Rencana Strategis
Setiap perusahaan harus menemukan rencana permainan untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan jangka panjang yang paling masuk akal dengan situasi, peluang, tujuan dan sumberdaya. Hal tersebut difokuskan pada perencanaan strategis. Perencanaan strategis memberikan dasar bagi perencanaan lanjutan perusahaan. Perencanaan strategis melibatkan pengembangan strategi untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan jangka panjang.Empat Langkah Perencanaan Strategis
a. Mendifinisikan Misi Perusahaan
b. Menetapkan tujuan dan Sasaran Perusahaan
c. Merancang Portofolio Bisnis
d. Merenccanakan Pemasaran dan Strategi Fungsional Lain
Mendefinisikan misi perusahaan secara jelas dimulai dengan membuat draft dari pernyataan misi secara formal, yang harus:
a. Berorientasi pada pasar
b. Realistis
c. Spesifik
d. Memotivasi
e. Konsisten dengan lingkungan pemasaran
Selanjutnya misi ditransformasikan menjadi tujuan utama dan sasaran pendukung secara detail untuk memandu seluruh perusahaan. Berdasarkan tujuan dan sasaran ini, kantor pusat merancang portofolio bisnis, menentukan bisnis dan produk mana yang harus menerima lebih banyak atau lebih sedikit sumber daya. Berikutnya, masing-masing unit bisnis dan produk harus mengembangkan rencana pemasaran secara mendetail sejalan dengan rencana keseluruhan perusahaan.
MENDISKUSIKAN CARA MENDESAIN PORTOFOLIO BISNIS DAN MENGEMBANGKAN STRATEGI PERTUMBUHAN
Dipandu oleh pernyataan misi dan tujuan perusahaan, manajemen merencanakan portofolio bisnis-nya, yaitu kumpulan bisnis dan produk yang membentuk perusahaan. Perusahaan hendak membuat portofolio bisnis yang paling sesuai dengan kekuatan dan kelemahan menghadapi peluang dalam lingkungannya. Untuk melakukan hal ini, perusahaan harus:
a. Menganalisis portofolio bisnis saat ini dan memutuskan bisnis mana yang harus menerima investasi lebih banyak, lebih sedikit atau tidak menerima. Analisis portofolio: suatu alat yang dipergunakan oleh manajemen untuk mengenali dan mengevaluasi berbagai bisnis yang membentuk perusahaan. Unit Bisnis Strategik (UBS): suatu unit perusahaan dengan misi dan sasaran terpisah serta dapat direncanakan secara independen dari bisnis milik perusahaan yang lain. UBS dapat berupa sebuah divisi perusahaan, lini produk dalam suatu divisi, produk dan merek. Alat Analisis Portofolio Pendekatan Boston Consulting Group (BCG) = Matriks Pertumbuhan Pangsa Pasar. Adalah metode perencanaan portofolio yang mengevaluasi unit bisnis strategic milik perusahaan dari segi percepatan pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif.
BCG – Matrix Pertumbuhan Pasar (Sumber : http://mgtstrategi.blogspot.co.id/2010/07/matriks-bcg.html |
Keterangan:
Question Marks (Tanda Tanya)
Unit bisnis dengan pangsa pasar rendah dalam pasar yang tumbuh cepat UBS ini memerlukan banyak uang, karena perusahaan harus menambahkan banyak pabrik, peralatan dan karyawan untuk menadingi pasar yang tumbuh cepat dan juga didorong untuk ingin mengalahkan pasar.Star (Bintang)
Unit bisnis dengan pangsa pasar tinggi dan tingkat pertumbuhan pasar yang tinggi. Dalam hal ini, perusahaan harus mengeluarkan banyak uang untuk menandingi pertumbuhan pasar dan melawan serangan pesaingCash Cow (Sapi Perah)
Unit bisnis dengan pertumbuhan lambat dan pangsa pasar yang tinggi. UBS ini kurang memerlukan investasi untuk mempertahankan pangsa pasarnya, sehingga hasilnya bisa digunakan untuk membayar kewajiban dan mendukung UBS lainnya.Dog (Anjing)
Unit bisnis dengan pertumbuhan lambat dan pangsa pasar yang rendah. UBS ini menghasilkan uang yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Di sini, perusahaan harus berpikir untuk mempertahankan/ menutup UBS tersebut. Setelah memetakan UBS ke dalam BCG, maka perusahaan harus memilih alternatif yang harus dilakukan:Kembangkan : meningkatkan pangsa pasar
Pertahankan : mempertahankan pangsa pasar
Panen : meningkatkan pemasukkan uang jangka pendek
