Mengenal Kode dalam Kawat Las Listrik Atau Elektroda. Berhubung sangat banyaknya jenis-jenis elektroda yang dipergunakan untuk berbagai jenis proses pengelasan, maka untuk memudahkan pemilihannya / pengidentifikasiannya agar sesuai dengan bahan yang akan dilas dan cara pengelasannya, maka dibuatlah sistem simbol atau kode yang akan dapat mengidentifikasi jenis-jenis bahan lapisan pelindungnya, kekuatan mekanisnya, posisi / cara pengelasannya dan jenis arus serta polaritas listrik yang dikehendaki.
Masing-masing negara industri kawat las listrik maju menyusun simbol-simbol standar mereka masing-masing, dalam hal ini untuk keuntungan mereka sendiri, sehingga jumlah dan jenis simbol tersebut menjadi sangat banyak. Namun demikian dengan persetujuan diantara mereka, terdapat kesamaan-kesamaan ataupun kemiripan dalam sifat mekanis maupun susunan kimianya, sehingga dapat disusun suatu daftar konversi guna alternatif pemakaian seandainya suatu pihak /pemilik menghendaki jenis elektroda buatan suatu negara tertentu.
Dari masing-masing standar tersebut dijabarkan pula simbol simbol pembuatan, selanjutnya oleh pihak–pihak pabrik membuat untuk keperluan penjualan mereka sendiri, sehingga jumlahnya makin bertambah saja, misalnya Lincoln tipe fleetweld 5P/E6010, Philips tipe C23H, dan lain-lain.
Modul ini disusun berdasarkan cara-cara dan metode yang berorientasi kepada AWS (American Welding Society), sehingga simbol-simbol yang dipakai disini berdasarkan standar AWS tersebut. Adapun daftar konversi AWS dengan Standar Indonesia dan standar-standar lainnya akan disusun dalam terbitan tersendiri.
Berikut adalah daftar simbol/kode identifikasi elektroda dan batang kawat las listrik berdasarkan AWS. Adapun cara pembacaan sistem identifikasi tersebut adalah sebagai berikut :
E berarti Elektroda. R berarti Rod atau batang las. B berarti Brazing atau solder. Cu berarti Cuprom atau tembaga. Si berarti Silicon atau silisium.
Bahan las jenis hidrogen rendah (low hydrogen), seperti E 7015, E7016, E 7018, E 7028 dan E 7048, mengandung sejumlah gas hidrogen beberapa saat setelah dilaskan. Gas hidrogen ini secara perlahan-lahan akan menghilang sebagian besar setelah 2 hingga 4 minggu pada suhu kamar, atau setelah 24 hingga 48 jam pada suhu 95 hingga 105C.
Perubahan kandungan hidrogen ini tidak akan mempengaruhi kuat batas mulur (yield strenght), kuat tarik (tensile strenght) dan kuat tumbuk (impact strenght), kecuali duktilitasnya bertambah.
Tanda / kode untuk elektroda las telah dinormalisasikan menurut standart, hal Ini dimaksudkan untuk meringankan tukang las dalam memilih elektroda dan mempergunakannya. Contoh: Normalisasi elektroda menurut D I N 1913.