Turbin Angin Sumbu Horizontal, Cara Kerja dan Kelebihannya

Turbin Angin Sumbu Horizontal, Cara Kerja dan Kelebihannya. Turbin angin sumbu horizontal (TASH) Turbin angin sumbu horizontal (TASH) memiliki poros rotor utama dan generator listrik di puncak menara. Turbin berukuran kecil diarahkan oleh sebuah baling-baling angin (baling-baling cuaca) yang sederhana, sedangkan turbin berukuran besar pada umumnya menggunakan sebuah sensor angin yang digandengkan ke sebuah servo motor.

Sebagian besar memiliki sebuah gearbox yang mengubah perputaran kincir yang pelan menjadi lebih cepat berputar. Karena sebuah menara menghasilkan turbulensi di belakangnya, turbin biasanya diarahkan melawan arah anginnya menara.

Bilah-bilah turbin dibuat kaku agar mereka tidak terdorong menuju menara oleh angin berkecepatan tinggi. Sebagai tambahan, bilah-bilah itu diletakkan di depan menara pada jarak tertentu dan sedikit dimiringkan. Karena turbulensi menyebabkan kerusakan struktur menara, dan realibilitas begitu penting, sebagian besar TASH merupakan mesin upwind(melawan arah angin).

Meski memiliki permasalahan turbulensi, mesin downwind(menurut jurusan angin) dibuat karena tidak memerlukan mekanisme tambahan agar mereka tetap sejalan dengan angin, dan karena di saat angin berhembus sangat kencang, bilah-bilahnya bisa ditekuk sehingga mengurangi wilayah tiupan mereka dan dengan demikian juga mengurangi resintensi angin dari bilah-bilah itu.

 

Turbin angin horizontal merupakan salah satu jenis turbin angin yang paling banyak digunakan di antara produk energi alternatif untuk memperoleh energi angin.

Pada turbin tersebut, sumbu rotasi sejajar dengan arah angin, dan sayap tegak lurus dengan arah angin. Jenis turbin angin yang paling umum saat ini di pasaran adalah Horizontal Wind Turbine. Turbin horizontal ditempatkan di atas permukaan yang berputar agar angin bisa bertiup lebih baik dari depan.

Dalam turbin ini, rotor berputar lebih cepat karena jumlah bilah rotor berkurang. Secara umum turbin angin jenis ini sebaiknya dipasang pada ketinggian 20-30 meter dan 10 meter di atas pembatas sekitarnya. Ada banyak jenis turbin angin horizontal. Beberapa contoh turbin angin adalah turbin angin yang menerima angin dari depan atau belakang, sayap tunggal, sayap ganda, tripel atau multi sayap.

Seperti kita ketahui, turbin angin merupakan salah satu produk energi alternatif yang paling umum digunakan untuk efisiensi energi yang tinggi. Tentunya setiap turbin angin memiliki keunggulan tersendiri karena struktur, bentuk dan fungsinya. Secara umum, turbin angin memiliki banyak tindakan pencegahan dan fungsi yang dirancang untuk kondisi cuaca ekstrim. Turbin angin horizontal dan lainnya memiliki sistem Kontrol Pitch bawaan.

Angin selalu bertiup ke arah yang sangat berbeda sepanjang tahun, bukan dari tempat yang sama. Turbin angin juga memiliki sayap dan mekanisme yang dirancang untuk memutar turbin ke arah angin untuk menghasilkan listrik yang maksimal. Dengan sistem Pitch Control, sayap turbin angin berputar untuk menentukan arah angin, dan seluruh turbin diputar searah angin dengan mekanisme pitch.