Jual : menjual/melikuidasi unit bisnis
Mengembangkan strategi pertumbuhan dan penyusutan untuk menyesuaikan dengan portofolio masa depan Setelah mengevaluasi bisnis saat ini, merancang portofolio bisnis berkaitan menemukan bisnis dan produk perusahaan harus juga mempertimbangkan masa depan. Perusahaan membutuhkan pertumbuhan jika mereka bersaing untuk lebih efektif, memuaskan stakeholder mereka dan menarik bakat unggul. Pada saat yang sama, perusahaan harus hatihati tidak menjadikan pertumbuhan sebagai tujuan. Tujuan perusahaan harus dikelola “pertumbuhan yang menguntungkan”. Kisi-kisi ekspansi produk/pasar menyarankan empat kemungkinan arah pertumbuhan : – Penetrasi pasar Penetrasi pasar adalah nama yang diberikan kepada suatu strategi pertumbuhan di mana perusahaan berfokus pada penjualan produk-produk yang ada di pasar-pasar yang telah ada sebelum. Penetrasi pasar berusaha untuk mencapai empat tujuan utama:
Mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar produk ini, hal ini dapat dicapai oleh kombinasi dari strategi harga yang kompetitif, iklan, promosi penjualan dan mungkin lebih banyak sumber daya pribadi yang didedikasikan untuk menjual.
Aman dari dominasi pertumbuhan pasar.
Restrukturisasi pasar yang matang oleh maneuver dari competitor, ini akan memerlukan agresifitas kampanye promosi yang gencar, didukung oleh sebuah strategi harga yang dirancang untuk membuat pasar “kurang menarik“ bagi kompetitor.
Meningkatkan penggunaan oleh pelanggan yang ada, contohnya: memperkenalkan program loyalitas konsumen Implementasi penetrasi pasar sebagai strategi pemasaran di kondisikan sebagai "bisnis seperti biasa". Penetrasi pasar haruslah di eksekusi pada bisnis yang berfokus hanya pada pasar dan produk yang sangat di pahami oleh marketer tersebut. diperlukan juga intelegent pemasaran untuk mendapatkan informasi tentang kompetitor dan kebutuhan pelanggan. Karena itu, strategi ini akan memerlukan banyak investasi baru dalam penerapannya sebab harus didahului oleh riset pasar. – Pengembangan pasar Pengembangan pasar adalah nama yang diberikan kepada suatu strategi pertumbuhan, di mana unit bisnis berusaha untuk menjual produk-produk yang telah ada di pasar-pasar yang baru.
Ada banyak cara untuk mengaplikasikan strategi ini, termasuk : geografis pasar baru misalnya produk ekspor ke negara yang baru dimensi atau kemasan produk yang baru saluran distribusinya yang baru menerapkan kebijakan harga yang berbeda untuk menarik pelanggan baru atau membuat segmen pasar yang baru. – Pengembangan produk Pengembangan produk adalah nama yang diberikan kepada suatu strategi pertumbuhan di mana sebuah unit bisnis memperkenalkan produk baru ke pasar-pasar yang telah ada. Hal ini mungkin memerlukan strategi pengembangan kompetensi baru dan memerlukan program pemasaran yang baru pula untuk mengembangkan produk yang dapat diubah / dikembangkan ke pasar yang telah ada. – Diversifikasi Diversifikasi adalah nama yang diberikan kepada strategi pertumbuhan di mana sebuah bisnis, produk-produknya baru dan di pasar-pasar yang baru pula. Ini merupakan langkah pemasaran yang lebih berisiko karena, strategi bisnis yang bergerak dalam
pasar yang baru memiliki sedikit atau mungkin tidak ada pengalaman atas produk produk baru tersebut.
Bila sebuah unit bisnis akan mengaplikasikan strategi diversifikasi, maka harus memiliki visi yang jelas tentang apa yang akan di dapatkan dari strategi yang jujur dan penilaian atas resiko bilamana dalam faktanya menemui kegagalan.
Ada tiga tipe umum strategi diversifikasi yang sudah banyak diketahui dan diimplementasikan menurut Fred R. David, yaitu concentric diversification, horizontal diversification, dan conglomerate diversification. Secara keseluruhan kelompok strategi ini makin lama makin kurang popular, paling tidak dari sisi tingginya tingkat kesulitan manajemen dalam mengendalikan aktivitas-aktivitas perusahaan yang berbeda-beda tersebut:
Concentric diversification strategy.
