Beton mampu menahan dengan kuat daya tekan, akan tetapi lemah di dalam menahan gaya tarik yang melebihi nilai tertentu yang jika melebihinya akan mengalami retak-retak. Oleh karena itu perlu dibantu dengan memberinya perkuatan penulangan (baja tulangan) untuk menanggung gaya tarik yang bekerja, yaitu berupa batang-batang baja yang disebut tulangan.
Baca Juga: Perpres No 54 Tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi
Pengertian Beton Bertulang
Sebelum dijelaskan mengenai apa itu beton bertulang, ketahui dulu definisi beton. Beton adalah suatu campuran bahan-bahan agregat halus dan kasar yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah, atau bahan-bahan semacam lainnya yang dicampur menjadi satu dengan semen dan air untuk membentuk suatu massa mirip batuan.
Sementari itu beton bertulang (reinforced concrete) adalah beton yang dikombinasikan dengan tulangan baja dengan luas dan jumlah tulangan yang tidak kurang dari nilai minimum, yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang, dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa batang-batang baja yang ditanamkan didalam beton dapat memberikan kekuatan tarik yang diperlukan.
Baca juga: Jenis Beton Pracetak dan Keunggulannya
Prinsip Kerja Beton Prategang
- Kekuatan lekatan (bond) antara baja dan beton dapat berinteraksi mencegah selip pada beton keras;
- Campuran beton yang baik mempunyai sifat kedap air yang dapat mencegah korosi pada baja tulangan; dan
- Angka kecepatan mulai antara baja dan beton hampir sama yaitu antara 0,000010- 0,000013 untuk beton per derajat Celcius sedangkan baja 0,000012 per derajat Celcius.
Baca Juga: Biaya Granit 2021 untuk Kitchen Set dan Table Top Granit
Keuntungan dan Kelemahan Beton Bertulang
- Bahan-bahannya mudah didapat.
- Harga bahan-bahannya lebih ekonomis dan tidak memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi;.
- Mudah dibentuk sesuai dengan keinginan arsitek.
- Material beton bertulang mempunyai kekuatan tekan tinggi.
- Struktur beton bertulang memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap api/suhu tinggi, dan air.
- Beton bertulang dapat dicetak menjadi bentuk yang beragam, mulai dari pelat, balok, kolom yang sederhana sampai atap kubah dan cangkang besar;
- Beton bertulang memerlukan bekisting untuk menahan beton agar tetap di tempatnya sampai beton tersebut mengeras;
- Beton bertulang memiliki kekuatan per satuan berat yang rendah sehingga mengakibatkan beton bertulang menjadi berat.
- Dalam pengerjaan adonan beton bertulang membutuhkan acuan (cetakan) dan perancah (tiang acuan) selama pekerjaan berlangsung.
- Beton bertulang memiliki kekuatan per satuan volume yang rendah sehingga mengakibatkan beton akan berukuran relatif besar.
- Sifat-sifat yang dihasilkan dari produksi beton bertulang sangat bervariasi karena bervariasinya proporsi campuran dan pengadukannya.
- Proses pembuatan adonan, penuangan dan perawatan beton bertulang tidak bisa ditangani seteliti seperti yang dilakukan pada proses produksi material lain seperti baja dan kayu lapis.
Baca Juga: 6 Daftar LPSE Maluku yang Wajib Diketahui oleh Pelaku Usaha
Pengelompokan Baja Tulangan Untuk Beton Bertulang
Berdasarkan SII 0136-80, disebutkan pengelompokan baja tulangan untuk beton bertulang dengan jenis tulangan polos dan uliran sebagaimana ditunjukan pada tabel berikut:
Baca Juga: Syarat Pembuatan SKA 2021 dan bagaimana pengurusannya
Jenis-Jenis Desain Struktur Gedung Beton Bertulang
Beton bertulang pada bangunan gedung terdiri dari beberapa elemen struktur, misalnya balok, kolom, dan pelat lantai dan berikut penjelasannya.
Semoga penjelasan mengenai apa itu beton bertulang, kelebihan dan kekurangannya, dan jenis-jenis desain struktur beton bertulang untuk sebuah bangunan gedung bisa bermanfaat. Maju terus dunia konstruksi Indonesia!
Sumber:https://www.pengadaan.web.id/2020/02/beton-bertulang.html