Tentang KAB. ACEH TIMUR
.mw-parser-output .geo-default,.mw-parser-output .geo-dms,.mw-parser-output .geo-dec{display:inline}.mw-parser-output .geo-nondefault,.mw-parser-output .geo-multi-punct,.mw-parser-output .geo-inline-hidden{display:none}.mw-parser-output .longitude,.mw-parser-output .latitude{white-space:nowrap}4°37′N 97°37′E / 4.617°N 97.617°E / 4.617; 97.617
Kabupaten Aceh Timur (bahasa Aceh: Jawoe/Jawi: اچيه تيمو) adalah sebuah kabupaten yang berada di sisi timur provinsi Aceh, Indonesia. Pada akhir tahun 2023, jumlah penduduk Aceh Timur sebanyak 449.796 jiwa.
Kabupaten ini juga termasuk kabupaten kaya minyak selain Aceh Utara dan Aceh Tamiang. Kawasan ini juga termasuk markas Gerakan Aceh Merdeka sebelum diberlakukannya Darurat Militer sejak Mei 2003. Sebelum penerapan Darurat Militer ini, kawasan Aceh Timur termasuk kawasan hitam, terutama di kawasan Peureulak dan sekitarnya.
Daratan Aceh Timur telah didiami manusia sejak Zaman Batu Pertengahan (Zaman Mesolitikum). Hal ini didasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh DR. H. Kupper yang menyebutkan bahwa telah dijumpai perkakas yang terbuat dari batu bergosok sebelah yang digunakan oleh manusia pada penggalian di kawasan antara Kuta Binjai dan Alue Ie Mirah ± 15 Km dari Kota Idi.
Zaman Batu Muda (Neolitikum) di Asia Tenggara diperkirakan sekitar 1.000 tahun sebelum Masehi. Pada saat itu, muncul Bangsa Proto Malay (Melayu Tua) yang menyebar ke berbagai penjuru termasuk Aceh Timur dan Aceh Utara. Kebudayaan mereka lebih maju dibandingkan dengan bangsa sebelumnya, mereka telah memasak makanan dan bercocok tanam.
Kemudian sekitar 300 tahun SM, muncul Bangsa Deutoro Malay (Melayu Baru) dengan kebudayaan yang lebih maju. Kedatangan mereka di Aceh membuat sebagian Bangsa Proto Malay (Melayu Tua) yang tidak mau berassimilasi mengungsi ke pedalaman. Menurut para ahli sejarah sisa-sisa Bangsa Proto Malay ini adalah nenek moyangnya orang Gayo, Batak, Nias dan Toraja.
Manakala perjalanan laut telah maju pesat, berdatangan pula ke Aceh para pedagang Parsia (Persia sekarang), Gujarat (India), China dan Eropa untuk berdagang dan mencari kayu pohon Peureulak untuk dijadikan kapal. Setelah agama Islam berkembang di semenanjung Arab diutus pula para pendakwah ke timur untuk menyebarkan agama Islam. Mereka ada yang mendarat di Peureulak dan menetap disana.
Pada hari Selasa 1 Muharram 225 H (840 M), diproklamirkan berdiri nya Kerajaan Islam Peureulak dengan dinobatkannya Sayed Maulana Abdul Aziz Syah (840-864 M) sebagai raja pertama, dengan ibu kota kerajaan bernama Bandar Khalifah. Ibnu Bathuthah dan Marco Polo pernah berkunjung ke Peureulak dan menulis dalam catatannya bahwa negeri itu telah maju pesat di bawah pemerintahan seorang raja yang taat beragama, dan masyarakatnya telah menganut agama Islam.
Sejak tahun 2000, Kabupaten Aceh Timur mengalami pemekaran yang ditujukan agar pembangunan kawasan itu merata. Daerah hasil pemekaran itu antara lain:
Sebelumnya ibu kota Kabupaten Aceh Timur adalah Kota Langsa tetapi dengan disetujui UU No. 3 Tahun 2001, ibu kota Kabupaten Aceh Timur dipindahkan ke Idi Rayeuk yang berpenduduk sekitar 34.282 jiwa (Sensus Penduduk Tahun 2010).
