Jika kondisi tersebut kurang baik maka dapat mempengaruhi emosi karyawan. Ketika emosi karyawan tidak terkendali, rasa kejemuan dan kelelahan seringkali akan terjadi yang lebih lanjut dapat mengakibatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan akan menurun.
Sebaliknya jika karyawan menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka karyawan tersebut akan betah di tempat kerjanya untuk melakukan aktivitas sehingga waktu kerja yang dipergunakan secara efektif dan optimis akan menciptakan prestasi kerja karyawan yang tinggi.
Via: https://media.careerbliss.com |
Pengertian Lingkungan Kerja
Nitisemito dalam bukunya yang berjudul "Manajemen Personalia" mengungkapkan bahwa Lingkungan Kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar karyawan dan dapat mempengaruhi karyawan dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan”.
Sedarmayanti di dalam buku "Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja" menyebutkan bahwa lingkungan kerja merupakan keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai peseorangan maupun sebagai kelompok.
Menurut Sondang P. Siagian dalam bukunya "Manajemen Sumber Daya Manusia" disebutkan bahwa lingkungan kerja adalah keadaan fisik dimana seseorang melakukan tugas kewajibannya sehari-hari termasuk kondisi ruang yaitu baik dari kantor maupun pabrik.
Menurut Rivai dalam bukunya "Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan", menyebutkan Lingkungan Kerja merupakan elemen-elemen organisasi sebagai system sosial yang mempunyai pengaruh yang kuat di dalam pembentukan perilaku individu pada organisasi dan berpengaruh terhadap prestasi organisasi.
Dari penjabaran definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang berada di sekitar pekerjaan dan yang dapat mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan tugasnya, seperti pelayanan karyawan, kondisi kerja, hubungan karyawan di dalam perusahaan yang bersangkutan.
Jenis-jenis Lingkungan Kerja
Secara garis besar jenis lingkungan kerja dibagi menjadi lingkungan fisik dan non fisik.
1) Lingkungan Kerja Fisik
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan di sekitar tempat kerja yang berbentuk fisik. Faktor fisik tersebut meliputi setiap hal dari mulai fasilitas parkir di luar gedung perusahaan, lokasi dan rancangan gedung sampai jumlah cahaya dan suara yang menimpa meja kerja atau ruang kerja seorang karyawan. Lingkungan kerja fisik dapat dibagi menjadi dua kategori berdasarkan medianya yaitu:
- Lingkungan kerja yang langsung berhubungan dengan karyawan seperti kursi, meja, dan sebagainya.
- Lingkungan perantara atau juga disebut lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia misalnya suhu udara, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanik, bau-bauan, warna dan lain-lain.
2) Lingkungan Kerja Non Fisik
Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan di sekitar tempat kerja yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan, maupun hubungan dengan sesama karyawan ataupun hubungan dengan staf di bawahnya.
Lingkungan kerja non fisik ini tidak bisa diabaikan begitu saja. Perusahaan hendaknya dapat mencerminkan kondisi lingkungan kerja yang mendukung kerja sama antar tingkat atasan, bawahan maupun yang memiliki status jabatan yang sama. Kondisi lingkungan kerja yang diharapkan adalah suasana kekeluargaan, komunikasi yang baik, memberikan jaminan rasa aman, sehat, dan sejahtera, bebas kecelakaan kerja dan penyakit.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja
Manajer tiap unit kerja di dalam sebuah perusahaan harus betul-betul memperhatikan lingkungan kerja dimana karyawan menjalankan tugasnya. Meskipun lingkungan kerja tidak menjalankan proses produksi, namun lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap semangat karyawan yang melaksanakan proses produksi tersebut. Sehingga sangat perlu untuk memperhatikan apa saja faktor yang dapat mempengaruhi lingkungan kerja.
Berikut di bawah ini beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kondisi Lingkungan Kerja adalah sebagai berikut:
1) Penerangan
Baik buruknya penerangan sangat berpengaruh terhadap konsentrasi dan kenyamanan karyawan dalam bekerja. Penerangan yang cukup dan tidak menyilaukan akan membantu menciptakan semangat dan kegairahan kerja. Penerangan disini bukan terbatas pada penerangan listrik, tetapi termasuk juga penerangan dari sinar matahari.
Dalam menjalankan tugasnya, seorang karyawan sering kali membutuhkan penerangan yang cukup, apabila pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dalam proses pengerjaanya. Sinar matahari yang masuk ke dalam ruangan hendaknya tidak menimbulkan silau. Selain itu yang perlu diperhatikan adalah penerangan yang terlalu besar akan menyebabkan suhu ruangan yang akan naik dan menimbulkan udara yang pengap dan tidak nyaman. Begitu juga ketika penerangan yang masuk ke dalam ruangan kurang, maka karyawan akan lekas lelah, mengantuk dan kemungkinan pekerjaan banyak keliru.
2) Warna
Warna dan komposisi warna yang digunakan akan memengaruhi keadaan jiwa karyawan. Komposisi warna yang kurang tepat dapat menggangu pemandangan sehingga akan menimbulkan rasa tidak senang atau kurang mengenakkan bagi yang memandang. Sedangkan penggunaan warna yang tepat pada dinding ruangan dan alat-alat lainnya dapat mempengaruhi semangat dan kegairahan kerja karyawan dan ketenangan bekerja para karyawan akan terpelihara.
