Peranan Drone dalam Pertanian Modern: Penyemprotan, Penanaman, hingga Pemetaan

Drone sekarang ini sudah menjadi bagian dari masyarakat modern. Bisa dilihat pada penggunaan perangkat ini yang sudah semakin meluas di berbagai sektor kehidupan. Salah satu inovasi drone yang sedang banyak dilirik adalah penggunaan drone dalam bidang pertanian atau agrikultur. Apalagi sektor pertanian adalah bagian vital dari keberlangsungan hidup masyarakat, tentu hadirnya teknologi yang dapat membantu kegiatan pertanian akan otomatis menjadi bahan pembicaraan.

Di bawah ini adalah beberapa peranan drone dalam pertanian modern yang nampaknya bakal mereformasi serta memodernisasi sektor pertanian dengan metode baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Bagi petani yang memiliki lahan berukuran sangat luas, kegiatan menyemprot tanaman dianggap sebagai sebuah pekerjaan yang sangat berat dan sulit karena membutuhkan tenaga besar. Selain melelahkan, penyemprotan manual beresiko mempengaruhi kesehatan petani karena kandungan bahan kimia berbahaya pada pestisida sangat mungkin terpapar ke tubuh.

Penyemprotan menggunakan drone adalah pilihan yang lebih aman, karena drone pertanian sudah ditunjang oleh fitur canggih berupa gelombang ultrasonik, laser grounding, dan deteksi cahaya yang memungkinkan penyemprotan lahan menjadi lebih cepat dan presisi. Dengan kemampuan memindai topografi lahan, drone pertanian mampu menyemprotkan cairan dalam jumlah yang optimal dan meratas ke seluruh tanaman.

Irigasi tanaman berguna untuk mengatur pengairan tanaman di lahan agar terhindar dari kekeringan. Drone pertanian berteknologi tinggi didukung oleh beberapa sensor irigasi yaitu sensor termal, sensor multispektral, dan sensor hiperspektral. Kerja sama ketiga sensor tersebut menjadikan drone pertanian mampu membaca dan menganalisis tanaman mana yang sedang dehidrasi, lahan mana yang terlalu panas dan kering, hingga kondisi seluruh lahan. Hasil analisis tersebut berupa data yang bisa dimanfaatkan petani untuk memperbaiki sistem pengairannya.

Selama ini, petani biasanya melakukan pemantauan lahan dengan cara berjalan kaki mengelilingi per petak lahan yang luas. Aktivitas pemantauan tanaman bertujuan untuk mengamati kondisi tanaman secara lebih dekat agar tidak terjadi gagal panen. Sayangnya, metode berjalan kaki tersebut terbatas oleh kondisi cuaca. Untung saja ada teknologi drone yang mampu memantau seluruh tanaman di lahan dengan lebih akurat dan aman diterbangkan dalam cuaca apapun. Drone bisa melakukan pemantauan sehari semalam secara penuh dalam sepekan. Hasil pemantauannya menampilkan area lahan yang sekiranya menunjukkan masalah.

Drone pertanian mengandalkan pencahayaan inframerah untuk melakukan proses identifikasi tanaman. Tanaman yang bermasalah atau terindikasi penyakit akan muncul dengan tanda cahaya berwarna khusus. Dengan begitu, petani akan sangat dimudahkan dalam menemukan tanaman yang bermasalah secara real-time. Alhasil, kerugian dan gagal panen pun dapat dicegah.

Penanaman tradisional memerlukan biaya dan tenaga yang besar. Namun jika menggunakan drone, biaya dan tenaga tersebut bisa dipangkas hingga sebesar 85%. Drone pertanian mampu mengerjakan penanaman bibit dengan lebih cepat dan efisien. Selain menanam bibit, drone ini juga bisa melakukan pemumpukan tanaman.

Analisis lahan sangat penting dilakukan sejak sebelum penanaman, saat tanaman bertumbuh, dan ketika menjelang panen. Peranan drone dalam proses ini adalah melakukan analisis kondisi seluruh lahan secara real-time dan menyeluruh. Perangkat ini juga akan melakukan pemetaaan keadaan lahan dengan tampilan tiga dimensi.

Demikianlah beberapa peranan drone dalam sektor pertanian. Jika Anda tertarik mengoperasikan drone pertanian, salah satu drone yang bisa Anda gunakan yaitu drone DJI Agras MG-1P.