Kabupaten Aceh Timur memiliki 24 kecamatan dan 513 gampong dengan kode pos 24452-24461 (dari total 289 kecamatan dan 6.497 gampong di seluruh Aceh). Per tahun 2010, jumlah penduduk di wilayah ini adalah 359.280 jiwa (dari penduduk seluruh provinsi Aceh yang berjumlah 4.486.570 jiwa) yang terdiri atas 179.682 pria dan 179.598 wanita (rasio 100,05). Dengan luas daerah 542.709 ha (dibanding luas seluruh provinsi Aceh 5.677.081 ha), tingkat kepadatan penduduk di wilayah ini adalah 60 jiwa/km² (dibanding kepadatan provinsi 78 jiwa/km²). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya sebesar 422.261 jiwa dengan luas wilayahnya 6.286,01 km² dan sebaran penduduk 67 jiwa/km².
Pada tahun 2023, jumlah penduduk Kabupaten Aceh Timur tercatat sebanyak 444.937 jiwa, terdiri dari 222.641 laki-laki dan 222.296 perempuan. Kepadatan penduduk rata-rata sebesar 126 jiwa per km² dengan sebaran penduduk tertinggi di Kecamatan Idi Rayeuk yang mencapai 38.538 jiwa dan terendah di Kecamatan Peunaron sebanyak 6.442 jiwa. Komposisi penduduk menurut kelompok umur menunjukkan penduduk usia 0–14 tahun sebanyak 34,28%, usia produktif 15–64 tahun sebesar 61,10%, dan usia lanjut 65 tahun ke atas sebesar 4,62%. Rasio ketergantungan mencapai 63,73 yang berarti setiap 100 penduduk usia produktif menanggung sekitar 64 penduduk non-produktif. Jumlah rumah tangga sebanyak 122.275 dengan rata-rata anggota rumah tangga 3,64 orang. Berdasarkan jenis kelamin, rasio jenis kelamin sebesar 100,15 menunjukkan keseimbangan antara jumlah laki-laki dan perempuan. Jumlah kelahiran hidup tercatat 12.127 kasus, sedangkan jumlah kematian sebesar 1.374 kasus. Jumlah perpindahan penduduk masuk tercatat 2.719 orang dan penduduk keluar sebanyak 3.262 orang sepanjang tahun 2023.
Angkatan kerja di Kabupaten Aceh Timur pada Agustus 2023 mencapai 204.071 orang dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 71,50%. Jumlah penduduk bekerja sebanyak 192.488 orang, sedangkan pengangguran terbuka sebanyak 11.583 orang dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,67%. Sebagian besar penduduk bekerja di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 61,35%, diikuti sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 13,42%, serta sektor jasa lainnya sebesar 7,45%. Berdasarkan tingkat pendidikan, penduduk bekerja terbanyak berpendidikan SD sebanyak 61.381 orang dan SMP sebanyak 43.881 orang. Sementara itu, penduduk dengan pendidikan tinggi yang bekerja mencapai 7.498 orang. Penduduk non-angkatan kerja berjumlah 81.487 orang, terdiri dari pelajar/mahasiswa, mengurus rumah tangga, dan lainnya. Berdasarkan data keagamaan, mayoritas penduduk Kabupaten Aceh Timur memeluk agama Islam sebanyak 444.653 jiwa atau 99,94% dari total penduduk. Agama Kristen dipeluk oleh 243 jiwa, Katolik 31 jiwa, Hindu 6 jiwa, dan Budha 4 jiwa. Jumlah rumah ibadah terdiri dari 653 masjid, 442 mushola/langgar, 4 gereja Protestan, dan 2 gereja Katolik. Tidak terdapat vihara maupun pura di wilayah ini.
Pada tahun 2023, fasilitas kesehatan di Kabupaten Aceh Timur terdiri dari 5 rumah sakit, 28 puskesmas, 68 puskesmas pembantu, 13 rumah bersalin, 68 poliklinik/balai pengobatan, 11 laboratorium kesehatan, serta 16 apotek. Jumlah tenaga kesehatan yang bertugas terdiri dari 100 dokter umum, 7 dokter gigi, 36 dokter spesialis, 1.023 perawat, 776 bidan, 13 apoteker, dan 59 asisten apoteker. Rasio jumlah dokter umum terhadap penduduk sebesar 1:3.930 jiwa. Rasio perawat mencapai 1:384 jiwa dan rasio bidan mencapai 1:506 jiwa. Pelayanan kesehatan dasar dilakukan melalui berbagai kunjungan, yaitu pelayanan rawat jalan puskesmas sebesar 473.694 kunjungan, pelayanan rawat inap puskesmas sebanyak 13.213 kunjungan, dan kunjungan ke rumah sakit untuk rawat jalan mencapai 171.039 kasus. Jumlah kunjungan pelayanan KB mencapai 56.427, sedangkan pelayanan kesehatan gigi mencapai 15.652 kunjungan.
