Perusahaan yang menghasilkan produk dalam bentuk jasa maupun produk fisik mempunyai tujuan yang sama yaitu mendapatkan banyak pelanggan untuk meraup keuntungan.
Perusahaan Jasa |
Perusahaan penyedia layanan jasa atau disebut perusahaan jasa mempunyai modal suatu keahlian khusus yang menawarkan atau memperdagangkan layanan atau produk yang tak berwujud dan memiliki tujuan meraih keuntungan. Berikut ini beberapa contoh jenis perusahaan jasa melakukan kegiatan bisnisnya, yaitu sebagai berikut:
- Jasa profesi seperti dokter, guru, bidan, perawat, peguam, akuntan, konsultan keuangan, dan konsultan pajak.
- Jasa layanan travel seperti penjualan tiket perjalanan, layanan wisata religi dan umrah, dan angkutan umum.
- Jasa konstruksi (Jasa perencanaan dan pengawasan konstruksi)
- Layanan instalasi dan reparasi seperti instalasi listrik, reparasi ponsel, dan bengkel.
- Jasa pendidikan/ kursus seperti bimbingan belajar, kursus bahasa, dan lembaga sekolah.
- Penginapan seperti hotel, asrama, dan mess.
- Penyedia layanan komunikasi seperti televisi, radio, dan telepon.
- Jasa perawatan tubuh dan kecantikan seperti salon dan spa.
- Jasa layanan transportasi.
- Jasa lembaga keuangan.
- Layanan jasa ekspedisi serta semua produk jasa yang mulai berkembang dan dibutuhkan di Indonesia.
Perusahaan jasa mempunyai ciri dan karakteristik berbeda dari perusahaan umum yang menhasilkan produk secara fisik. Berdasarkan pengertian badan usaha jasa, ada beberapa karakteristik perusahaan jasa yag bisa dilihat dari pelayanan yang diberikan.
Baca juga: Perbedaan Perusahaan Jasa dan Perusahaan Dagang
Bisnis Utama Menjual Produk Jasa
Seperti yang sudah dibahas diatas, yang termasuk kategori perusahaan jasa yaitu perusahaan yang menjual produk berupa pelayanan jasa yang dibutuhkan konsumen sekaligus memberi manfaat pada konsumen. Dengan demikian secara operasional hampir seluruh kegiatan yang dilakukan adalah menawarkan dan menjual produk jasa.
Tidak Menjual Produk Fisik
Seluruh perusahaan penyedia layanan jasa secara umum tidak menyediakan produk berupa barang. Mereka hanya menggunakan produk berbentuk fisik untuk membantu operasional lapangan.
Contohnya perusahaan jasa travel yang menggunakan berbagai jenis armada untuk melayani konsumen. Disini produk utama yang mereka jual adalah keahlian dalam mengemudikan kendaraan, bukan menjual kendaraan. Bisa dikatakan bahwa badan usaha jasa hanya menjual produk yang sifatnya abstract atau tidak kasat mata namun manfaatnya sangat terasa.
Butuh atau Tidak Butuh Produk Fisik
Poin ini untuk mempertegas poin sebelumnya bahwa perusahaan jasa bisa membutuhkan barang berwujud (dalam bentuk fisik) namun ada juga yang tidak membutuhkannya. Intinya keterlibatan produk tertentu pada perusahaan ini tergantung dari jenis usaha yang dijalankan.
Jika contoh sebelumnya perusahaan jasa travel yang membutuhkan berbagai jenis armada untuk melayani konsumen, ada juga badan usaha jasa yang tidak membutuhkan produk dalam bentuk fisik. Misalnya produk jasa keuangan, notaris, dan sebagainya. Perusahaan-perusahaan seperti ini tidak membutuhkan produk khusus yang terlihat secara fisik.
Pelayanan yang Diberikan Tidak Selalu Sama
Perusahaan yang menjual produk berupa barang, sudah pasti barang yang dijual kepada konsumen memiliki bentuk fisik yang sama. Namun berbeda dengan badan usaha jasa, hasil yang diberikan oleh jenis perusahaan ini tidak selalu sama antar konsumen.
