Manajemen proyek konstruksi harus melalui suatu perencanaan seperti diorganisasi, diarahkan, dikoordinasi, dan dikontrol dengan baik agar tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu perusahaan bisa tercapai dengan efektif dan efisien. Manajemen proyek tersebut perlu diberi wadah dalam dalam suatu organisasi tertentu. Oleh karenanya, berikut ini kami jelaskan mengenai susunan struktur organisasi proyek beserta jabatan-jabatan yang ada di dalamnya berikut dengan tugas dan tanggungjawabnya.



Pengelolaan sebuah organisasi termasuk ke dalam fungsi manajemen. Organisasi proyek sendiri merupakan alat untuk mencapai tujuan dengan mengatur dan mengorganisasi sumber daya, tenaga kerja, material, peralatan dan modal secara efektif dan efisien dengan menerapkan sistem manajemen sesuai kebutuhan proyek. Yang bertugas untuk menyusun struktur organisasi proyek ini adalah manajemen personalia. Adapun tujuan dan keuntungan dari pembentukan struktur organisasi proyek, antara lain:
  1. Identifikasi dan pembagian kegiatan:
  2. Pengelompokan penanggung jawab kegiatan:
  3. Penentuan wewenang dan tanggung jawab :
  4. Menyusun mekanisme pengendalian:
Sebuah proyek pekerjaan yang relatif sederhana dimungkinkan dapat dikerjakan tanpa adanya penyusunan struktur organisasi. Akan tetapi, apabila keterlibatan para staf yang bekerja dalam suatu proyek yang besar maka semakin banyak pula bidang kerja yang berbeda-beda, sehingga diperlukan suatu organisasi yang mengatur pekerjaan/tugas satu dengan yang lainnya secara terpadu.


Baca Juga: Harga Microwave Terbaru Semua Merk dan Jenis-Jenisnya

Daftar Jabatan dalam Struktur Organisasi Proyek



Struktur organisasi proyek yang ditetapkan oleh perusahaan itu berbeda satu sama lainnya karena disesuaikan dengan kondisi atau tipe dari garis wewenang yang ditetapkan oleh perusahaan itu sendiri. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu perusahaan secara efektif dan efisien maka dalam semua aktivitas yang dilakukan oleh karyawan yang ada di perusahaan, ada pembagian tugas atau pekerjaan pada setiap karyawan yang bekerja pada perusahaan itu sehingga antara karyawan yang satu mempunyai hubungan dengan karyawan yang lainnya.

Struktur organisasi proyek mempermudah karyawan dalam menjalankan pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimiliki serta kepada siapa karyawan itu akan bertanggung jawab. Struktur organisasi proyek juga memperjelas tugas, wewenang, tanggung jawab, dengan demikian akan membantu dalam mencapai suatu tujuan perusahaan. Berikut di bawah ini bagan struktur organisasi proyek secara umum, yang bisa kamu sesuaikan dengan kondisi di lapangan.



Berikut ini adalah tugas dan wewenang tiap bagian dalam Struktur Organisasi Proyek:

1. Project Manager (PM)
Tugas dan tanggung jawab dari Project Manager adalah:
  • Menentukan kebijaksanaan pelaksanaan jasa manajemen proyek konstruksi
  • Memimpin, mengkoordinir dan melaporkan kepada konsultan pengawas terkait dengan kegiatan pelaksanaan proyek.
  • Membuat dan mengontrol time schedule poyek yang akan dilaksanakan.
  • Menandatangani berita acara serah terima pekerjaan.
  • Membuat dan mengatur perencanaan kegiatan operasional pelaksanaan proyek
  • Melaksanakan, mengkoordinir, dan mengontrol kegiatan operasional pelaksanaan proyek
  • Menyetujui dan menandatangani semua dokumen yang bersifat usulan, permintaan, pembelian, pemakaian dan pembayaran untuk kebutuhan proyek konstruksi.
  • Menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi dengan pihak luar, yang berkaitan dengan kebutuhan proyek.
  • Menandatangani laporan bulanan terkait dengan pelaksanaan proyek konstruksi.
  • Mengajukan dan menandatangani pekerjaan tambah atau kurang/contract change order (CCO) kepada owner jika diperlukan.
Baca juga: Tugas, Kompetensi dan Gaya Kepemimpinan Project Manager

