Dalam sebuah perusahaan yang sehat dan sedang berkembang, biasanya dibutuhkan seorang supervisor guna untuk mencapai target atau sasaran kinerja perusahaan. Peran seorang supervisor dibilang cukup penting karena secara umum tugas supervisor adalah sebagai pengawas dan pengarah sistem kerja pada unit kerjanya. Secara struktural, jabatan supervisor berada di antara level manajer operasional dan staf pelaksana. Seorang supervisor dituntut untuk menjembatani antara pencetus gagasan yaitu manajer dan staf pelaksana atau staf bawah.Sehingga dibutuhkan skill komunikasi yang baik antara manajer dan supervisor.

Tidaklah mudah tugas seorang supervisor, karena sering kali seorang supervisor harus bekerja di bawah tekanan. Seorang supervisor yang handal harus mampu membantu dan mencapai produktivitas kinerja sebuah perusahaan, tidak jarang diperlukan bekerja turun ke lapangan untuk mengecek dan melaksanakan perencanaan yang sudah dibuat oleh manajernya.



Baca Juga: Harga Kipas Angin Berbagai Merk Terbaru

Apa itu Supervisor?



Supervisor berasal dari kata supervise yang artinya mengawasi dan mengarahkan. Maka secara sederhana, supervisor adalah seorang karyawan yang bertugas sebagai penyelia. Seorang supervisor mengawasi dan mengarahkan beberapa staf di bawahnya dalam sebuah bidang pekerjaan tertentu, sebagai contoh supervisor lapangan, supervisor pendidikan, supervisor gudang, supervisor restoran, supervisor finishing, supervisor sipil konstruksi dan lain sebagainya.

Supervisor merupakan jabatan manajer pada tingkat bawah yang berurusan dengan pelaksanaan pekerjaan secara langsung dengan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas melalui pengarahan dan balikan (feedback) yang efektif dan efisien. Supervisor mengorganisasikan pekerjaan karyawan dengan mengarahkan, melancarkan, membimbing, memotivasi, dan mengendalikan sistem kerja secara efektif. Kegiatan yang dilaksanakan oleh seorang supervisor sering disebut dengan supervise atau penyeliaan. Para supervisor sebagai bagian dari manajemen perusahaan memerankan peran penting dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawai.

Pengertian Supervisor Menurut Para Ahli

Pengertian supervisor yang pernah disampaikan oleh beberapa para ahli, antara lain :
  1. Menurut Moekijat (1990), dalam bukunya Asas-asas Perilaku Organisasi, supervisor adalah seorang anggota dari manajemen lini depan yang bertanggung jawab atas pekerjaan dari kelompoknya kepada tingkatan manajemen yang lebih tinggi.
  2. Pendapat Sarwoto (1993), dalam bukunya Dasar-Dasar Organisasi Manajemen, supervisor adalah seseorang di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab terhadap kelompok kerjanya.
  3. Raphael, R. Kavanaugh dan Jack D. Ninemeier (2001), dalam bukunya Supervision in the Hospitality Industry, mengemukakan supervisor adalah seseorang yang bertanggung jawab mengelola karyawan level bawah atau karyawan lainnya yang tidak mempunyai bawahan.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat dijelaskan bahwa supevisor adalah orang yang melakukan kegiatan memimpin pengelolaan para karyawan secara langsung dalam pelaksanaan tugas pada suatu unit kerja tertentu dengan cara mengamati, membimbing atau mengarahkan, dan merangsang segala aktivitas karyawan sehingga mancapai tujuan organisasi atau perusahaan.



Baca Juga: Strategi Meningkatkan Keuntungan Perusahaan Konstruksi

Tugas dan Wewenang Supervisor



Seorang supervisor harus bisa mengkoordinasikan tenaga kerja dalam pelaksanaan tugas dengan cara mangamati dan mangarahkan kegiatan tersebut. Berikut di bawah ini penjelasan lengkapnya mengenai tugas seorang supervisor.

Tugas Supervisor

Memang tugas yang harus dilakukan seorang supervisor adalah tidak mudah dan banyak fungsi, yaitu segala sesuatu yang berhubungan langsung dengan tugas pengelolaan tenaga kerja dan juga harus bisa mengkoordinasikan hubungan baik antara level manajemen dengan karyawan. Berikut ini adalah beberapa tugas seseorang yang menjabat sebagai supervisor dalam sebuah perusahaan :

1. Mengatur Staf Bawahan

Sebagai jembatan antara manajer dan staf pelaksana, seorang supervisor haruslah bukan orang yang cuek, Ia harus mampu mengelola dan mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan yang akan diselesaikan oleh tim pelaksana. Selain itu, seorang supervisor harus mampu menyelesaikan masalah yang terjadi di tempat kerja. Supervisor perlu untuk membuat regulasi terkait dengan mekanisme penyelesaian tugas perusahaan yang diemban oleh staf di bawahnya supaya tercipta suasana kerja yang tertib dan disiplin.