Perbedaan yang biasanya terlihat jelas adalah dalam hal kemampuan atau profesionalitas pemberi jasa yang akhirnya mempengaruhi kualitas jasa.
Tidak Bisa Dipatok Harga Secara Umum
Dalam hal kebutuhan jasa tertentu biasanya konsumen membutuhkan layanan yang berbeda-beda. Dengan demikian harga jasa untuk jenis perusahaan ini tidak bisa dipatok pada satu harga baku. Dengan kata lain secara umum harga jasa sangat tergantung dari kebutuhan konsumen itu sendiri.
Tidak Ada Patokan Untung Rugi Karena Tidak Ada Harga Pokok Produksi
Perusahaan jasa tidak memerlukan bahan baku produksi dalam bentuk fisik. Dengan demikian laporan keuangan, termasuk neraca laba rugi, tidak bisa mengacu pada harga pokok produksi serta penjualan karena memang tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan bahan produksi.
Umumnya perhitungan laba rugi hanya berdasarkan pendapatan serta biaya lain-lain pada sistem operasionalnya.
Kekurangan dan Kelebihan Perusahaan Jasa
Tak jauh beda dengan perusahaan-perusahaan pada umumnya, badan usaha jasa mempunyai kekurangan dan kelebihan. Kekurangan dan kelebihan ini yang wajib diperhatikan konsumen sebelum menggunakan layanan jasa tersebut.
Kekurangan Perusahaan Jasa
Walaupun tidak memerlukan modal yang besar dalam menjalankan bisnisnya, karena tidak membuat produk fisik, bukan berarti usaha di bidang ini tidak memiliki risiko. Perusahaan jasa memiliki strategi promosi yang terbatas. Namun, untuk saat ini dengan adanya perkembangan teknologi yang begitu masif, kelemahan tersebut bisa teratasi. Untuk sistem promosi membutuhkan testimoni dari konsumen sebanyak-banyaknya karena memang tidak ada media yang digunakan untuk demo produk.
Ada kemungkinan terjadi complain dari konsumen. Namun begitu produk yang sudah dibeli konsumen tidak bisa dikembalikan karena memang tidak menjual produk dalam bentuk fisik.
Kelebihan Perusahaan Jasa
Dalam menjalankan roda bisnisnya, perusahaan jasa tidak membutuhkan fasilitas untuk display produk. Dengan demikian dari sisi keuangan bisa lebih hemat karena tidak perlu menyewa tempat usaha secara khusus.
Umumnya perusahaan jenis ini juga tidak membutuhkan banyak karyawan. Dengan begitu penggajian karyawan yang umumnya menelan biaya paling besar dapat diminimalkan.
Peluang Bisnis Jasa di Era Industri 4.0
Perubahan dan peluang bisnis jasa semakin besar di era revolusi industri 4.0. Hal tersebut didorong oleh perkembangan penggunaan teknologi yang semakin pesat dan peningkatan kebutuhan masyarakat yang semakin besar. Lalu, apa saja peluang bisnis yang ditawarkan dari bisnis layanan jasa di era 4.0, dan apakah dapat memberikan keuntungan yang besar bagi masyarakat Indonesia? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini:
Contoh Bisnis Jasa yang Memanfaatkan Perkembangan Teknologi |
1. Bisnis Ecommerce (Bisnis Jual Beli Online)
Peluang bisnis jasa di era revolusi industri 4.0 yang pertama adalah e-commerce. Penawaran produk yang tidak memerlukan biaya promosi yang tinggi membuat bisnis ini semakin besar dan menjanjikan. Ditambah lagi dengan metode pembayaran yang lebih banyak dan mudah membuat bisnis jual beli online ini semakin digemari oleh masyarakat luas. Cara pembayaran yang tidak harus selalu pergi ke ATM untuk melakukan transaksi jual beli semakin memanjakan para konsumen, seperti sistem pembayaran Cash on Delivery (COD), virtual account hingga layanan PayLater yang ditawarkan oleh perusahaan fintech telah membuat bisnis jual-beli online terus berkembang.