2. Site Engineer

Tugas dan tanggung jawab dari Site Engineering adalah:
  • Menyampaikan petunjuk teknis kepada tim, dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan segera setelah dokume kontrak ditandatangani. 
  • Memberikan petunjuk (rekomendasi) kepada tim dalam melaksanakan pekerjaan terkait dengan usulan desain konstruksi dan data pendukung yang diperlukan. Dan juga mencarikan solusi atas permasalahan yang timbul baik sehubungan dengan teknis maupun permasalahan kontrak.
  • Menjamin bahwa semua isi dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) akan dipenuhi dengan baik dan sesuai dengan ketentuan.
  • Mengadakan penilaian terhadap kemajuan pekerjaan
  • Menjamin semua pelaksanaan detail teknis untuk pekerjaan major tidak akan terlambat sesuai dengan dokumen kontrak yang telah ditandatangani.
  • Mengatur/membantu tim di lapangan dalam mengendalikan kegiatan-kegiatan kontraktor agar dicapai efisiensi pada setiap kegiatan (pekerjaan yang harus ditangani).
  • Menyusun rencana kerja untuk semua pekerja atau staf yang terlibat dalam pekerjaan penyelidikan bahan/material baik di lapangan maupun laboratorium.
  • Melakukan pengecekan terhadap hasil laporan pengujian serta analisanya.
3. Structure Engineering

Tugas dan tanggung jawab dari Structure Engineering adalah :
  • Menjalankan tugas yang diberikan oleh Site Engineer
  • Menganalisa struktur yang sudah diberikan oleh pihak Konsultan
  • Membuat perhitungan struktur untuk dikerjakan oleh mandor
4. Architect Engineering

Tugas dan tanggung jawab dari Architect Engineering adalah :
  • Menganalisa gambar yang sudah dibuat oleh Drafter
  • Memperbaiki hasil gambar untuk diberikan kepada atasan
  • Membuat Shop Drawing yang dapat dimengerti oleh mandor
5. Quality Control

Tugas dan tanggung jawab dari Quality Control adalah:
  • Memeriksa kualitas hasil pekerjaan yang akan dimasukkan ke dalam monthly certificate (MC) atau laporan bulanan.
  • Memeriksa kualitas bahan material yang akan digunakan agar sesuai dengan spesifikasi yang terdapat di dalam dokumen kontrak.
  • Membuat laporan bulanan dari hasil pengendalian kualitas untuk mendukung data kuantitas setiap bulannya.
  • Mengikuti petunjuk teknis dan perintah dari site manager dalam setiap item pekerjaan.
  • Memeriksa semua data tentang kendali mutu terhadap bahan material yang digunakan.
  • Melakukan pengujian terhadap komposisi material yang akan dipergunakan.
6. Drafter

Tugas dan tanggung jawab dari Drafter adalah:
  • Membuat gambar pelaksanaan/gambar shop drawing.
  • Menyesuaikan gambar perencana dengan kondisi nyata dilapangan.
  • Menjelaskan kepada pelaksana lapangan/surveyor.
  • Membuat gambar akhir pekerjaan/as built drawing.
7. Quantity Engineer (QE)
    Tugas dan tanggung jawab Quantity Engineer adalah :
    • Melaksanakan tugas pengawasan tehadap pekerjaan kontraktor apakah sesuai dengan kuantitas yang telah ditentukan.
    • Tidak menerima pekerjaan kontraktor yang kuantitasnya tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB).
    • Membuat laporan tertulis kepada pelaksana pekerjaan atas hal-hal yang menyangkut pengendalian kuantitas.
    • Membantu pelaksanaan kegiatan dalam mempersiapkan proses serah terima khususnya terlibat dalam hal pelaporan jenis dan kuantitas hasil akhir pelaksanaan kerja kontraktor secara menyeluruh.

