Pada suatu kegiatan usaha agar tujuan proyeknya dapat tercapai secara efisien dan efektif membutuhkan manajemen proyek yang baik. Istilah proyek ini dapat digunakan untuk mendefinisikan usaha atau kegiatan apa pun yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaannya dan waktu selesainya pekerjaan. Misalkan pekerjaan proyek konstruksi. Menguasai manajemen proyek merupakan tugas dari project manager. Jika kamu tertarik untuk berkarier menjadi seorang manajer proyek, baca sampai tuntas artikel ini yang mengulas siapa itu project manager, apa saja tugas, kompetensi dan gaya kepemimpinan yang diperlukan oleh seorang project manager. Lebih spesifik kami akan mengambil studi kasus seorang project manager yang bekerja pada bidang usaha jasa konstruksi. Jadi, untuk jenis proyek lainnya yang berupa menciptakan suatu layanan atau produk silahkan kamu sesuaikan ya, Sobat Pengadaan!

Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan usaha yang bergerak pada bidang jasa yang dalam pelaksanaannya melibatkan berbagai macam sumber daya seperti manusia, dana, dan material. Sumber daya tersebut, apabila tidak dikelola dengan baik maka akan menyebabkan masalah sehingga proyek konstruksi dapat terhambat penyelesaiannya. Agar sumber daya tersebut dapat dikelola dengan baik maka membutuhkan seorang project manager untuk mengatur, merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengelola sumber daya tersebut.

Kehadiran seorang manajer proyek pada suatu proyek konstruksi merupakan suatu hal yang tidak dapat diabaikan begitu saja, karena tanpa manajer proyek, pekerjaan konstruksi akan sulit berjalan sesuai dengan harapan mulai dari segi pengelolaan biaya yang bisa saja melambung tinggi, waktu penyelesaian pekerjaan yang terlambat sampai dengan kualitas bangunan yang buruk.

Source: blog.securitycompass.com

Baca Juga: Drainase: Perencanaan dan Permasalahan Sistem Drainase di WIlayah Perkotaan

Apa itu Project Manager?


Apa itu project manager? Pengertian Project Manager secara umum adalah orang yang ditunjuk untuk menggerakan proses manajemen yang mengarah pada strategi pengelolaan proyek dimana tujuan utamanya yaitu untuk mencapai tujuan proyek.

Sedangkan, apabila berbicara definisi Project Manager pada pekerjaan konstruksi, adalah seorang yang bertanggung jawab atas kesuksesan dalam sebuah kegiatan proyek konstruksi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada kompetensi tertentu. Seorang Project Manager yang baik hendaknya mempunyai kemampuan memimpin yang ditentukan berdasarkan karakternya dan kompetensi yang memadai. Pada proyek yang sangat kompleks dan penuh risiko, seorang project manager bahkan harus memiliki kesempurnaan kompetensi.

Istilah manajer proyek (baca: Pengertian Project Manager) mungkin sudah tidak asing lagi di kalangan Pelaku Usaha jasa konstruksi. Hal ini dikarenakan keahlian dan kompetensi dalam memimpin dan mengatur jalannya proyek sangat menentukan keberhasilan tujuan usaha konstruksi, yaitu mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

Dalam suatu proyek konstruksi yang melibatkan sumber daya manusia (SDM) sebagai sumber daya utama untuk mencapai keberhasilan dalam proyek konstruksi, manajer proyek merupakan ujung tombak pelaksanaan sebuah proyek dan sekaligus menjadi seseorang yang paling berpengaruh dalam keberhasilan proyek tersebut. Project Manager (PM) adalah pemimpin dalam suatu proyek konstruksi dimana Project Management body of Knowledge Guide (PMBOK Guide) mengatakan bahwa manajer proyek adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam mengurus sebuah proyek.

Pada dasarnya, project manager bisa diartikan secara lebih luas berdasarkan sudut pandang dan tujuannya. Namun, hampir semua adanya manajer proyek bertujuan untuk mengelola perusahaan kearah yang lebih baik demi mendapatkan lebih banyak keuntungan.


