Konsultan Perencana sebagai pendamping konsultasi bagi user/klien/owner maka harus mampu memahami dan menampung semua masukan dari user untuk dituangkan ke dalam desain konstruksi. Prosesnya bisa terjadi berulang-ulang, dimana pada umumnya pihak user memiliki banyak kebutuhan dan keinginan yang harus diakomodasi (apalagi jika klien/user terdiri dari lebih dari satu orang/pihak terkait, seperti banyak terjadi pada proyek-proyek instansi pemerintahan). Proses diskusi, mendesain, presentasi, revisi desain/mendesain ulang, diskusi lagi, presentasi lagi, mendesain lagi, dan begitu seterusnya, hampir pasti selalu terjadi pada setiap proyek. Untuk itu, Konsultan Perencana dituntut harus cerdas menyikapi hal tersebut, agar tidak akan mengganggu pada proses konstruksinya.
Baca juga: Tugas Konsultan Pengawas Konstruksi
Konsultan Perencana memiliki struktur organisasinya sendiri sama seperti halnya kontraktor. Biasanya organisasi Konsultan Perencana proyek konstruksi memiliki tiga level dengan beberapa kelompok keahlian, yaitu:
- Team Leader, yaitu penanggung jawab yang mengelola sumber daya dan sebagai koordinator antar berbagai kelompok keahlian. Team leader ini bertanggungjawab kepada KMK dan juga owner.
- Principal Discipline Practitioners, yaitu kelompok keahlian utama dalam perancangan proyek konstruksi, seperti struktur, pekerjaan sipil, arsitek, dan, Mechanical and Electrical (ME). Koordinasi harus dilakukan antar kelompok keahlian.
- Support Discipline Practitioners, yaitu tim pendukung yang bertugas untuk melakukan survei, pengukuran, dan pengujian yang dibutuhkan untuk masing-masing kelompok keahlian. Kelompok keahlian tersebut adalah geoteknik, penguji material, surveyor, analisa hidrologi, perencanaan kota, landscape, analisa lalu lintas, penjadwalan dan estimasi biaya proyek.
Kebutuhan dan tanggungjawab masing-masing anggota tim konsultan perencana tersebut di atas akan sangat tergantung kepada jenis proyek, tujuan proyek, dan hubungan kontraknya.
Biasanya bentuk organisasi konsultan perencana dapat dibedakan tergantung jenis proyeknya:
- Engineering Design Projects, misalnya untuk infrastruktur, pabrik, dan sebagainya.
- Architectural Design Projects, misalnya untuk fasilitas komersial, perumahan, dan sebagainya.
Berikut di bawah ini contoh dari susunan struktur organisasi Konsultan Perencana pada sebuah perusahaan Konsultan Manajemen Konstruksi.
1. Struktur Organisasi Konsultan Perencana pada Proyek Engineering Design
2. Struktur Organisasi Konsultan Perencana pada Proyek Architectural Design
Konsultan Perencana memiliki peranan yang sangat penting di dalam keberhasilan sebuah proyek. Tugas Konsultan Perencana adalah membantu user/klien/owner pada tahap awal proyek (tahap perencanaan dan perancangan) untuk mempersiapkan tahapan-tahapan pekerjaan, serta pada masa konstruksi (pelaksanaan pembangunan fisik). Job description Konsultan Perencana secara umum adalah menerjemahkan keinginan dan kebutuhan klien untuk kemudian menuangkannya ke dalam dokumen gambar rencana atau shop drawing, perhitungan, dan dokumen pendukung lainnya. Perencanaan proyek konstruksi yang bagus dan matang akan menghasilkan sebuah produk pedoman pelaksanaan yang akurat, yang nantinya akan sangat turut menentukan kesuksesan sebuah proyek. Oleh karenanya sangat dibutuhkan struktur organisasi Konsultan Perencana yang baik sehingga koordinasi antar staf bisa dilaksanakan dengan baik pula.
Sumber:https://www.pengadaan.web.id/2020/03/struktur-organisasi-konsultan-perencana.html