Pada hakikatnya, drone sebenarnya dapat disebut sebagai komputer terbang. Disebut demikian karena drone mempunyai sistem operasi, jaringan koneksi, serta perangkat keras yang kesemuanya dirancang dengan kode-kode yang telah diprogram. Sehingga, tidak mustahil bahwa orang yang mampu meretas komputer dapat juga meretas drone Anda. Hacker ini hanya perlu membuat koneksi ke gadget yang telah disambungkan ke remote control drone, baik itu ponsel, tablet, maupun tablet. Setelah berhasil tersambung dengan drone, hacker akan mencegat sinyalnya dan mengambil alih kontrol atas drone Anda.
Bayangkan saja, semisal drone Anda sedang di tengah penerbangan kemudian ada yang tiba-tiba meretasnya dan akhirnya drone tersebut berhasil dicuri. Drone akan diterbangkan semakin jauh dari radar Anda sehingga meskipun Anda berusaha mengejarnya, Anda tidak akan menemukannya kembali. Atau bisa juga, drone Anda tiba-tiba menjadi sulit dikendalikan dan akhirnya menabrak tiang listrik. Bisa jadi itu bukan karena Anda tidak mampu menerbangkan drone, namun drone Anda sedang diretas sehingga mengalami gangguan. Namun, jangan khawatir, berikut ini ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mengamankan drone dari peretasan.
Pilot drone biasanya menggunakan ponsel, tablet, atau komputer untuk mengendalikan drone. Gadget tersebut disambungkan dan dipasang ke controller drone untuk memudahkan navigasi penerbangan. Nah, pastikan gadget yang digunakan tersebut bersih dari malware apapun. Malware merupakan celah besar untuk peretas masuk ke sistem Anda. Jangan sembarangan menginstall aplikasi atau mengklik link agar terhindar dari malware.
Program antivirus biasanya sudah terdapat di komputer secara default atau sudah bawaan. Namun untuk perangkat ponsel dan tablet, Anda perlu menginstallnya sendiri karena kedua perangkat ini sangat rentan terinfeksi virus. Program antivirus yang bisa digunakan misalnya AVG atau Avast yang bisa diunduh gratis di Play Store. Sofware antivirus akan melindungi ponsel dari virus secara real-time sehingga menghindari pencurian.
Selanjutnya, sangat disarankan untuk memasang VPN (Virtual Private Network) agar koneksi internet Anda senantiasa terlindungi. Dengan adanya VPN, ketika perangkat Anda terhubung ke internet makan koneksinya akan dienkripsi dan menjadi anonim. Dengan begitu, seorang hacker tidak akan mudah mengambil alih kendali drone Anda.
Setiap pilot drone kebanyakan mempunyai kebiasaan yang khas dalam menerbangkan drone sehingga sering memakai jalur dan pola penerbangan yang itu-itu saja. Konsistensi tersebut justru menjadi mangsa empuk hacker karena dapat dengan mudah dipelajari arah dan pergerakan dronenya. Anda harus memvariasikan jalur penerbangan agar hacker sulit membaca kebiasaan pilot. Karena pada dasarnya, cara kerja hacker drone adalah dengan mencari posisi drone lalu mencegat jaringannya untuk kemudian dipalsukan koordinat GPS-nya menjadi miliknya sendiri.
Sistem operasi seL4 merupakan sistem operasi mikrokernel yang mampu mengakses semua software dan hardware secara penuh. seL4 OS ini banyak diandalkan berbagai industri untuk melindungi keamanan sistemnya. Sistem operasi ini dirilis pada 2014 sebagai software open source sehingga siapapun dapat menggunakannya. Ini adalah software paling aman untuk menghindari peretasan, karena sekalipun hacker sudah berhasil masuk ke sistem, seL4 akan masih bisa melawan dan mengamankannya kembali.
Itulah beberapa tips mengamankan drone dari peretasan. Selain keempat hal di atas, Anda mungkin bisa merakit drone sendiri agar terjamin keamanannya karena drone komersil kebanyakan masih memiliki bug sehingga seringkali harus update firmware. Kemudian, agar lebih aman sebaiknya terbangkan drone di area yang terpencil yang tidak terlalu dekat dengan keramaian. Hacker memerlukan kedekatan jarak tertentu untuk bisa masuk ke koneksi Anda, sehingga menghindari keramaian adalah salah satu upaya yang bisa Anda lakukan. Pastikan drone selalu terjangkau oleh pandangan Anda ketika terbang sehingga mudah diawasi.