Jembatan Barelang Batam terdiri dari 6 rangkaian jembatan yang menghubungkan pulau- pulau kecil membentuk Kawasan Barelang (Batam- Rempang- Galang). Keenam jembatan ini memiliki struktur yang bervariasi dan berbeda satu sama lain karena memang ditujukan untuk pembelajaran insinyurinsinyur Indonesia pada saat itu. Jembatan yang terkenal sekaligus menjadi landmark kota Batam tentu saja adalah jembatan I yang memiliki nama resmi Jembatan Tengku H. Fisabilillah. Jembatan ini merupakan tipe Cable Stayed dengan panjang total 641.80 m dengan bentang tengah 350 m dan tinggi 41 m. Jembatan ini juga ditopang 2 buah Pilar/ Pylon A dengan tinggi 119.744 m.
|
Jembatan Tengku H. Fisabilillah |
Baca Juga: Harga Penangkal Petir Berbagai Merek dan Tipe
Riwayat Pemeliharaan Jembatan Barelang
Jembatan ini mulai digunakan pada tahun 1998 (hingga sekarang kurang lebih 18 tahun), bila dibandingkan umur rencananya yang 100 tahun, maka tentu saja jembatan ini masih relatif muda. Akan tetapi untuk sebuah bangunan struktur, umur 18 tahun tentu saja membutuhkan perhatian serius terutama untuk pemeliharaanya. Sayangnya dari catatan yang ada maka pemeliharaan yang dilakukan masih sebatas pemeliharaan prasaran jembatan seperti lapis aspal, pengecatan dan pemeliharaan ringan. Pemeliharaan dan inspeksi secara detail belum pernah dilakukan. Catatan yang ada hanya telah dilakukan inspeksi/ pengamatan visual dan NDT (Non-Destructive Test) pada tahun 2008 yang dilakukan oleh PT Kuantum Graha Marga Consultant dan pengecekan tegangan kabel pada tahun 2013 oleh Bridge Diagnostic Inc. (BDI). Hal ini tentu saja kurang mengingat seharusnya jembatan dengan tipe struktur khusus seperti jembatan Barelang, harus dilakukan inspeksi secara detail dan menyeluruh dan dilakukan loading tes secara periodik (contoh: 5 tahunan) untuk mengecek keamanan struktur dari jembatan
Baca Juga: Mengapa NIB Penting? Ikuti Panduan Praktis Nomor Induk Berusaha
Keadaan Jembatan Barelang Kini
Digerus cuaca dan menopang beban lalu lintas kendaraan berat yang tiap hari lalu- lalang membuat jembatan Barelang menunjukkan gejala "sakit". Tim dari kementerian PUPR pada bulan MaretJuni 2016 (3 bulan) melakukan inspeksi di jembatan ini.
Inspeksi ini sekaligus dalam rangka training kepada engineer muda dengan menggandeng engineer dari Korea Selatan sebagai mentor.
Baca Juga:
Keselamatan Konstruksi Indonesia VS Korea Selatan
|
Tim Inspeksi Jembatan Barelang |
Dari Inspeksi yang telah dilakukan maka secara umum struktur jembatan masih dalam kategori aman untuk dioperasikan. Akan tetapi masalah yang harus segera diatasi -mengingat telah nampak gejala kerusakan- adalah di bagian kabel dan angkur. Kabel dan angkur yang ada telah dipastikan banyak yang mulai berkarat.
|
bottom anchorage yang terisi air dan mulai berkarat |
|
Kabel berkarat di beberapa lokasi |
|
Anchore kabel di abutment jembatan juga berkarat |
Baca Juga: Daftar Harga Kursi Pijat dan Panduan Membelinya
Apa yang harus dilakukan?
Analisis untuk mengetahui tingkat keamanan jembatan Barelang masih terus dilakukan. Berbagai langkah cepat juga telah diambil untuk mengatasi kerusakan yang bersifat minor. Untuk langkah jangka panjangnya masih menunggu hasil analisis total yang dilakukan sehingga nantinya didapat langkah yang tepat dan mampu mewujudkan mimpi Jembatan Barelang untuk dapat dimanfaatkan masyarakat selama 100 tahun..
Salam..