Strategi ini dapat dilaksanakan dengan cara menambah produk dan jasa yang baru tetapi masih saling berhubungan. Jadi, tujuan strategi ini untuk membuat produk baru yang berhubungan untuk pasar yang sama. Hal ini dapat dilakukan jika bersaing pada industry yang pertumbuhannya lambat atau decline. Horizontal diversification strategy.
Strategi ini dilakukan dengan menambahkan produk dan jasa pelayanan yang baru, tetapi tidak saling berhubungan untk ditawarkan pada para konsumen yang ada ada sekarang. Jadi, tujuan startegi ini adalah menambah produk baru yang tidak berhubungan dengan tujuan memuaskan pelanggan yang sama. Hal in dapat dilakukan jika produk baru dapat mendukung produk lama, persaingan pada produk lama berjalan ketat dan dalam tahapan mature, distribusi produk baru kepada pelanggan lancar, dan pada tingkat yang lebih dalam bahwa musim penjualan dari kedua produk relative beda. Conglomerate diversification strategy.
Yaitu strategi dengan menambahkan produk atau jasa yang tidak saling berhubngan. Jadi, tujuan sstrategi ini adalah untuk menambah produk baru yang tidak saling berhubungan untuk pasar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan, jika industri disektor ini telah mengalami kejenuhan, adapeluang untuk memilki bisnis yang tidak berkaitan yang masih berkembang baik, serta memiliki sumber daya untuk memasuki industry baru tersebut.
MENJELASKAN PERAN PEMASARAN DALAM PERENCANAAN STRATEGIS DAN BAGAIMANA PEMASARAN BEKERJA DENGAN MITRANYA UNTUK MENCIPTAKAN DAN MEMBERIKAN NILAI PELANGGAN
Pemasaran memegang peranan kunci dalam perencanaan strategis perusahaan dengan menyediakan filosofi konsep-pemasaran dan masukan mengenai peluang pasar yang menarik. Dalam rencana strategis, departemen fungsional utama —pemasaran, keuangan, akuntansi, pembelian, operasi, sistem informasi, sumber daya manusia, dan lainlain—harus bekerja sama untuk mencapai tujuan strategis. Pemasar tidak dapat menghasilkan nilai yang unggul bagi pelanggannya apabila bekerja sendirian. Kesuksesan perusahaan bergantung pada:
Bagaimana masing-masing departemen melaksanakan aktivitas bernilai tambah bagi pelanggan
Bagaimana departemen bekerja sama dengan baik untuk melayani pelanggan
Karena itu, pemasar harus menjalankan manajemen hubungan kemitraan. Selain itu, Manajemen hubungan kemitraan bekerja secara erat dengan rekan dalam departemen lainnya di perusahaan dan membentuk rantai nilai (value chain) untuk melayani pelanggan. Manajemen hubungan kemitraan harus bekerja sama secara efektif dengan perusahaan lainnya dalam sistem pemasaran untuk membentuk jaringan penghantar nilai (value delivery network) unggul yang kompetitif.
MEMAPARKAN ELEMEN DAN STRATEGI DAN BAURAN PEMASARAN YANG DIGERAKKAN PELANGGAN, DAN KEKUATAN APA YANG MEMPENGARUHINYA
Nilai dan hubungan pelanggan merupakan inti utama strategi dan program pemasaran melalui segmentasi pasar, penetapan target pasar, diferensiasi dan posisi pasar. Perusahaan akan membagi pasar menjadi segmen-segmen yang lebih kecil, memilih segmen yang dapat dilayani paling baik, menentukan bagaimana perusahaan memberikan nilai kepada pelanggan sasaran. Perusahaan kemudian merancang bauran pemasaran yang terintegrasi untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri atas keputusan produk (product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion).
MENYEBUTKAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PEMASARAN, TERMASUK ELEMEN DAN RENCANA PEMASARAN, DAN MENDISKUSIKAN PENTINGNYA MENGUKUR SERTA MENGELOLA HASIL DARI INVESTASI PEMASARAN
Untuk menemukan strategi dan bauran terbaik dan menempatkannya menjadi tindakan, perusahaan perlu terlibat dalam:
Analisis pemasaran Perencanaan Implementasi Organisasi Pengendalian
Analisis Pemasaran
Analisis SWOT adalah penilaian menyeluruh terhadap kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) suatu perusahaan. Analisis ini diperlukan untuk menentukan beberapa strategi yang ada di perusahaan.
