5. Fill Grouting atau Sementasi Isi

    Sementasi isi atau fill grouting ini dilakukan dengan menggunakan peralatan khusus yang diberi campuran concrete atau mortar. Rongga atau retakan yang dihasilkan secara alami maupun buatan akan dilakukan pengisian bahan grouting dan kemudian dilakukan penutupan.

  6. Vacuum Grouting atau Sementasi Vakum

    Sementasi vakum adalah teknik sementasi dengan cara menyedot material grouting untuk masuk ke dalam bagian yang mengalami kerusakan. Sebelumnya kerusakan tersebut harus diisolasi dari tekanan barometrik terlebih dahulu, sehingga dengan kondisi yang vakum, material grouting akan tersedot dengan aman dan lancar untuk masuk atau tertarik ke dalam kerusakan tersebut. 

Demikianlah ulasan mengenai grouting dan jenis-jenisnya. Semoga bermanfaat.

Sumber:https://www.pengadaan.web.id/2020/03/pengertian-grouting-dan-jenis-jenisnya.html