Angka kematian bayi tahun 2023 tercatat sebanyak 52 kasus dari total 9.902 kelahiran hidup. Angka kematian ibu sebanyak 7 kasus. Imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 0–11 bulan tercatat sebesar 94,2%, dengan rincian imunisasi Hepatitis B dosis pertama 98,3%, BCG 97,1%, DPT-HB-Hib 95,9%, Polio 95,4%, dan Campak-Rubella (MR) 94,7%. Cakupan kunjungan neonatal pertama (usia 0–7 hari) sebesar 87,6%, kunjungan neonatal kedua (usia 8–28 hari) sebesar 80,1%, dan cakupan kunjungan bayi usia 29 hari–11 bulan mencapai 88,5%. Jumlah kunjungan ibu hamil ke fasilitas kesehatan sebesar 30.228, dengan 29.874 di antaranya melahirkan dengan bantuan tenaga kesehatan. Jumlah posyandu aktif mencapai 693 unit, dengan rata-rata kunjungan balita sebesar 75,9%. Kasus penyakit menular seperti TBC tercatat 481 kasus, sedangkan jumlah kasus HIV sebanyak 27 orang. Pemeriksaan dan deteksi dini penyakit tidak menular seperti hipertensi dilakukan terhadap 24.183 orang, dengan 3.784 orang teridentifikasi hipertensi, dan 948 orang terdiagnosis diabetes melitus dari total 17.062 pemeriksaan. Selain itu, terdapat 1.982 kasus stunting yang tercatat pada anak balita di tahun yang sama.
Pada tahun ajaran 2023/2024, jumlah satuan pendidikan di Kabupaten Aceh Timur tercatat sebanyak 697 sekolah yang terdiri dari 386 Sekolah Dasar (SD), 88 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 48 Sekolah Menengah Atas (SMA), 30 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), 72 Madrasah Ibtidaiyah (MI), 41 Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan 32 Madrasah Aliyah (MA). Jumlah keseluruhan siswa mencapai 144.681 orang, terdiri dari 73.264 siswa SD, 24.366 siswa SMP, 9.310 siswa SMA, 9.874 siswa SMK, 16.045 siswa MI, 7.054 siswa MTs, dan 4.768 siswa MA. Jumlah guru yang tercatat sebanyak 11.391 orang, terdiri dari 4.480 guru SD, 2.498 guru SMP, 901 guru SMA, 1.017 guru SMK, 1.448 guru MI, 583 guru MTs, dan 464 guru MA. Rasio siswa terhadap guru bervariasi antar jenjang, misalnya SD sebesar 16 siswa per guru, SMP sebesar 10 siswa per guru, SMA sebesar 10 siswa per guru, dan SMK sebesar 10 siswa per guru. Fasilitas pendidikan dasar didukung oleh 1.374 ruang kelas untuk SD dan 525 ruang kelas untuk SMP. Tingkat partisipasi murni (APM) pada jenjang SD mencapai 96,49%, SMP sebesar 81,29%, dan SMA sebesar 65,26%. Sementara angka partisipasi kasar (APK) masing-masing sebesar 103,91% untuk SD, 96,12% untuk SMP, dan 84,99% untuk SMA.
