Penggunaan alat berat dalam bidang pekerjaan teknik sipil sudah menjadi hal yang wajar dan malah bisa jadi menjadi sebuah kewajiban. Alat berat yang digunakan dalam suatu proyek dibuat oleh pabrik untuk membantu dan memudahkan pekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing, yaitu seperti alat penggali, alat pemuat, alat pengangkut, alat penghampar, dan alat pemadat.

Sebagai pengguna, alat berat haruslah digunakan secara efisien agar tingkat produktivitas dari alat tersebut tercapai sesuai dengan jadwal dan biaya tambahan yang dikeluarkan, misalkan ketika menyewa alat berat tersebut. Supaya dapat menggunakannya secara efisien, pengguna perlu untuk mengetahui kemampuan alat, jenis dan fungsi alat berat, dan keterbatasan alat, serta biaya operasional alat.


Baca Juga: Langkah Mudah Membuat Kepala Plesteran Dinding

Jenis-Jenis Alat Berat



Alat berat merupakan alat yang digunakan untuk mempermudah proses pekerjaan sehingga menjadi lebih cepat, mudah, dan hasilnya sesuai dengan harapan. Penggunaan alat berat tersebut harus benar-benar tepat dan menyesuaikan dengan kondisi dan situasi di lapangan. Oleh karenanya, kamu wajib tahu sebelum menyewa atau menggunakannya. Berikut ini jenis dan fungsi alat berat yang telah difabrikasi oleh perusahaan manufaktur.
  • Hydraulic Excavator
Via pixabay.com


Alat berat ini yang paling banyak digunakan dan paling umum diketahui masyarakat sering juga disebut sebagai Pull Shovel atau Backhoe. Penggunaan excavator haruslah menyesuaikan dengan lapangannya. Umumnya excavator menggunakan tenaga diesel engine dan full hydraulic system yang terbagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan penggali yang ada di bagian depan.

Pengoperasian excavator yang paling efisien adalah menggunakan metode heel and toe (ujung dan pangkal), mulai dari atas sampai ke bagian bawah. Bagian atas excavator dapat berputar (revolving unit) 360 derajat. Excavator mampu mendistribusikan muatan ke seluruh bagian vessel dengan merata.

Excavator memiliki dua jenis alat penggerak, yaitu ban dan crawler. Excavator yang dilengkapi dengan crawler memungkinkannya untuk beroperasi pada permukaan kasar atau kurang padat dan tidak memerlukan banyak pemindahan tempat. Sedangkan penggunaan excavator beroda lebih efisien jika digunakan untuk pekerjaan dengan mobilitas yang tinggi.

  • Loader
Via pixabay.com


Loader adalah salah satu jenis alat berat yang mirip dengan Dozer Shovel, tetapi dengan roda karet (ban) sehingga memiliki kemampuan dan kegunaannya sedikit berbeda. Loader hanya mampu beroperasi di daerah yang keras dan rata, kering, dan tidak licin. Alat berat loader ini umumnya dipakai untuk menangani material proyek, terutama material hasil penggalian atau untuk membuat timbunan material.

Kelebihan Wheel Loader adalah:

  1. Mobilitasnya tinggi;
  2. Manuver daerah pemuatan loading point (titik lokasi pengangkutan) lebih sempit dibanding dengan alat berat jenis truck shovel;
  3. Menghasilkan kerusakan permukaan loading point yang lebih kecil karena menggunakan ban karet.
Sedangkan kekurangannya adalah proses penempatan muatan ke dalam dump truck sulit untuk dapat dibuat merata bahkan kadang-kadang bisa miring sehingga dalam pengoperasiannya membutuhkan operator yang telah memiliki setifikat resmi.

  • Truck

Truck merupakan kendaraan dalam jenis alat berat yang khusus digunakan sebagai alat angkut karena kemampuannya, yang dapat bergerak cepat, dan biaya operasi yang relatif murah. Truck biasanya digunakan untuk mengangkut material konstruksi seperti bebatuan besar, batu belah, pasir, tanah, aspal, dan lainnya. Kelebihan truck sebagai alat angkut adalah sangat efisien untuk pengangkutan jarak jauh dengan kapasitas muat besar. Selain beberapa kelebihan yang telah disebutkan, alat ini juga memiliki kekurangan, yaitu dalam proses pengangkutan material ke dalam truck yang masih memerlukan alat lain untuk pemuatannya.

  • Grader


Grader berasal dari kata grade = kemiringan (permukaan), yaitu alat yang dibuat khusus untuk pekerjaan membentuk kemiringan permukaan tanah secara mekanis. Alat berat ini memiliki fungsi untuk memotong, mendorong, dan meratakan tanah, terutama pada tahap finishing agar diperoleh hasil pekerjaan dengan kerataan dan ketelitian yang optimal pada pekerjaan tanah. Selain itu, grader juga dapat digunakan untuk membuat kemiringan tanah atau badan jalan atau slope. Yang tak kalah keren, alat ini juga digunakan untuk membuat parit-parit kecil.

