Metode Pelaksanaan Pekerjaan Galian Biasa

Galian biasa adalah galian pada tanah asli untuk perkerasan badan jalan dan bahu jalan maupun untuk pembukaan badan jalan seperti cuttingan tebing.

Metode Pelaksanaan Galian Biasa dengan nomor item pembayaran 3.1.1 sebagai berikut :

Baca Juga : Pengawasan Teknis Pekerjaan Galian Biasa

Pekerjaan Persiapan

Mengajukan dokumen request, shop drawing/gambar penampang melintang yang menunjukan elevasi dan cek list peralatan untuk diperiksa konsultan dan disetujui direksi pekerjaan.

Dokumen lain yang diajukan seperti metode kerja disertai gambar penanganan galian seperti gambar penyokong (shoring), pengaku (braching), cofferdam, dan dinding penahan rembesan air (Cut Wlall).


Mobilisasi alat berat (Excavator dan Dump Tuck) kelokasi pekerjaan, serta melakukan pembersihan sebelum di mulai pekerjaan.

Menentukan kedalaman galian dengan melakukan pengukuran dan pemasangan patok-patok batas galian. Pengukuran dilakukan dengan ukur theodolit yang berpedoman pada hasil rekayasa yang telah ditentukan oleh konsultan dan pihak proyek.

Baca Juga : Prosedur Administrasi Pekerjaan Galian Biasa


Tahap Pelaksanaan

1. Manajemen

 

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Galian Biasa


Pengamanan lokasi kerja serta menjamin keselamatan pekerja dan penduduk sekitar selama proses aktivitas berlangsung.

Menyediakan pengawas keamanan dan perlengkapan P3K sepanjang waktu dilokasi pekerjaan galian.

Memasang rambu peringatan dan penghalang (barikade) untuk mencegah orang terjatuh kedalam galian terbuka.

Rambu lalu lintas dipasang pada malam hari berupa drum yang dicat putih atau sejenisnya, serta lampu lalu lintas (merah atau kuning) untuk menjamin keselamatan para pengguna jalan.

2. Kerja

Pekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan patok batas galian, baik terhadap elevasi maupun kedalaman galian.

Tanah yang digali secara manual dikumpulkan ke tepi galian dan selanjutnya dimuat ke dalam Dump Truck, dan diangkut keluar lokasi proyek atau sesuai petunjuk direksi pekerjaan.


Metode Pelaksanaan Pekerjaan Galian Biasa

Galian dimulai dari bagian atas, dilakukan bertahap dengan ketinggian sesuai drawing.

Tebing diberikan perkuatan (Solid Sodding).

Setelah satu sisi tebing selesai,maka dilanjutkan dengan sisi lain dengan perubahan letak jalan.

3. Pengendalian

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Galian Biasa

 Untuk menjaga kestabilan lereng, dibuat penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) yang memadai agar mampu menahan aktivitas pekerjaan, struktur dan alat berat disekitarnya.

Galian tanah yang lebih dari 5 meter dibuat bertangga/trap dengan lebar teras 1 meter.

Membuat cofferdam atau dinding penahan rembesan (Cut Wall) sebagai pengalih air genangan yang cukup kuat bilamana terjadi keruntuhan mendadak.

Menyediakan pompa air untuk mengeringkan air (alkon) bilamana terdapat air genangan dalam galian atau membuat drainase sementara dan dinding penahan rembaesan, sehingga air dapat diatasi.

Memeriksa daerah galian yang terdapat utilitas umum dan koordinasi kepada instansi terkait untuk segera dilakukan relokasi.

4. Pengujian

Melakukan uji DCP (Dynemic Cone Penetration) bilamana tanah dasar setelah galian dicurigai memiliki karakteristik sebagai berikut :

- Tanah lunak atau nilai CBR kurang dari 2 %, maka dilakukan peningkatan tanah dasar (treatment). Material tanah lunak harus dibuang seluruhnya sampai hasil uji CBR mencapai nilai rancangan 6 % atau paling tidak minimum lebih dari 2%.

- Tanah ekspansif atau berdaya dukung sedang atau nilai CBR diatas 2 % atau kurang dari 6%, dilakukan piningkatan daya dukung tanah dengan cara stabilisasi atau pamedatan tanah dasar.

Baca Juga : Program Mutu Pekerjaan Galian Biasa

Pekerjaan Akhir

Setelah selesai pekerjaan, maka dilakukan pembersihan atau pengembalian kondisi semula.

Mengajukan proses opname kepada konsultan untuk hasil galian bersama-sama dapat di periksa dan disetujui, kemudian membuat berita acara opname pekerjaan.

Alat-alat berat dikembalikan lagi atau di demobilisasi.

Selesai

Catatan :
Sebelum mengajukan opname dimensi pekerjaan, pihak quantity kontraktor harus melampirkan dokumen pengujian DCP (jika dilakukan) yang memenuhi persyaratan.

Uji DCP bukan kewajiban yang harus dilakukan sebagai syarat bahwa hasil galian dapat di terima atau tidak. 


Tapi sebagai anjuran pelaksanaan uji ,bilamana kondisi tanah setelah penggalian dinilai atau dicurigai tidak memenuhi nilai CBR rancangan ( CBR 6%).


Sumber :
Spesifikasi Teknis 2010 rev 3 Divisi 3.1.1



Sumber: https://fretswilsonlosa.blogspot.com/2019/12/metode-pelaksanaan-pekerjaan-galian-biasa.html