Teknologi 3D Printer, Apa Saja Kelebihan dan Kekurangannya?

Mesin pencetak 3 dimensi adalah teknologi terbaru yang mampu menyulap file digital menjadi benda nyata yang memiliki volume dan bisa dipegang. Teknologi ini tentu merupakan penemuan yang sangat diapresiasi publik karena kehadirannya sangat membantu dunia industri khususnya percetakan. Dengan begini, printer tak hanya sebatas untuk mencetak dokumen ke dalam bentuk kertas namun juga dalam bentuk yang lebih realistis dan solid.

3D Printer awalnya mulai diaplikasikan dalam industri mainan dan industri kreatif untuk membuat miniatur atau prototype produk. Alat ini juga menjadi sarana pendidikan yang menyenangkan bagi anak karena akan meningkatkan daya imajinasi mereka. Dalam tingkat lanjut dengan skala yang lebih besar, 3D Printer berperan penting dalam pabrik/perusahaan besar di berbagai bidang seperti bidang medis, manufaktur, otomotif, seni, hingga penerbangan.

Meskipun manfaatnya begitu besar, 3D Printer sebagai sebuah perangkat teknologi selayaknya tetaplah memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu. Untuk itu penting mengetahui kelebihan dan kekurangan perangkat 3D Printer ini sebagai bahan pertimbangan sebelum memilikinya.

Prinsip waktu adalah hal yang sangat berharga benar-benar dianut oleh teknologi 3D Printer ini. Terlihat dari waktu pencetakan objeknya yang tergolong cepat sehingga kita tidak akan dibuat menunggu lama untuk memperoleh hasil cetakan yang diharapkan.Untuk pembentukan satu objek, 3D Printer rata-rata hanya memakan waktu sekitar 1 menit untuk objek ringan dan di atas 1 menit untuk objek yang lebih kompleks.

Jika dibandingkan dengan pembuatan produk secara manual tentu waktu tersebut termasuk cepat dan lebih efisien. Ditambah lagi, kinerja mesin 3D Printer ditunjang dengan fitur pengukuran orde mm sehingga akan memudahkan Anda dalam mendesain objek yang ingin dicetak.

Selain unggul dalam kecepatan, 3D Printer juga memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Hasil objek yang dicetak memiliki bentuk dan tampilan serupa dengan yang ada di desain digital. Selain itu, detailnya juga cenderung sempurna sehingga susah dibedakan dengan objek asli yang bukan hasil cetakan.

Berkaitan dengan kedua kelebihan sebelumnya, proses yang cepat dan detail yang akurat akan sangat mendukung proses duplikasi objek. Hal ini snagat bermanfaat bagi perusahaan yang memproduksi ponsel, sepatu, baju, mobil, mainan anak, perhiasan, dan berbagai produk yang memerlukan keidentikkan satu sama lain.

Meskipun sudah didukung dengan berbagai teknologi canggih, 3D Printer masih dinilai kurang praktis karena rata-rata satu mesin hanya sanggup mencetak dengan satu material saja. Tentu akan merepotkan jika kita ingin membuat produk yang disusun oleh banyak material berbeda karena harus mengumpulkan banyak jenis printer.

Cara kerja 3D Printer yang memanfaatkan file atau desain digital untuk dicetak menjadi benda adalah celah yang mematikan hak cipta. Siapapun akan dengan gampangnua bisa memproduksi setiap barang dengan modal desain yang ditiru atau memang beredar bebas.

Dengan begitu pembajakan produk akan menjadi sehingga mengurangi nilai produk. Produk yang mudah diduplikat akan menurun harganya sehingga membahayakan perusahaan dan mencederai pencipta desain asli.

Tidak sedikit SDM berkemampuan rendah yang sangat bergantung pada pekerjaan di industri manufaktur untuk bertahan hidup. Ketika proses produksi digantikan oleh mesin 3D Printer maka banyak manusia akan kehilangan pekerjaan sehingga akan mengacaukan perekonomian masyarakat.

Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa 3D Printer merupakan teknologi yang memberi kemajuan signifikan untuk industri, dan beberapa sektor lain. Namun, di lain sisi, teknologi ini nyatanya bisa berdampak buruk bagi masyarakat secara luas. Untuk itu, sebaiknya kepemilikan 3D Printer diberikan regulasi pembatasan khusus agar tidak sembarang orang atau badan bisa menggunakannya.