Baca Juga: Direktorat Pengembangan Sistem Katalog LKPP Buka Lowongan Kerja untuk 5 Posisi Strategis

Tugas dan Fungsi Project Manager


Project Manager memiliki tugas dalam hal pengelolaan sebuah proyek berupa koordinasi dengan unsur-unsur yang terkait di dalamnya berupa kebutuhan tugas, kebutuhan team, dan kebutuhan individual. Dari pengertian project manager di atas maka prosedur manajemen proyek mengacu pada empat komponen tugas dan fungsi penting seorang manajer proyek, agar perkembangan bisnis dan keberlangsungan hidup perusahaan menjadi semakin lebih strategis yaitu:

    1. Perencanaan

    Dalam perencanaan mencakup persiapan sumber daya manusia berserta sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek. Perencanaan membahas hal-hal yang terkait dengan strategi dan bagaimana manajer proyek dan teamnya membuat, menjual dan mendistribusikan produknya. Jika perusahaan bergerak pada bidang jasa konstruksi, perencanaan membahas mengenai strategi bagaimana perencanaan proyek konstruksi nantinya agar bisa berjalan dengan baik dan lancar.

    2. Pengorganisasian

    Pada komponen ini menyangkut struktur organisasi dalam manajemen proyek dimana seorang project manager berkoordinasi dengan manajer-manajer operasional dalam suatu perusahaan, misalkan seperti manajer keuangan, manajer pemasaran, manajer IT, dll. Kesemuanya tersebut merupakan unsur dasar yang harus ada dalam sebuah bisnis. Masing-masing bagian memiliki job description yang berbeda dan bertanggung jawab terhadap tugasnya masing-masing.

    3. Pelaksanaan

    Merupakan implementasi dari perencanaan dan strategi yang sudah dibuat. Pada tahap ini sangat menentukan keberhasilan suatu usaha. Dalam proses pelaksanaan proyek seorang menajer proyek akan mengikuti perkembangan proyek dengan berbagai macam permasalahannya. Ada beberapa metode/tools yang bisa digunakan oleh manajer proyek dalam mengelola pelaksanaan proyek, diantaranya yaitu Kurva S (hanumm Curve), Barchart, Penjadwalan Linear (diagram Vektor), dan Network Planning (jaringan kerja).

    Dari tahap pelaksanaan ini akan didapat beberapa informasi seperti jadwal rencana dan kemajuan proyek yang meliputi sumber daya (biaya, tenaga kerja, peralatan, dan material), dan juga progress waktu untuk menyelesaikan proyek.

    4. Pengendalian dan Pengawasan

    Adanya unsur pengendalian dan pengawasan di dalam bidang usaha jasa konstruksi merupakan tahapan yang penting agar hasil akhir dari suatu proyek bisa sesuai dengan harapan. Tujuan utama dari pengendalian yaitu untuk meminimalisasi segala penyimpangan yang mungkin terjadi selama berlangsungnya proyek. Jika terjadi penyimpangan terhadap rencana awal, maka akan dilakukan evaluasi dan tindakan koreksi untuk mendapatkan optimalisasi kinerja, biaya, waktu, mutu dan juga keselamatan kerja.

    Baca Juga: Cat Anti Virus Corona Dari Nippon Paint Sudah Dilaunching

    Kompetensi dan Gaya Kepemimpinan PM


      Keberhasilan atau kegagalan manajemen proyek sangat tergantung pada seorang project manager. Seorang manajer proyek yang baik memiliki karateristik kemimpinan berupa kompetensi/keterampilan yang cukup banyak. Seorang manajer proyek harus memiliki setidaknya tiga kompetensi dasar yang meliputi kompetensi konseptual (conceptional skill), kompetensi sosial (humanity skill), dan kompetensi teknis (technical skill). Kompetensi dasar inilah yang akan berkembang menjadi keahlian seorang manajer proyek dan merupakan suatu karakteristik dari pemimpin proyek.