2. Menerangkan job description dengan baik kepada staf bawahan

Seorang supervisor harus mampu memberikan penjelasan mengenai job description staf di bawahnya. Fungsi supervisor yakni menjembatani antara perencanaan yang dibuat oleh manajer kepada staf bawahnya. Ini yang menjadi tantangan sendiri bagi seorang supervisor. Terkadang tugas yang keluar dari manajer tidak bisa langsung dicerna oleh staf pelaksana. Perlu penjelasan yang baik dari supervisor untuk mengarahkannya supaya tugas bisa dilaksanakan dengan lancar dan sesuai dengan harapan.

3. Memberikan pengarahan/briefing rutin dengan baik kepada staf di bawahnya.

Supervisor bertugas untuk memberikan pemahaman mengenai target dan sasaran kinerja para bawahannya. Dengan pengarahan yang rutin akan membuat tugas para staf terlaksana dengan baik dan sesuai dengan target dan sasaran kerja. Pengarahan yang rutin juga akan membuat jalur komunikasi yang baik antara staf, sehingga tercipta lingkungan kerja yang nyaman. Seorang supervisor yang baik dan perhatian bisa mengemban tugas dari manajer dan mengayomi staf yang perlu diberikan arahan.

4. Mengatur dan mengawasi pekerjaan para staf bawahannya

Supervisor bertugas melakukan kontrol dan memberikan evaluasi terhadap kinerja staf dari setiap tugas yang wajib dilakukannya. Secara tidak langsung inilah bentuk tanggung jawab seorang supervisor kepada manajer atas kinerja staf pelaksana. Jika diperlukan, seorang supervisor menyiapkan alat evaluasi berupa Key Performance Indicator di setiap unit kerja.

5. Memberikan motivasi kerja kepada semua staf di bawahnya.

Salah satu tugas supervisor yang bisa dianggap merangkap tugas HRD adalah harus bisa memotivasi staf pelaksana yang ada di bawahnya. Seorang supervisor memberikan motivasi supaya staf pelaksana tidak kehilangan fokus dan jenuh dengan tugas-tugas yang diberikan. Jika level tugas yang diberikan cukup berat, supervisor harus mampu membuatnya mudah dan menyenangkan untuk diselesaikan. Supervisor yang baik akan melatih atau memastikan bahwa karyawannya dilatih dengan baik sesuai tugasnya.

Wewenang Supervisor

Sebagai sebuah jabatan di dalam organisasi perusahaan, tentunya seorang supervisor mempunyai beberapa wewenang, yaitu sebagai berikut :
  1. Seorang supervisor berhak untuk menghentikan sebuah kegiatan/tugas yang dinilai kurang bermanfaat. Selanjutnya supervisor memberikan laporan kepada atasannya guna menentukan tindak lanjut yang perlu dilakukan jika kegiatan/tugas benar-benar diberhentikan.
  2. Seorang supervisor berhak memberikan penghargaan atas prestasi yang dicapai oleh staf bawahannya.
  3. Seorang supervisor memiliki wewenang untuk memberikan usulan mengenai kenaikan jabatan bagi staf bawahannya.
  4. Seorang supervisor berhak untuk membuat sistem peneguran terhadap staf di bawahnya yang melakukan kesalahan atau pelanggaran. Jika diperlukan, supervisor bisa melanjutkannya ke atasan untuk diberikan hukuman yang lebih berat.
Dalam menjalankan tugasnya, supervisor terlibat dalam setiap kegiatan manajemen perusahaan. Kegiatan tersebut berupa penerapan fungsi-fungsi manajemen yaitu, perancanaan, pengorganisasian, pendayagunaan SDM, pembinaan, dan pengendalian. Menjadi supervisor berarti menduduki jabatan penting yang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain dan pekerjaannya sendiri. Mereka harus memecahkan masalah, mengambil keputusan dan mengambil tindakan dalam menangani masalah perusahaan terutama kepada staf yang ada di bawahnya. 

Sumber:https://www.pengadaan.web.id/2019/09/apa-itu-supervisor-apa-saja-tugasnya.html