tidak sepenuhnya benar. asalkan orang itu memiliki pengalaman yang memadai ditunjang dengan dasar keilmuan teknik sipil yang mumpuni, walaupun secara umum masih muda namun bisa memegang posisi yang penting.
umumnya memang pengalaman yang banyak berbanding lurus dengan umur sehingga unsur senioritas dipandang lebih utama. tapi ada beberapa hal pengalaman bisa kalah dengan pengetahuan teknis yang didapat dadi bangku akademis. orang yang berpengalaaman akan berargumen dan mengatakan : "saya sudah pengalaman sekian tahun dan pernah mengerjakan ini itu di sana-sini sejak lama, pasti yang saya lakukan aman dan tidak ada masalah". untuk orang dengan tipikal seperti ini harus dilawan dengan data yang kumplit serta pengetahuan teknis akademis yang kuat.
misalnya pada saat pemancangan tiang pancang, tiang sudah tidak mau masuk ke dalam tanah walaupun belum sesuai dengan rencana kedalaman. orang yang mengandalkan pengalaman akan menyatakan tiang pancang sudah mengenai tanah keras dan apabila tetap dipancang akan pecah. seorang ahli teknik yang mumpuni harus mengetahui data tanah rencana, berat tiang pancang dan berat hammer pancang untuk mengetahui apakah perbandingan berat pancang dengan berat hammer pancang sudah berimbang.