Tingkat kelulusan tahun ajaran 2022/2023 untuk jenjang SD mencapai 99,98%, SMP sebesar 99,72%, SMA sebesar 99,74%, dan SMK sebesar 99,88%. Jumlah lulusan SD tercatat sebanyak 10.360 orang, SMP sebanyak 7.693 orang, SMA sebanyak 2.864 orang, dan SMK sebanyak 2.947 orang. Angka melanjutkan sekolah dari SD ke SMP sebesar 99,13%, dan dari SMP ke SMA/SMK/MA sebesar 92,57%. Pemerintah Kabupaten Aceh Timur menyediakan beasiswa bagi siswa miskin dan berprestasi melalui Dinas Pendidikan dan Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah. Fasilitas perpustakaan sekolah tersedia di 320 SD, 66 SMP, 46 SMA, 25 SMK, 70 MI, 35 MTs, dan 29 MA. Sebanyak 154 sekolah dasar dan 59 sekolah menengah pertama telah terakreditasi A, sementara sisanya memiliki akreditasi B atau C. Sekolah swasta mendominasi pada jenjang menengah, misalnya 19 dari 30 SMK dan 28 dari 32 MA berstatus swasta. Rasio sekolah terhadap jumlah penduduk usia sekolah dasar adalah 1 sekolah untuk setiap 649 anak usia 7–12 tahun, sementara untuk SMP adalah 1 sekolah untuk 1.247 anak usia 13–15 tahun.
Pada tahun 2023, jumlah rumah tangga miskin di Kabupaten Aceh Timur tercatat sebanyak 41.221 rumah tangga atau sekitar 16,50% dari total rumah tangga. Garis kemiskinan berada pada angka Rp553.162 per kapita per bulan, sedangkan indeks kedalaman kemiskinan (P1) tercatat sebesar 2,79 dan indeks keparahan kemiskinan (P2) sebesar 0,68. Program bantuan sosial menyasar berbagai kelompok, dengan jumlah penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 39.083 keluarga, penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebanyak 45.863 keluarga, serta bantuan sosial lainnya termasuk Jaminan Sosial Lanjut Usia sebanyak 640 orang dan Jaminan Sosial Disabilitas sebanyak 295 orang. Pemerintah juga menyalurkan bantuan kepada anak-anak dalam bentuk Kartu Indonesia Pintar kepada 55.091 siswa, yang terdiri dari 34.679 siswa SD, 11.916 siswa SMP, dan 8.496 siswa SMA/SMK. Jumlah rumah tangga penerima bantuan listrik bersubsidi tercatat sebanyak 57.394 unit rumah, dan rumah tangga pengguna air bersih dari PDAM sebanyak 14.658 unit.
Data sosial lainnya mencakup keberadaan 1.153 tempat ibadah yang terdiri dari 1.077 masjid dan meunasah, 76 musholla, dan 32 gereja serta vihara. Jumlah penyandang disabilitas tercatat sebanyak 1.151 orang, yang terdiri dari tuna netra 215 orang, tuna rungu 175 orang, tuna wicara 147 orang, tuna daksa 371 orang, dan penyandang disabilitas ganda sebanyak 243 orang. Terdapat 249 organisasi pemuda yang tersebar di 24 kecamatan, serta 327 organisasi sosial lainnya yang aktif menjalankan kegiatan. Dalam aspek perlindungan sosial anak, Kabupaten Aceh Timur memiliki 11 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), 12 Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), dan 14 Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKS-LU). Pemerintah juga mencatat keberadaan 1 unit rumah singgah anak, serta pelibatan tenaga pekerja sosial sebanyak 75 orang untuk mendampingi penyelenggaraan program sosial. Jumlah remaja yang aktif dalam program kepemudaan sebanyak 13.527 orang yang tergabung dalam berbagai organisasi seperti Karang Taruna, Pramuka, dan PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja).
Pada tahun 2023, struktur perekonomian Kabupaten Aceh Timur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku didominasi oleh sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 33,41% dari total PDRB, disusul sektor pertambangan dan penggalian 19,24%, sektor perdagangan besar dan eceran termasuk reparasi mobil dan sepeda motor 12,56%, serta sektor konstruksi sebesar 9,68%. Nilai PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp33,27 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan sebesar Rp21,76 triliun. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Aceh Timur pada tahun 2023 sebesar 4,18%, sedikit menurun dari tahun sebelumnya yang tercatat 4,58%. Sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 10,94%, disusul sektor penyediaan akomodasi dan makan minum 8,51%, serta sektor informasi dan komunikasi 6,83%. Sektor industri pengolahan tumbuh sebesar 4,94%, sektor perdagangan besar dan eceran tumbuh 3,98%, dan sektor pertanian tumbuh 1,90%. Laju inflasi tahunan Kabupaten Aceh Timur pada tahun 2023 tercatat sebesar 2,61%, dengan inflasi tertinggi terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,21%.
