Tipe Tanah Kavling Beserta Kelebihan dan Kelemahannya. Strategi investasi properti yang paling dasar adalah investasi tanah. Ini adalah investasi mentah, Investasi tanah kavling memberikita basic untuk membangun apapun yang kita inginkan baik rumah, toko, ruko atau apapun.
Selain itu investasi tanah kavling menjadi salah satu instrumen yang sangat minim resiko. Meskipun kenaikannya tidak sebesar kalau digunakan untuk usaha tanah kavling safety dan harganya meningkat stabil. Apalagi jika lokasinya cukup strategis dan potensial.
Sebelum membeli tanah kavling ada beberapa hal yang harus diperhatikan selain harga yaitu tipe dan bentuk tanah kavling.
Ada beragam bentuk tanah kavling namun ada beberapa tipe yang mudah diidentifikasi dengan mudah. Berikut ini tipe-tipe tanah kavling.
Interior lot adalah jenis kavling yang paling umum dalam sebuah cluster. Jenis kavling ini terletak di tengah deretan kavling dalam satu blok.
Kelebihan:
Kekurangan:
Dalam bahasa Perancis, Cul De Sac berarti jalan buntu. Sesuai dengan namanya, tipe kavling ini terletak di ujung jalan buntu.
Kelebihan:
Kekurangan:
Jenis kavling ini, lebih dikenal sebagai kavling sudut atau hoek. Sebagian orang menghindari tipe ini, tetapi sebagian lagi justru mencari kavling sudut, karena umumnya kavling jenis ini memiliki tanah yang lebih luas dibanding tipe interior.
Kelebihan:
Kekurangan:
Tanah Kavling jenis ini terletak di tengah-tengah kavling lain, sehingga dari atas terlihat seperti mengunci kavling-kavling di sekelilingnya.
Kelebihan:
Kekurangan:
Disebut flag lot atau kavling bendera, karena kavling ini berbentuk “L” seperti bendera yang sedang berkibar. Mungkin bentuk kavling ini amat jarang didapati dalam sebuah cluster perumahan.
Kelebihan:
Kekurangan:
Posisi tipe ini di Indonesia lebih dikenal dengan istilah “tusuk sate”. Bagi yang percaya perhitungan feng shui, kavling seperti ini memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri yang tidak dimiliki kavling jenis lain.
Kelebihan:
Kekurangan:
Saat ini banyak properti dan tanah yang dijual secara online. Berbagai info sebenarnya sudah disampaikan termasuk gambar denah dan lokasi. Namun sebelum membuat janji lebih jauh, ada baiknya kita melakukan beberapa hal ini sebelum membeli tanah kavling:
Apakah sertifikat tanah masih berupa Hak Guna Bangunan (HGB) atau Sertifikat Hak Milik (SHM). Jika masih berupa Hak Guna Bangunan (HGB), tanyakan pada pihak developer atau penjual, siapa yang akan menanggung biaya peningkatan hak menjadi Sertifikat Hak Milik (SHM).
Bisa saja batas tanah yang dijelaskan pihak penjual ternyata berbeda dengan yang tertulis di sertifikat. Sebagai pembeli, kita harus melihat langsung gambar batas tanah yang ada di sertifikat. Akan jadi masalah jika ternyata batas tanah yang tertulis di sertifikat berbeda dengan yang dijelaskan penjual.
Jangan beli tanah kavling bekas kuburan, bekas tempat sampah, rumah ibadah karena secara fengsui tak baik, namun yang baik adalah bekas kebun, sawah. Kalau area tersebut sudah diratakan Anda bisa mencari informasi di Kelurahan atau Kecamatan
Periksalah akses jalan, karena akses jalan selalu menjadi kebutuhan di manapun tanah kavling akan dibeli. Pilih akses jalan yang dapat melintas dua mobil kiri kanan.
Anda harus pintar melihat perkembangan lingkungan sekitar terutama kiri kanan yang akan menjadi tetangga nantinya. Ada kavling cepat laku tapi tidak dibangun oleh pemiliknya. Jangan sampai Anda membangun rumah tapi kiri kanan kosong dalam waktu lama, apalagi jaraknya sangat jauh, rumah anda terlihat terpencil sendirian.
Hindari membeli tanah kavling dekat jalur listrik tengangan tingi, jalur pipa gas, jalur rel kereta, area bandara dan tepi sungai. Antisipasi juga tergusur oleh pembangunan fasilitas umum