7 Langkah Perawatan Laser Cutting yang Wajib Dilakukan Agar Mesin Selalu Awet

Manfaat mesin laser cutting dalam berbagai bidang sudah tak perlu diragukan. Mulai dari bidang kreatif hingga konstruksi mengaplikasikan pemotongan laser dalam sistem produksinya. Wajar saja jika banyak orang kemudian berburu alat ini, apalagi kegunaannya beragam, bisa untuk memotong, mengukir, dan melubangi. Material yang dikerjakan juga bervariasi.

Harga mesin laser cutting memang tergolong mahal, namun ini seimbang dengan efisiensi dan produktivitas yang ditawarkannya. Memiliki mesin ini berarti sama dengan sedang berinvestasi untuk masa depan. Laba yang diperoleh bisa berkali-kali lipat dibanding biaya pembeliannya.

Dalam setiap pembelian laser cutting memang sudah dilengkapi dengan garansi pabrik, namun akan lebih baik jika mesin Anda tidak mengalami kerusakan sekecil apapun agar lebih awet. Penting untuk merawatnya dengan baik agar Anda tidak akan menyesal di kemudian hari karena mesin tiba-tiba mengalami kerusakan parah karena kesalahan perawatan. Simak langkah perawatan laser cutting berikut ini:

Setiap mesin laser cutting selesai dipakai, mesin harus seketika itu juga dibersihkan secara menyeluruh agar kinerjanya tetap terjaga. Pembersihan bisa dilakukan memakai kuas atau blower untuk menyingkirkan residu dan debu. Bersihkan hingga ke sela-sela vakum dan turbin karena biasanya ampas material menempel di sana. Jika tidak rajin dibersihkan, kotoran bakal menumpuk dan mengganggu kinerja mesin.

Lensa harus sering dibersihkan karena lensa yang kotor atau buram akan menjadikan hasil pemotongan tidak sempurna. Karena lensa yang kotor membuatnya tidak bisa memfokuskan sinar laser secara maksimal. Pembersihan dapat dilakukan memakai cotton bud yang ditetesi cairan alkohol. Gosokkan cotton bud tadi ke permukaan lensa pelan-pelan.

Sama seperti kebanyakan mesin, pergerakan mesin harus dijaga dengan rutin memberikan pelumas. Mesin laser cutting pun begitu, pada bagian rel pergerakan laser head harus diberi pelumas secara berkala agar tidak macet. Baca panduan pemakaian untuk mengetahui lebih detail bagian mana saja yang perlu dilumasi.

Suhu chiller harus rutin dicek karena jika suhunya berbeda dari pengaturan makan akan mempengaruhi kinerja mesin secara keseluruhan. Bagian filter dan kumparan kondensor harus dibersihkan secara rutin karena komponen chiller selalu membutuhkan aditif serta bahan kimia. Guanakn cairan coloant radiator untuk membersihkannya. Pemantauan chiller sebaiknya dilakukan setiap 3 hingga 6 bulan sekali. Cairan harus diganti secara berkala jika nampak sudah kurang dari batasan.

Selang dan tabung gas harus diperiksa secara teliti untuk mencari kerusakan sekecil apapun. Misalnya yang kerap terjadi yaitu selang kecil pengalir gas mengalami kebocoran. Lubang kebocorannya biasanya sangat kecil sehingga jarang disadari oleh pemilik mesin. Untuk dapat melihat lubang kebocoran yang kecil Anda bisa menggunakan air sabun untuk membasahi tabung gas resonator.

Laser cutting memang bisa mengerjakan banyak jenis material, namun PVC adalah jenis yang harus dihindari. Hal ini dikarenakan bahan PVC akan terbakar ketika terkena laser dan langsung berubah menjadi asap pekat. Asap pembakaran PVC sangat lengket sehingga sangat beresiko menempel pada roda gigi motor penggerak, fan belt, dan head laser. Komponen yang terkena asap PVC akan tergangguu performanya dan tidak akan tahan lama.

Sinar laser harus rutin diuji kualitasnya untuk mengetahui apakah sinar mengalami perubahan. Produsen mesin laser cutting biasanya menggunakan penganalisis sinar untuk menguji ini. Namun ada cara yang bisa Anda lakukan sendiri, yaitu dengan melakukan pengujian pemotongan seperti biasa atau biasa disebut sebagai profil pembakaran. Bandingkan hasil uji tersebut dengan hasil potongan ketika mesin masih baru.