Blade dari motor grader ini dapat diatur sesuai dengan kehendak operator, dapat diubah fungsinya menjadi angle dozer, bulldozer, dan tilting dozer. Tentunya hal tersebut jauh lebih flexible dari pada jenis dozer. Namun, variasi yang dimiliki oleh grader pada posisi blade ini tidak berarti bahwa motor grader adalah bentuk dari jenis dozer. Jika digunakan untuk pekerjaan penggusuran tanah, bulldozer jauh lebih efektif dari pada grader, hal ini disebabkan tenaga yang tesedia dan juga letak centroid (titik berat) pada blade bulldozer.


  • Compactor


Kepadatan tanah dapat terjadi secara alami atau dengan usaha pemadatan secara mekanis atau dengan menggunakan alat. Pemadatan adalah usaha penyusunan butir-butir material yang dipadatkan sehingga rongga-rongga udara dan air yang semula ada diantara butir-butir dapat dihilangkan atau dibatasi pada proporsi dan syarat-syarat yang ditentukan dalam percobaan-percobaan laboratorium. Berikut di bawah ini jenis compactor yang umum digunakan dalam proyek pemadatan badan jalan.

a. Tundem Roller Compactor

Compactor jenis ini biasanya digunakan untuk penggilasan akhir, maksudnya fungsi Tundem Roller Compactor ini adalah untuk meratakan permukaan. Jangan sampai menggunakan Tandem roller  untuk memadatkan permukaan batuan yang keras dan tajam karena dapat merusak roda. Terdapat dua model tandem roller, yaitu two axle tandem roller dan three axle tandem roller. Three axle tandem roller berfungsi untuk menambah kepadatan yang biasanya dipakai untuk proyek lapangan terbang

b. Vibration Roller Compactor

Vibration roller memiliki fungsi yang sama dengan tundem roller. Namun, Vibratioan roller mempunyai efisiensi pemadatan yang sangat baik. Compactor jenis ini memungkinkan digunakan secara luas dalam tiap jenis pekerjaan pemadatan. Efek yang didapatkan dari penggunaan vibrator roller adalah gaya dinamis terhadap tanah. Butir-butir tanah yang terkena gilasan akan mengisi bagian-bagian kosong yang terdapat diantara butir-butirnya. Sehingga akibat getaran tersebut, tanah menjadi padat dengan susunan yang lebih kompak.

c. Pneumatic Tired Roller Compactor

Pneumatic Tired Roller memadatkan tanah dengan menggunakan dua metode gabungan, yaitu kneading action dan static weight. Tekanan compactor model ini dapat disesuaikan dengan cara mengatur berat alat, menambah atau mengurangi tekanan ban, mengatur lebar ban, dan mengatur tekanan ban.


  • Asphalt Finisher


Asphalt finisher atau asphalt paver merupakan alat berat dengan roda ban ataupun crawler yang dilengkapi dengan suatu sistem yang mampu menghamparkan campuran aspal di atas permukaan pondasi jalan. Asphalt paver dengan roda ban sebaiknya digunakan pada pengaspalan jalan di mana alat tersebut sering dipindahkan.

Sedangkan penggunaan asphalt paver dengan roda crawler akan berfungsi dengan baik dan lebih pas jika kondisi jalan yang akan dibangun menanjak atau menurun. Hal tersebut dikarenakan paver beroda crawler lebih stabil dibandingkan asphalt paver dengan roda ban. Pada bagian depannya terdapat hopper yang berfungsi untuk menerima campuran aspal dari rear dump truck atau dari bottom dump truck.

Asphalt finisher akan bekerja dengan menghamparkan campuran aspal di atas permukaan pondasi jalan dengan menggunakan conveyor dan auger. Dengan adanya conveyor, maka campuran aspal bisa terdistribusi secara merata dan terhindar dari segregasi.


  • Crane

Crane merupakan alat berat untuk pekerjaan proyek konstruksi yang keberadaannya dapat dilihat dari jarak yang jauh sekalipun. Crane memiliki tinggi dan ukuran yang besar mengingat fungsinya untuk mengangkat material yang akan dipindahkan. Kelebihan Crane adalah dapat dioperasikan  secara vertikal maupun horizontal, dalam jarak tertentu. Itulah sebabnya alat ini sangat dibutuhkan dalam konstruksi.

Crane memiliki berbagai tipe dalam pengoperasiannya. Kamu harus pintar-pintar memilih yang benar-benar sesuai dengan kondisi proyek yang akan dikerjakan karena pemilihan crane akan berdampak besar yang dapat memengaruhi waktu serta keuntungan atau kerugian dalam pelaksanaan proyek. Jadi, kamu harus mengetahui dulu kebutuhan sebelum memilih crane yang akan digunakan.

Penggunaan alat berat dibutuhkan untuk pekerjaan proyek besar. Jika kamu akan mengerjakan proyek besar dalam waktu dekat dan membutuhkannya dalam jangka waktu tertentu, lebih baik menyewanya saja. Hal ini akan lebih menguntungkan dan menghemat biaya, sebab harga alat berat tersebut tidaklah murah. Itulah ulasan mengenai jenis-jenis alat berat yang biasa digunakan dalam sebuah proyek. Semoga bermanfaat.

Sumber:https://www.pengadaan.web.id/2020/02/alat-berat.html