Perencanaan Pemasaran
Komponen utama dari rencana pemasaran adalah:
Rangkuman eksekutif ringkasan yang berisi iktisar dari seluruh rencana pemasaran. yang dibuat beserta rekomendasinya, sehingga dapat memberikan gambaran mengenai hal pokok isi rencana pemasaran, isinya meliputi: memperkenalkan perusahaan, produk, pernyataan visi misi dan tujuan perusahaan, ringkasan dari tujuan dan strategi pemasaran.
Situasi pasar saat ini menyajikan informasi tentang situasi pasar, situasi produk, situasi pesaing, situasi distribusi, situasi lingkungan makro dan lainnya.
Ancaman dan peluang analisis persaingan menginformasikan mengenai perusahaan lain. yang menawarkan produk sama. dan mencari isu yang berpotensi menentang pasar. dengan melakukan analisis ini perusahaan akan terbantu dalam merumuskan, menyusun dan mengembangkan tujuan pemasaran dan strategi pemasaran.
Tujuan dan permasalahan disajikan untuk meningkatkan kesadaran akan keberadaan produk barang/jasa yang ditawarkan perusahaan pada pasar.
Strategi pemasaran secara populer dikenal sebagai 4P . product, price, place, promotion. ~ produk yaitu barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan sebagai pemenuhan kebutuhan manusia. ~ price/harga harga produk yang ditawarkan dan kebijakan serta sistem pembayarannya. ~ place/tempat, pendistribusian produk mengenai bagaimana dan dimana perusahaan menempatkan produknya sehingga pelanggan mudah mendapatkannya. ~ promotion/promosi yaitu alat media promosi yang akan digunakan pemasar atau taktik yang akan diterapkan dalam merealisasikan rencana promosi dalam rangka mewujudkan tujuan pemasaran perusahaan.
Program kegiatan memaparkan tentang daftar kegiatan pemasaran yang akan dilakukan perusahaan. program ini meliputi kegiatan apa yang akan dilakukan, kapan dimulai dan kapan akan selesai, siapa yang akan melaksanakan dan siapa yang bertanggung jawab. Anggaran anggaran berisi mengenai perkiraan perincian biaya yang akan diperlakukan untuk melaksanakan semua kegiatan pemasaran. Pengendalian bagian ini untuk mengukur hasil pelaksanaan rencana kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan. pengukuran dapat dilakukan dengan membandingkan jumlah penjual produk/keuntungan yang diperoleh sebelum dan sesudah dilakukan kegiatan promosi.
Implementasi Pemasaran
Implementasi Pemasaran adalah Proses yang mengubah strategi dan rencana pemasaran menjadi tindakan pemasaran untuk mencapai sasaran. Implementasi mencakup aktivitas seharihari, dari bulan ke bulan yang secara efektif melaksanakan rencana pemasaran. Kegiatan ini dibutuhkan program tindakan yang menarik semua orang atau semua aktivitas serta struktur organisasi formal yang dapat memainkan peranan penting dalam mengimplementasikan strategi pemasaran. Kalau area rencana pemasaran ditujukan pada what dan why, maka implementasi pemasaran ditujukan pada who, where, when, dan how.Organisasi Departemen Pemasaran
Perusahaan-perusahaan harus mengorganisasikan berbagai macam fungsi yang melekat pada mereka sedemikian rupa sehingga memungkinkan kerja sama tim yang berorientasi pada pasar sejak dini dalam proses pengembangan produk baru, bukannya baru memperhitungkan pertimbangan-pertimbangan pemasaran setelah produk siap dijual. Bab ini memeriksa bagaimana mengorganisasikan fungsi pemasaran, bagaimana kaitan fungsi pemasaran itu dengan fungsifungsi lainnya, dan bagaimana melaksanakan rencana pemasaran itu supaya berhasil dengan baik di pasar.