    8. Staff Akutansi

    Tugas dan tanggung jawab dari Staff Akutansi adalah :
    • Membuat dan menyusun buku kas umum beserta buku penunjangnya, termasuk mengelola kas kecil.
    • mengolah data yang bersifat kearsipan yang menyangkut dengan pembukuan.
    • Bertanggung jawab atas kas proyek yang diamanatkan oleh pimpinan proyek.
    • Membuat laporan periodik mengenai penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran serta bertanggung jawab sepenuhnya atas pengolahan keuangan proyek.
    • Membuat dan menyusun Surat Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pembangunan (SPJP)
    9. Administrasi dan Umum

    Tugas dan tanggung jawab Administrasi dan Umum adalah :
    • Mempersiapkan dan menyediakan semua kebutuhan perlengkapan administrasi dan alat-alat kantor untuk menunjang kelancaran proyek konstruksi.
    • Membantu kepala pelaksana bagian proyek dan mengkoordinasi serta mengawasi tata laksana administrasi.

    10. Mechanic

    Tugas dan tanggungjawab mechanic adalah :
    • Memodifikasi, mengembangkan, menguji, atau menyesuaikan mesin dan peralatan.
    • Bertanggung jawab atas perhitungan (kualitas & kuantitas) hasil kemajuan pekerjaan di lapangan untuk bidang Mekanikal Bangunan
    • Merancang dan menerapkan modifikasi peralatan secara cost-effective
    • Membahas dan memecahkan masalah kompleks dengan departemen manufaktur, sub-kontraktor, supplier dan pelanggan
    • Mengelola proyek dengan menggunakan prinsip rekayasa dan teknik

    11. Operator Tower Crane

    Tugas dan tanggung jawab Operator Tower Crane:
    • Mengoperasikan tower crane sesuai dengan titik-titik lokasi pekerjaan.
    • Mengangkut dan meletakkan bahan material/barang menggunakan tower crane
    • Memindahkan alat atau material yang berada di lapangan sesuai dengan instruksi kepala pelaksana pekerjaan.
    • Menjaga dan merawat tower crane agar selalu dapat beroperasi dengan baik
      12. Chief Inspector

      Tugas dan tanggung jawab Chief Inspector adalah :
      • Melakukan pengawasan terhadap setiap item pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor agar pekerjaan tersebut sesuai dengan dokumen kontrak yang telah ditandatangani.
      • Menyampaikan laporan harian tentang pekerjaan kepada site engineering.
      • Melaksanakan pengarsipan atas dokumen surat-menyurat, laporan harian, laporan bulanan, jadwal kemajuan pekerjaan dan lain-lain.
      • Membantu pekerjaan site engineer dalam menyiapkan data untuk “Final Payment”.
      13. Supervisor

      Tugas dan tanggung jawab dari Supervisor adalah :
      • Mengatur dan mengorganisir staf bawahan
      • Menjelaskan job description dengan baik agar mudah dipahami oleh staf bawahan
      • Memberikan pengarahan/briefing rutin kepada staf di bawahnya
      • Mengatur dan mengawasi jalannya pekerjaan yang ditugaskan kepada para staf bawahannya
      • Memberikan motivasi agar tetap semangat bekerja dalam kondisi apapun kepada semua staf di bawahnya