Industri mikro dan kecil di Kabupaten Aceh Timur pada tahun 2023 tercatat sebanyak 7.684 unit, tersebar di seluruh kecamatan, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 13.549 orang. Sebaran usaha didominasi oleh industri makanan, minuman, pakaian jadi, serta kerajinan berbasis bahan lokal. Dalam bidang perdagangan, jumlah pasar rakyat sebanyak 29 unit, tersebar di hampir seluruh kecamatan. Selain itu, terdapat 1.219 toko kelontong, 587 kios, 374 warung, dan 224 rumah makan. Aktivitas perdagangan antarwilayah difasilitasi oleh keberadaan Pelabuhan Kuala Idi serta pasar-pasar tradisional yang aktif setiap pekan. Nilai ekspor mencapai USD 9,02 juta sedangkan nilai impor sebesar USD 1,71 juta, yang menunjukkan surplus neraca perdagangan. Investasi di Aceh Timur pada tahun 2023 tercatat sebesar Rp1,39 triliun dengan sektor dominan meliputi pertanian, perdagangan, dan pertambangan. Terdapat 112 koperasi aktif dengan jumlah anggota mencapai 11.304 orang. Pemerintah daerah melalui Dinas Koperasi dan UKM menyelenggarakan pelatihan manajemen usaha, akses permodalan, serta peningkatan mutu produk untuk mendukung UMKM lokal. Upaya promosi produk lokal juga dilakukan melalui kegiatan pameran dan kerja sama antar daerah.
Pada tahun 2023, luas panen padi di Kabupaten Aceh Timur mencapai 46.134 hektar dengan produksi sebesar 216.404 ton gabah kering giling, menghasilkan produktivitas 4,69 ton per hektar. Jagung dipanen seluas 3.712 hektar dengan total produksi 15.007 ton dan produktivitas 4,04 ton per hektar. Produksi kedelai mencapai 31 ton dari lahan seluas 23 hektar. Tanaman hortikultura seperti cabai rawit menghasilkan 7.366 kuintal, cabai besar 1.850 kuintal, dan bawang merah 2.017 kuintal. Buah-buahan utama mencakup pisang dengan produksi 17.183 kuintal, pepaya 5.487 kuintal, dan mangga 4.137 kuintal. Sayuran seperti kacang panjang tercatat menghasilkan 2.900 kuintal. Pada subsektor perkebunan, komoditas utama mencakup kelapa sawit dengan luas tanaman menghasilkan 80.342 hektar dan produksi 1.224.167 ton tandan buah segar, disusul karet dengan luas menghasilkan 20.983 hektar dan produksi 25.612 ton, serta kelapa dalam seluas 11.481 hektar menghasilkan 8.681 ton. Tanaman kakao menghasilkan 1.694 ton dari 5.082 hektar, sementara pinang menghasilkan 3.321 ton dari 6.696 hektar. Komoditas kopi robusta mencatat produksi 15 ton dari 80 hektar.
Subsektor peternakan di Aceh Timur pada tahun 2023 mencatat populasi sapi potong sebanyak 51.593 ekor, kerbau 12.693 ekor, kambing 20.974 ekor, dan domba 1.682 ekor. Ternak unggas meliputi ayam kampung sebanyak 850.710 ekor, ayam pedaging 577.326 ekor, dan ayam petelur 144.529 ekor. Produksi daging sapi tercatat 1.354 ton, daging ayam kampung 899 ton, dan daging ayam pedaging 1.442 ton. Telur ayam ras menghasilkan 2.629 ton, sedangkan telur itik 716 ton. Sektor perikanan tangkap laut menghasilkan 16.715 ton, sementara perikanan budidaya air tawar menghasilkan 2.127 ton, dan perikanan budidaya air payau menghasilkan 8.334 ton. Produksi rumput laut mencapai 28.175 ton, menjadikan komoditas ini sebagai salah satu hasil utama perikanan budidaya. Luas tambak air payau mencapai 6.161 hektar, tambak air tawar 145 hektar, dan keramba jaring apung 81 unit. Kegiatan penyuluhan dilakukan oleh 25 orang penyuluh pertanian dan 6 penyuluh perikanan yang tersebar di berbagai kecamatan. Jumlah kelompok tani yang tercatat sebanyak 1.516 kelompok, sedangkan kelompok nelayan tercatat sebanyak 471 kelompok.
Peta KAB. ACEH TIMUR,