Departemen pemasaran modern berkembang melalui beberapa tingkatan. Bermula dari bagian penjualan. Kemudian bagian ini mempunyai fungsi tambahan, seperti riset, periklanan dan pemasaran. Karena fungsi tambahan menjadi makin penting maka banyak perusahaan membentuk bagian pemasaran yang berdiri sendiri untuk mengelola kegiatan pemasaran lainnya. Tetapi para pemimpin bagian penjualan dan pemasaran sering berselisih pendapat, dan akhirnya kedua bagian muncul menjadi bagian pemasaran modern yang dikepalai oleh Wakil Presiden Direktur Pemasaran. Namun bagian pemasaran modern tidak secara otomatis menerima dan mempraktekkan orientasi konsumen.
Bagian pemasaran yang modern diorganisasi dalam beberapa cara. Bentuk yang paling umum adalah organisasi pemasaran fungsional di mana fungsi pemasaran dikepalai oleh beberapa manajer yang bertanggung-jawab kepada Wakil Presiden Direktur Pemasaran. Bentuk lain adalah organisasi manajemen produk dimana produk diserahkan kepada manajer produk yang bekerjasama dengan ahli-ahli fungsional dalam mengembangkan dan melaksanakan rencana mereka.
Pengendalian Pemasaran
Organisasi pemasaran melaksanakan kendali pemasaran, baik kendali operasi maupun kendali strategis. Mereka menggunakan audit pemasaran untuk menentukan peluang dan masalah pemasaran serta merekomendasikan tindakan jangka pendek dan jangka panjang untuk memperbaiki seluruh kinerja pemasaran Pengendalian pemasaran merupakan lanjutan yang wajar dari perencanaan, organisasi dan pelaksanaan pemasaran. Meskipun sistem pengendalian harus dibuat sesuai dengan situasi yang khusus, tetapi sistem pengendalian mengikuti proses dasar yang sama, biasanya mengikuti enam langakah sebagai berikut :
Menentukan apa yang dikendalikan Menetapkan standar
Mengukur kinerja Membandingkan kinerja dengan standar Menentukan alasan penyimpangan Melakukan tindakan koreksi
Umpan balik dari evaluasi keefektifan strategi pemasaran kemungkinan berpengaruh pada fase lain dalam proses manajemen pemasaran strategis. Sistem pengendalian yang dirancang baik akan mencakup umpan balik dari informasi pengendalian untuk individu atau kelompok yang membentuk aktivitas yang terkendali. Sistem umpan balik secara sederhana mengukur keluaran dari proses dan menjadikan masukan dari tindakan korektif untuk memperoleh keluaran yang diinginkan. Konsekuensi dari penggunaan sistem pengendalian umpan balik adalah bahwa keberlangsungan kinerja yang tidak memuaskan sampai kesalahan fungsi ditemukan. Salah satu teknik untuk mengurangi masalah yang berhubungan dengan pengendalian umpan balik adalah pengendalian umpan ke depan. Sistem umpan ke depan memantau masukan ke dalam sebuah proses untuk memastikan apakah masukan sesuai dengan yang direncanakan, jika tidak maka masukan atau mungkin proses diubah agar memperoleh hasil yang diinginkan.
Langkah kedua dalam proses pengendalian adalah membangun standar. Standar pengendalian merupakan sebuah target yang terhadapnya kinerja nantinya akan dibandingkan. Standar merupakan kriteria yang memungkinkan manajer untuk mengevaluasi tindakan yang lalu, saat ini dan masa depan. Standar merupakan diukur dalam berbagai cara, mencakup bentuk secara fisik, kuantitatif dan kualitatif. Lima aspek kinerja dapat dikelola dan dikendalikan, yaitu jumlah, kualitas, waktu, biaya dan perilaku. Masing-masing aspek pengendalian, mungkin membutuhkan pengelompokan tambahan. General Electric menggunakan delapan jenis standar, yaitu standar profitabilitas, standar posisi pasar, standar produktivitas, standar kepemimpinan produk, standar pengembangan sumberdaya manusia, standar sikap karyawan dan standar pertanggungjawaban public
Langkah ketiga adalah mengukur kinerja pemasaran. Kinerja aktual harus dibandingkan dengan standar. Di beberapa tempat, langkah ini kemungkinan diperlukan hanya untuk pengamatan visual. Di situasi yang lainnya, penentuan secara teliti diperlukan. Banyak macam pengukuran untuk fungsi pengendalian didasarkan pada beberapa bentuk standar secara historis.
