Runtuhnya Hanggar Bandara Makassar

BY Nadia Puspitasari
DATE 04/11/2020

Belum genap setahun saya memposting tentang beberapa contoh kegagalan konstruksi Indonesia di sini. Kejadian yang sama (sayangnya) kembali terulang. Pada hari Senin 9 Maret 2015 pukul 09.20 WITA Bangunan Hanggar Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Marros, Makassar collapse/ runtuh mengakibatkan korban meninggal sebanyak 5 (lima) orang dan puluhan pekerja lain luka- luka. Kejadian ini menambah panjang deretan kasus kegagalan konstruksi yang terjadi dan menjadi catatan hitam di masyarakat konstruksi Indonesia.

Hanggar yang roboh

Dalam kasus runtuhnya hanggar ini saya berkesempatan melakukan observasi langsung menjadi bagian Tim dari Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang terdiri dari para ahli dari Kementerian PUPR dibantu oleh pakar dari Universitas Indonesia serta Asosiasi Profesi (HAKI dan IAMPI). Observasi serta investigasi forensik dapat dilakukan berkat kerja sama dengan Kementerian Perhubungan (selaku pemilik proyek) serta berkat dukungan pihak Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan-Barat (Polda Sulselbar). Investigasi dilakukan 2 tahap. tahap pertama dilakukan pada tanggal 11-13 Maret 2015 (2 hari setelah kejadian) dan tahap 2 dilakukan pada 15-17 April 2015.

Tim Investigasi Ditjen Bina Konstruksi KemenPU-PR

Mengingat adanya korban jiwa maka kasus ini memasuki ranah pidana, proses hukum masih terus berjalan hingga saat ini. Oleh karenanya sesuai dengan kode etik, maka dengan terpaksa (sayang sekali) hasil investigasi yang telah kami lakukan belum dapat di publish kepada masyarakat, dalam upaya untuk menghormati proses hukum yang sedang berlangsung. Yang ingin saya tunjukkan di sini adalah beberapa gambaran umum terhadap kasus yang terjadi.

Kolom beton yang roboh

Bangunan ini adalah Hanggar Kalibrasi yang merupakan tempat untuk pesawat yang digunakan dalam proses tera/ uji peralatan navigasi bandar udara. Total biaya/ anggaran yang dialokasikan adalah Rp 46 Milyar. Tahap perencanaan dilaksanakan pada 11 April – 11 Juni 2014 (2 Bulan). Sedangkan pelaksanaan konstruksi dimulai sejak 14 Juli 2014. Lebar 60 m dan panjang 90 m. Atap menggunakan struktur rangka baja. Pondasi sumuran dan kolom beton. Pada saat keruntuhan progress pekerjaan mencapai 78%.

mobile crane tertimpa reruntuhan

Secara garis besar bahwa kalau terjadi sebuah kegagalan konstruksi di dalam pengerjaan bangunan maka dapat dipastikan terjadi sebuah kesalahan, utamanya dari sisi teknis. Fakta yang menarik adalah sejak tahun 1990-an, di Indonesia belum pernah ada lagi pekerjaan hanggar dengan atap free standing bentang panjang. Hanggar terakhir yang pernah dibangun adalah hanggar Garuda Maintenance Facility (GMF) Bandara Soekarno-Hatta. Oleh karena itu sepertinya proyek ini (dengan kegagalannya) menjadi sarana belajar –tentu saja dengan cara buruk dan mahal- untuk kedepannya dapat diambil pembelajarannya terutama bagi para enjinir Indonesia di masa depan.

Semoga..

pembelajaran yang mahal

Sumber: https://www.pamungkas.id/2015/06/runtuhnya-hanggar-bandara-makassar.html

Tentang Penulis

Nadia - Penulis dan Blogger Ahli Konstruksi

Nadia adalah seorang penulis dan blogger yang telah mendedikasikan dirinya dalam dunia konstruksi. Dengan latar belakang pendidikan di bidang teknik sipil dan pengalaman bertahun-tahun bekerja di industri konstruksi, Nadia memiliki pemahaman mendalam tentang berbagai aspek yang terkait dengan konstruksi, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga manajemen proyek.

Sebagai seorang penulis, Nadia terkenal dengan kemampuannya menyampaikan informasi teknis yang kompleks menjadi mudah dipahami oleh berbagai kalangan. Artikel-artikelnya selalu disertai dengan analisis mendalam dan contoh konkret, menjadikannya sumber informasi yang sangat berharga bagi profesional di bidang konstruksi maupun masyarakat umum yang tertarik pada topik ini.

Sebagai seorang blogger, Nadia aktif membagikan wawasan dan pengalamannya melalui blog pribadinya yang telah mendapatkan banyak pengikut setia. Topik-topik yang dibahas di blognya mencakup perkembangan terbaru dalam teknologi konstruksi, tips dan trik dalam manajemen proyek, serta studi kasus proyek-proyek besar di Indonesia dan dunia.

Tidak hanya menulis, Nadia juga sering diundang sebagai pembicara dalam seminar dan konferensi terkait konstruksi. Keahliannya dalam menyampaikan presentasi yang menarik dan informatif membuatnya selalu dinantikan dalam berbagai acara tersebut.

Dedikasi Nadia dalam dunia konstruksi tidak hanya terlihat dari tulisan-tulisannya, tetapi juga dari keterlibatannya dalam berbagai proyek sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di daerah-daerah terpencil. Melalui blog dan aktivitasnya, Nadia terus berusaha memberikan kontribusi positif bagi perkembangan industri konstruksi di Indonesia.

Dengan kombinasi pengetahuan teknis yang luas, kemampuan menulis yang luar biasa, dan dedikasi untuk berbagi ilmu, Nadia telah membuktikan dirinya sebagai salah satu penulis dan blogger paling berpengaruh di bidang konstruksi.

Community Blog

Runtuhnya Hanggar Bandara Makassar

Tentang Penulis