Drainase berasal dari bahasa Inggris yaitu drainage yang mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, mengalihkan air, atau mengeringkan suatu wilayah tertentu dari genangan air. Saluran drainase dibangun dengan tujuan untuk melewatkan laju air atau debit rencana dengan aman.
Dalam kaitannya dengan salinitas, drainase diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah. Jadi, drainase tidak hanya menyangkut air permukaan tapi juga air tanah.
Dalam bidang teknik sipil, drainase adalah salah satu upaya teknis dengan membuat saluran air atau jalur pembuangan air untuk mengurangi kelebihan air yang berasal dari air hujan, rembesan, dan kelebihan air irigasi dari suatu kawasan atau lahan. Jika penanganan drainase kurang baik, maka akan mengakibatkan tergenangnya lingkungan sekitar saluran drainase yang pada akhirnya menyebabkan pencemaran lingkungan.
- Untuk mengurangi atau membuang kelebihan air dari suatu wilayah, jalan, dan lahan, sehingga lahan dapat kembali difungsikan secara optimal.
- Membebaskan suatu wilayah, terutama wilayah dengan jumlah kepadatan penduduk yang banyak, dari genangan air, erosi dan banjir.
- Berfungsi untuk memperkecil risiko kesehatan lingkungan, bebas dari malaria (nyamuk), demam berdarah dengue (DBD), dan penyakit lainnya yang dapat menimbulkan kerugian.
- Berfungsi untuk menciptkan sistem tata guna lahan yang baik yang dapat dioptimalkan dan juga memperkecil kerusakan-kerusakan struktur tanah untuk jalan dan bangunan lainnya.
Baca Juga: Contractor Safety Management System (CSMS)
Perencanaan Sistem Saluran Drainase
Dalam pembuatan perencanaan sistem drainase harus memperhatikan data curah hujan, tata guna lahan dan dimensi saluran. Adapun tahapan-tahapan yang digunakan dalam perencanaan teknis saluran drainase adalah sebagai berikut:
- Menentukan dan menghitung debit rencana.
- Membuat jalur saluran sistem drainase.
- Merencanakan profil memanjang saluran.
- Membuat perencanaan titik-titik yang akan dibangun untuk penampang melintang saluran agar badan jalan cepat kering.
- Mengatur dan merencanakan infrastruktur serta fasilitas sistem drainase.
Baca Juga: Thinner dan Solvent untuk Pengecatan Mobil dan Kayu
Permasalahan Sistem Drainase dan Cara Menanggulanginya
Sistem drainase yang sudah ada dapat mengalami masalah jika adanya perumahan-perumahan baru terutama yang dibangun oleh developer/pengembang tanpa diikuti dengan penataan drainase yang memadai. Bangunan-bangunan tersebut akan mempersempit dimensi saluran drainase. Selain itu, perubahan bentuk kontur yang diakibatkan dengan adanya pemukiman baru sebagian telah merubah arah aliran sistem drainase sehingga berdampak pada kesenjangan antara rencana penataan drainase dengan kenyataan.
- Daerah-daerah seperti bekas persawahan, pada awalnya sistem drainase yang ada merupakan saluran irigasi. Jika diubah menjadi sistem drainase, maka dibutuhkan perubahan desain saluran.
- Perubahan tata guna lahan yang semula kawasan kosong menjadi wilayah dengan bangunan-bangunan barunya akan menyebabkan kawasan tersebut memiliki wilayah resapan yang sangat kecil.
- Sebagian saluran yang ada masih saluran alam padahal lahan yang semula kosong telah menjadi pemukiman padat.
Itulah ulasan mengenai pengertian drainase dan fungsinya, serta bagaimana perencanaan sistem drainase yang baik dan cara menanggulangi permasalahan-permasalahannya. Semoga bermanfaat.
Sumber:https://www.pengadaan.web.id/2020/03/drainase-perkotaan.html