      Seorang project manager tidaklah cukup jika hanya memiliki knowledge, tools and techniques yang telah dikenal sebagai good practice pada pengelolaan proyek. Menurut Project Management Body of Knowledge (PMBOK), diperlukan keahlian khusus dan keahlian manajemen. Manajemen proyek yang efektif mensyaratkan project manager memiliki kompetensi-kompetensi seperti di bawah ini:
      • Knowledge, yaitu pengetahuan project manager akan project management
      • Performance, yaitu terkait dengan kinerja dan prestasi apa yang project manager mampu berikan untuk project management yang sedang diemban.
      • Personal, yaitu bagaimana perilaku seorang project manager dalam melaksanakan proyek atau aktifitas terkait yang mencakup attitude, karakter, dan gaya kepemimpinan. Kompetensi personal ini akan mempengaruhi bagaimana seorang manajer proyek membimbing team proyek untuk mencapai tujuan dan bagaimana mengatasi berbagai kendala yang timbul selama mengelola proyek.
      Dalam melaksanakan tugasnya yang harus selalu berkoordinasi dengan tim proyek dan stakeholder, project manager disyaratkan memiliki keseimbangan etika, komunikasi interpersonal, dan keahlian konseptual yang dapat membantu mereka memprediksi situasi, dampak atau kejadian yang akan timbul dalam sebuah proyek bisnis. Sehingga project manager diharuskan memiliki kemampuan interpersonal yang meliputi:
      • Leadership.
      • High order thinking (kemampuan analisa tajam).
      • Team building.
      • Motivation.
      • Communication.
      • Influencing.
      • Decision Making dan manajemen konflik.
      • Negosiasi.
      • Trust building.
      • Coaching.
      Kompetensi lain seperti kemampuan memprediksi kejadian dan dampak, kemampuan mengatasi masalah (problem solving), serta kreatifitas tinggi dan high-multitasking juga diperlukan dalam membuat keputusan penting dan atau menciptakan ide dan strategi baru yang brilian dalam menyelesaikan segala permasalahan proyek yang seringkali terjadi secara bersamaan.

      Di samping itu, Project manager sering dihadapkan pada situasi-situasi yang penuh tekanan dan himpitan kepentingan politis. Sehingga seorang project manager sering berada pada situasi genting yang penuh tekanan yang dapat berpotensi hilangnya opportunity proyek jika ia tidak mampu mengendalikan tekanan-tekanan yang terjadi tersebut. Di sini, kesadaran budaya dan politis menjadi cukup penting terutama pada proyek besar dengan kompleksitas sangat tinggi dan dengan dukungan eksisting stakeholder yang sangat rendah.

      Dalam situasi apapun, project manager haruslah bersikap optimis, tenang dan berfikiran positif atas segala kejadian, semangat pantang menyerah, dan memiliki keyakinan tinggi dalam menjalankan proyek serta terkadang harus menciptakan humor untuk meredakan tekanan tim. Sikap-sikap tersebut sangat dapat mempengaruhi lingkungan kerja dan stakeholder terutama tim proyek.

      Selain kompetensi, seorang manajer proyek tidak dapat lepas dari gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam pelaksanaan proyek untuk mencapai tujuan organisasi. Gaya kepemimpinan ini merupakan bagaimana cara seseorang mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif. Gaya Kepemimpinan setiap orang pada dasarnya berbeda-beda antara satu sama lainnya dalam memimpin bawahannya. Gaya kepemimpinan dapat digolongkan menjadi 3 yaitu:
      1. Gaya kepemimpinan transformasional;
      2. Gaya kepemimpinan transaksional, dan
      3. Gaya kepemimpinan laissez faire. 
      Ketiga gaya kepemimpinan ini memiliki metoda kepemimpinan yang berbeda satu dengan yang lainnya.

      Dalam suatu proyek konstruksi, manajer proyek dibutuhkan untuk mengatur dan mengorganisir kegiatan yang berlangsung. Kompetensi dan gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh seorang manajer proyek dapat menjadi kunci keberhasilan atau kegagalan proyek tersebut.

      Demikianlah penjelasan mengenai siapa itu project manager, apa saja tugasnya dan bagaimana selayaknya seorang project manager memimpin atau mengelola jalannya sebuah proyek agar mencapai tujuan yang diharapkan oleh semua teamnya. Semoga bermanfaat, jangan lupa untuk selalu membaca artikel-artikel terbaru yang ada di Pengadaan.web.id.

      Sumber:https://www.pengadaan.web.id/2019/08/project-manager-adalah.html