3) Temperatur
Temperatur yang nyaman akan membuat karyawan bekerja dengan nyaman dan mampu menghasilkan output sesuai dengan yang diharapankan.
4) Sirkulasi Udara
Sirkulasi atau pertukaran udara yang baik akan menyehatkan badan dan pikiran. Pertukaran udara yang cukup dalam ruang kerja sangat diperlukan apabila ruang tersebut penuh dengan karyawan. Sistem sirkulasi udara yang baik akan menyegarkan fisik dan psikis karyawan, sebaliknya sirkulasi udara yang buruk akan menimbulkan rasa pengap, sehingga mudah menimbulkan kelelahan dan emosi bagi karyawan.
Selain ventilasi untuk sistem sirkulasi udara, tinggi atau rendahnya bangunan gedung turut mempengaruhi baik buruknya proses pertukaran udara. Gedung dengan atap yang tinggi akan menimbulkan proses pertukaran udara yang lebih baik dibandingkan dengan gedung yang memiliki atap rendah.
5) Jaminan terhadap keamanan menimbulkan ketenangan
Tentunya setiap pekerjaan memiliki risiko dari mulai risiko rendah, sedang, hingga risiko tinggi. Timhulnya risiko dalam bekerja tentunya dapat menimbulkan rasa cemas dan takut pada seorang karyawan. Namun, jika keamanan karyawan terjamin, maka para karyawan akan mendapatkan ketenangan dalam bekerja serta mendapatkan dorongan semangat untuk bekerja yang lebih giat.
6) Tata ruang
Tata ruang atau penataan ruangan yang ada di dalam ruang kerja akan memengaruhi kenyamanan karyawan dalam bekerja.
7) Kebersihan lingkungan kerja
Kebersihan lingkungan kerja secara tidak langsung dapat mempengaruhi kinerja dan kenyamanan seorang karyawan. Lingkungan kerja yang bersih dapat mempengaruhi semangat dan kegairahan kerja. Bagi seorang karyawan, lingkungan kerja yang bersih akan menimbulkan rasa senang. Dan rasa senang ini dapat mempengaruhinya semangat bekerja. Namun setiap karyawan harus ikut sertanggung jawab untuk menjaga kebersihan tempat mereka bekerja.
8) Kebisingan
Kebisingan dapat menggangu konsentrasi karyawan dalam bekerja. Jika karyawan sedang fokus mengerjakan tugasnya tentu tidak senang mendengarkan suara yang bising. Dengan terganggunya konsentrasi ini akibat dari kebisingan yang terjadi maka pekerjaan yang dilakukan akan banyak menimbulkan kesalahan/kekeliuran dan kerusakan, sehingga berpotensi merugikan perusahaan. Perusahaan hendaknya dapat meminimalisir atau menghilangkan suara bising yang muncul di sekitar kantor.
9) Getaran Mekanis (getaran yang ditimbulkan oleh alat mekanik)
Getaran alat mekanik yang mengenai tubuh akan mengganggu konsentrasi karyawan dalam bekerja, cepat menimbulkan kelelahan, serta menimbulkan beberapa penyakit seperti mata, syaraf, peredaran darah, tulang, dan lain-lain.
10) Bau-bauan
Bau-bauan yang terlalu menyengan akan mengganggu kenyamanan karyawan sehingga akan mempengaruhi konsentrasi dan kinerja karyawan.
11) Dekorasi
Dekorasi juga akan mempengaruhi kinerja dari karyawan. Dekorasi yang bagus dan nyaman akan membuat karyawan nyaman dalam bekerja sehingga menghasilkan output yang tinggi begitu juga sebaliknya.
12) Musik
Musik akan berpengaruh terhadap kondisi lingkungan kerja dan kejiwaan seseorang. Bagi karyawan yang nyaman dengan adanya musik maka hal ini akan membantu dalam penyelesaian pekerjaannya, akan tetapi bagi karyawan yang tidak nyaman dengan adanya musik hal ini hanya akan membuat karyawan tersebut tidak dapat berkonsentrasi dalam bekerja. Sehingga perusahaan harus mempertimbangkan betul-betul jika ingin menggunakan musik ketika jam bekerja berlangsung.
13) Keamanan
Rasa aman yang dirasakan oleh karyawan akan membuat karyawan nyaman dan semangat dalam bekerja. Karyawan tersebut akan berkonsentrasi dan tidak dibebani dengan pikiran mengenai keamanan saat bekerja, sehingga akan menghasilkan output yang tinggi.
14) Hubungan Atasan dengan Bawahan
Ketika hubungan ataan dengan bawahan terjalin dengan baik maka karyawan akan nyaman dalam bekerja sehingga mampu bekerja dan menghasilkan output yang tinggi.
15) Hubungan Sesama Rekan Kerja
Ketika hubungan sesama karyawan baik maka karyawan akan nyaman ketika bekerja sehingga dapat menghasilkan output yang tinggi. Begitu pula sebalinya.
Itulah ulasan mengenai pengertian lingkungan kerja dan faktor yang berpengaruh terhadap kondisi lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang nyaman bagi karyawannya tentunya dapat meningkatkan kinerja. Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak memadai akan dapat menurunkan kinerja dan akhirnya menurunkan motivasi kerja karyawan. Semoga bermanfaat dan kamu bisa menciptakan lingkungan kerja yang nyaman untuk karyawanmu.
Sumber:https://www.pengadaan.web.id/2019/09/lingkungan-kerja.html