Di teknologi yang semakin maju seperti sekarang ini, siapa sih yang tidak tergiur menjalankan bisnis berupa layanan jasa cloud. Cloud adalah sebuah teknologi pengelolaan komputasi yang dapat diakses melalui jaringan internet. Beberapa cloud vendor yang sudah eksis sekarang ini adalah seperti Amazon Web Service, Alibaba Cloud, Microsoft Azure, Google Cloud Platform, IBM Bluemix, Heroku, dsb. Teknologi cloud sangat laku di era industri 4.0 saat ini karena banyak keunggulan yang diberikan teknologi ini bagi dunia industri dan sangat berdekatan dengan proses bisnis.
3. Layanan Fintech
Bisnis fintech (financial technology) semakin menjanjikan di era revolusi industri 4.0. Saat ini, istilah fintech sudah sering terdengar di telinga masyarakat, khususnya kaum milenial yang lebih akrab dalam dunia teknologi. Para generasi milenial ini menjadi salah satu target utama dari perusahaan fintech. Hal tersebut dikarenakan ada banyak perusahaan fintech yang memberikan beberapa produk layanan konsultasi keuangan yang memudahkan dalam pengelolaan keuangan. Tidak hanya itu, fintech juga memberikan kemudahan dalam urusan metode pembayaran di dalam transaksi jual-beli seperti cara pembayaran menggunakan PayLater. Hal inilah yang menjadikan fintech menjadi salah satu bisnis jasa yang sangat menjanjikan di era revolusi industri 4.0.
4. On-Demand service
Peluang bisnis jasa di era revolusi industri 4.0 yang selanjutnya adalah on-demand service. Salah satu contohnya adalah penyedia layanan transportasi online seperti GoJek. Pada dasarnya Gojek mulanya hanya memberikan layanan transportasi online, namun kini produk layanan jasanya tidak hanya ojek online, akan tetapi juga menyediakan jasa antar obat, jasa cleaning service, pembelian token listrik, dan lain sebagainya. Bisnis yang bersifat fleksibel inilah yang membuat On-Demand Service semakin digemari di era industri 4.0 oleh masyarakat.
Saran untuk Perusahaan Jasa di Era Industri 4.0
Untuk menghadapi industri 4.0 perusahaan jasa hendaknya benar-benar memberikan layanan yang berkualitas untuk dapat unggul dalam persaingan, sebab sekarang ini banyak sekali perusahaan jasa yang menawarkan produk dengan kualitas yang menjanjikan, sehingga konsumen sangat selektif dalam menentukan pilihannya. Upaya ditekankan pada program pengembangan kualitas layanan dan kepuasan konsumen, karena melalui dua hal inilah keunggulan bersaing dapat tercapai. Masalah konsumen merupakan indiaktor bagaimana kondisi perusahaan jasa dimasa yang akan datang. Satu cara terbaik mempertahankan dan menambah jumlah konsumen adalah menjaga serta memanage perhatian pada konsumen yang puas. Kepuasan dapat diketahui dengan melakukan pengumpulan informasi secara sistematis tentang respon para konsumen terhadap layanan yang diberikan perusahaan.
Itu tadi penjelasan secara singkat tentang pengertian perusahaan jasa, karakteristik perusahaan jasa dengan kekurangan dan kelebihannya, dan perusahaan jasa di era industri 4.0. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kamu yang sedang menempuh kuliah pada program studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis atau Teknik Industri pada Fakultas Sains dan Teknologi. Selain itu bagi kamu yang ingin membuka bisnis jasa sendiri, artikel ini bisa dijadikan patokan mau usaha jasa apa nantinya.
Sumber:https://www.pengadaan.web.id/2019/10/perusahaan-jasa-dan-peluang-bisnis-jasa.html