      Baca juga: Pengertian Supervisor dan Tugasnya Secara Lengkap

      14. Surveyor

      Tugas dan tanggung jawab dari Surveyor adalah :
      • Melaksanakan kegiatan survei dan pengukuran, diantaranya pengukuran topografi lapangan dan penentuan koordinat bangunan.
      • Melakukan plotting site plan di lokasi pekerjaan untuk menentukan benchmark, center line, titik elevasi tanah asli dari border line.
      • Menentukan titik elevasi kedalaman galian pondasi serta lantai basement, agar proses galian dan urugan tanah sesuai dengan perencanaan konstruksi.
      • Membuat titik as bangunan sesuai dengan jarak dan sudut datar yang telah dihitung untuk mencari lokasi titik tiang pancang dan pile cap.
      • Mengawasi pelaksanaan staking out, penetapan elevasi/level, as, vertikal dan horizontal. sesuai dengan gambar rencana.
      • Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaannya kepada kepala proyek.
      • Membuat daftar alat ukur dan merawat alat ukur optik beserta perlengkapannnya.
      • Mengkoordinir dan mengawasi penggunaan alat-alat ukur.

      15. General Affair (GA)

      Tugas dan tanggung jawab dari General Affair (GA) adalah:
      • Mewakili perusahaan untuk menjalin hubungan dengan pihak luar seperti Owner, MK, dan Konsultan.
      • Melengkapi semua kebutuhan operasional termasuk seluruh dokumen pada internal perusahaan demi kelancaran kerja perusahaan secara menyeluruh.
      • Bertanggung jawab dalam mendata, memelihara dan merawat seluruh aset perusahaan yang telah dibeli.
      16. Petugas Logistik

      Tugas dan tanggung jawab bagian logistik proyek adalah :
      • Mensurvei data jumlah alat dan bahan material yang dibutuhkan. Setelah itu, mencari harga alat bahan material tersebut ke beberapa supplier atau toko material bangunan sebagai data untuk memilih harga bahan terbaik dan memenuhi spesifikasi dan kualitas yang telah ditetapkan.
      • Melakukan pembelian alat dan bahan material ke supplier atau toko bahan bangunan.
      • Menyiapkan dan mengelola tempat penyimpanan (gudang). Petugas Logistik bertanggung jawab atas penyimpanan alat dan bahan material yang sudah didatangkan ke area proyek sehingga dapat tertata rapi dan terkontrol dengan baik.
      • Menganalisis dan bertanggung jawab atas Sistem Rantai Pasok yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan.
      • Melakukan koordinasi dengan pelaksana lapangan dan bagian teknik proyek terkait dengan jumlah dan jadwal pendatangan bahan yang dibutuhkan pada masing-masing item pekerjaan konstruksi.
      17. Safety Supervisor dan Safety, Health, and Environment (SHE)

      Tugas dan tanggung jawab dari Safety Supervisor dan SHE adalah :
      • Membuat program kerja K3 dan perencanaan pengimplementasian agar tercipta lingkungan kerja yang sehat.
      • Memastikan berjalannya program dan membuat dokumentasinya.
      • Membuat laporan dan menganalisis data statistik SHE.
      • Melakukan peninjauan risiko assessment, SOP/SWP dan JSA.
      • Memeriksa pada peralatan kerja apakah terdapat aus atau tidak, dan juga memerika kondisi kesehatan tenaga kerja dan lingkungan kerja.
      • Meninjau keselamatan kerja dan pelatihan keselamatan.
      • Mencegah dan melakukan penanggulangan kecelakaan kerja dan melakukan penyelidikan penyebabnya.
      • Memastikan tenaga kerja telah bekerja sesuai dengan SOP.
      • Meninjau dan mengarahkan karyawan bekerja sesuai kewajiban dan sesuai dengan sistem operasi perusahaan.

      Demikianlah penjelasan mengenai struktur organisasi proyek yang merupakan suatu badan yang menggambarkan jabatan atau kedudukan dari suatu kerja atau jabatan yang tertinggi sampai pada yang paling rendah. Semoga bermanfaat.

      Sumber:https://www.pengadaan.web.id/2020/03/struktur-organisasi-proyek.html