Misalnya, standar yang didasarkan pada data yang diturunkan dari program PIMS (profit impact of market strategy), informasikan yang ditayangkan tersedia secara umum, misalnya ratings of product / service quality, innovation rates, sales volume dan relative market shares standings. Ukuran tradisional kinerja pemasaran berdasarkan profitabilitas, misalnya Return on Investment (ROI), yang tidak banya dibedakan dengan Return on Asset (ROA), yaitu hasil bagi antara pendapatan bersih sebelum pajak dengan total aktiva. Ukuran tradisional lainnya adalah Return on Equity (ROE) dan Earning per Share (EPS). Metode pengukuran kinerja korporasi dan devisi yang populer adalah Economic Value Added (EVA) yang merupakan selisih antara nilai sebuah bisnis sebelum dan sesudah strategi diimplentasikan. EVA inilah yang akhirnya menggantikan ROI. Nilai yang akan datang dari EVA adalah MVA atau Market Value Added, yang merupakan selisih antara nilai pasar perusahaan dan kotribusi modal dari pemegang saham dan pemberi pinjaman. Perusahaan seperti General Electric, Microsoft, Intel, Coca-Cola mepunyai MVA yang tinggi. Standar pengendalian strategis didasarkan pada praktek competitive benchmarking (patok duga bersaing), yaitu sebuah proses pengukuran kinerja perusahaan dibandingkan terhadap kinerja terbaik dalam industri tersebut. Perusahaan yang memelopori benchmarking di Amerika Serikat adalah Xerox. Sebagian besar perusahaan yang dikagumi dunia melakukan benchmarking terhadap produk dan jasa yang mereka hasilkan.
Langkah keempat adalah membandingkan kinerja aktual dengan standar. Jika langkahlangkah sebelumnya telah berjalan baik, maka membandingkan kinerja dengan standar akan menjadi lebih mudah. Meskipun, kadang-kadang membandingkan kinerja dengan standar ini sulit untuk membuat perbandingan yang diperlukan, misalnya standar perilaku. Beberapa penyimpangan dari standar dapat dibenarkan, karena kondisi lingkungan yang berubah dan alasan lainnya. Langkah kelima dari proses pengendalian melibatkan penggalian ”mengapa kinerja menyipang dari standar?”. Karena penyimpangan dapat bergeser menuju sasaran organisasi yang dipilih. Terutama, organisasi membutuhkan untuk mencari penyimpangan baik yang datang dari internal maupun perubahan eksternal di antara pengendalian organisasi.
Langkah berikutnya dalam proses pengendalian adalah menentukan kebutuhan untuk melakukan tindakan koreksi. Para manajer pemasaran dapat memilih dari tiga hal, yaitu :
Tidak melakukan apa-apa
Melakukan revisi standar
Melakukan koreksi kinerja aktual
Tidak melakukan apa-apa dapat dilakukan jika kinerja secara meyakinkan sesuai dengan standar. Bila standar tidak sesuai, maka manajer harus secara hati-hati menilai alasan mengapa dan mengambil tindakan koreksi. Lebih dari itu, kebutuhan untuk mengecek standar secara periodik untuk memastikan bahwa standar dan dihubungkan dengan ukuran kinerja masih relevan untuk masa yang akan datang. Akhirnya manajer harus memutuskan tindakan untuk mengoreksi kinerja, bila terjadi penyimpangan. Tindakan koreksi bergantung pada penemuan penyimpangan dan kemampuan untuk mengambil tidakan penting dibutuhkan. Seringkali kasus nyata penyimpangan harus ditemukan sebelum tindakan koreksi akan diambil. Karena penyimpangan bergeser dari sasaran yang tidak realistis ke strategi yang salah
C. LATIHAN SOAL/TUGAS
Pilih satu jenis produk yang bisa di pasarkan dan susun SWOT !
D. REFERENSI
Kotler, Philip and Gary Armstrong. Principles Of Marketing. 16 th Edition. Global Edition. Pearson Kotler, Philip and Keller K. Lane. Management Marketing. 14 th Edition. USA : Pretice Hall Setiyaningrum, Ari, Jusuf Udaya, dan Efendi. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Plus Tren Terkini. 2015. Penerbit : Andi Yogyakarta http://jurusanpemasaran.blogspot.co.id/2015/11/9-penyusunan-rencana-pemasaranjangka.html#ixzz4WpkXqb1F http://ondyx.blogspot.co.id/2014/02/pengertian-penetrasi-pasar-market.html http://dosen.amikom.ac.id/downloads/artikel/implemen%20dan%20pengendali%20pasar.pdf
Sumber: http://kidangijo06.blogspot.com/2020/03/perusahaan-dan-strategi-pemasaran.html