Tidak hanya digunakan sebagai bahan penutup dan pengerasan permukaan tanah, paving block memiliki banyak keuntungan atau manfaat, salah satunya adalah menambah nilai estetika pada pelataran rumah atau area permukaan tanah yang lain. Saat ini telah banyak ditemukan alternatif material pengganti pada pembuatan paving block. Alternatif material bahan tambahan pembuatan paving block tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas properti dari paving, mengurangi biaya material, dan mencegah kerusakan lingkungan, misalnya abu layang (fly ash). 

Bata Beton
Source: Pixabay.com

Paving block atau biasa yang dikenal bata beton merupakan suatu komposisi bahan bangunaan yang terbuat dari campuran semen portland atau bahan hidrolis sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya. 

Baca Juga: Belanja Barang Pemerintah dengan Dana DIPA

Keuntungan Penggunaan Paving block


Paving block banyak diaplikasikan untuk perkerasan jalan, seperti trotoar, areal parkiran, jalanan perumahan  atau komplek perumahan, areal pelabuhan, taman, dan lain-lain. Kemudahan dalam hal pemasangan dan perawatan paving block serta memiliki variasi bentuk dan warna yang beragam sehingga paving block banyak disukai oleh konsumen. Penggunaan paving block memiliki beberapa keuntungan dan keunggulan, yaitu :

  • Dalam pelaksanaan mudah, karena tidak memerlukan keahlian khusus dan tidak memerlukan alat berat sehingga memberikan kesempatan kerja yang luas kepada masyarakat.
  • Mudah dan murah untuk dilakukan pemeliharaan. Paving block dapat dipasang kembali setelah dibongkar jika terjadi kerusakan pada salah satu susunan paving block.
  • Tahan terhadap beban statis, dinamik dan kejut yang tinggi, baik vertikal maupun horizontal yang disebabkan oleh rem atau kecepatan kendaraan berat.
  • Cukup fleksibel untuk mengatasi perbedaan penurunan (differential sattlement). Jika mengalami kerusakan, perlakuan untuk memperbaikinya tidak memerlukan bahan tambahan yang banyak karena paving block merupakan bahan yang dapat dipakai kembali meskipun telah mengalami pembongkaran.
  • Pori-pori pada paving block dapat meminimalisasi aliran permukaan atau limpasan untuk mencegah banjir. Selain itu, pori-pori yang terdapat di dalam paving block juga mampu memperbanyak infiltrasi dalam tanah.
  • Pada saat pengerjaan tidak menimbulkan kebisingan dan gangguan debu.
  • Mempunyai durabilitas yang baik dan nilai estetika yang bagus terutama jika didesain dengan bentuk dan warna yang indah.


Dalam pelaksanaan di lapangan biasanya paving block dibuat dengan bahan dasar semen, pasir, agregat (kerikil), dan air. Selain bahan dasar tersebut, pembuatan paving block dapat memakai bahan tambahan misalnya kapur, gips, tras, abu layang, abu sekam padi dan lain lain. Cara pembuatannya yaitu:
  1. Mencampur dan mengaduk seluruh bahan, baik bahan dasar dan bahan tambahan pembuatan paving block. 
  2. Memasukan adukan semen ke dalam cetakan (biasanya terbuat dari kayu atau logam)
  3. Memastikan adukan semen diukur, diratakan, dan dipadatkan. 
  4. Mengeluarkan produk dari cetakan dan meletakannya ke tempat penyimpanan. 
Ukuran dimensi paving block yang ada di pasaran 10,5 cm x 21 cm dengan ketebalan 6 cm, 8 cm, dan 10 cm. Perbandingan penggunaan bahan baku utama paving block antara semen dan pasir adalah 1 semen : 8 pasir. Kualitas dan mutu paving block ditentukan oleh mutu bahan dasar, bahan tambahan, proses pembuatan dan alat yang digunakan. 


Klasifikasi paving block (blok beton) dapat didasarkan atas bentuk, tebal, kekuatan, warna, dan cara pembuatannya. Berikut ini penjelasan klasifikasi tersebut :

1. Klasifikasi berdasarkan bentuk

Bentuk paving block secara garis besar terbagi atas dua macam, yaitu paving block bentuk segi empat dan berbentuk segi banyak. 


Pola pemasangan sebaiknya disesuaikan dengan tujuan penggunaannya. Berikut ini adalah beberapa pola yang bisa digunakan (disertai dengan gambar):
  1. Susun bata (strecher)
  2. Anyaman tikar (basket weave)
  3. Tulang ikan (herring bone), khususnya digunakan untuk perkerasan jalan karena mempunyai kuncian yang baik
Dalam proses pemasangan paving block yang benar dan aman, paving block harus berpinggul dan pada tepi susunan paving block ditutup dengan pasak yang berbentuk topi uskup.



2. Klasifikasi berdasarkan ketebalan

Ketebalan paving block ada tiga macam, yaitu :

  • Paving block dengan ukuran ketebalan 60 mm
  • Paving block dengan ukuran ketebalan 80 mm
  • Paving block dengan ukuran ketebalan 100 mm

Pemilihan bentuk dan ketebalan dalam pemakaian harus disesuaikan dengan rencana penggunaannya dan kuat tekan paving block tersebut juga harus diperhatikan

3. Klasifikasi berdasarkan kekuatan

Pembagian jenis paving block berdasarkan mutu kekuatan betonnya adalah paving block dengan mutu beton fc’ 37,35 MPA dan fc’ 27,0 MPA.

4. Klasifikasi berdasarkan warna

Jenis paving block berdasarkan warna antara lain adalah abu-abu, hitam, dan merah. Pemasangan paving block dengan warna yang berbeda dengan susunan paving block yang lain biasanya digunakan untuk menambah keindahan dan untuk memberi batas pada perkerasan seperti tempat parkir, jalan dan lain-lain. 

5. Klasifikasi berdasarkan cara pembuatannya

Pembagian paving block ini dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :  
  • Paving Block Press Manual 
    Cara produksinya dilakukan secara manual dengan tangan. Jenis paving block ini termasuk kelas D (K 50-100) yang bisa dikatakan bermutu rendah, dan tentunya memiliki nilai jual rendah. Sedangkan untuk pemakaiannya, paving block press manual umumnya digunakan untuk perkerasaan non struktural, seperti halaman rumah, trotoar jalan, dan perkerasaan lingkungan dengan daya beban rendah. 
  • Paving Block Press Mesin Vibrasi
    Paving block jenis ini diproduksi dengan mesin press sistem getar dan umumnya memilikimutu beton kelas C-B (K150-250). Dalam pemakaiannya, banyak digunakan sebagai alternatif perkerasan di pelataran garasi rumah dan lahan parkiran.
  • Paving Block Press Mesin Hidrolik
    Sesuai dengan namanya, paving block jenis ini diproduksi dengan cara dipress menggunakan mesin press hidrolik dengan kuat tekan diatas 300 kg/cm². Paving block press hidrolik ini masuk ke dalam kategori paving block dengan mutu beton kelas B-A (K 300-450). Paving block jenis ini dapat digunakan untuk keperluan non struktural maupun untuk keperluan struktural yang berfungsi untuk menahan beban yang berat, seperti yang telah dibangun pada: areal jalan lingkungan lahan pelataran terminal peti kemas di pelabuhan.
Demikianlah ulasan mengenai pemasangan paving block, produksi atau pembuatan paving block hingga kategori/jenis paving block.


Sumber:https://www.pengadaan.web.id/2020/04/keuntungan-paving-block.html