Begini Cara Kerja CCTV Analog dan Digital

Teknologi CCTV merupakan sebuah inovasi canggih pada sektor keamanan publik maupun privat. Teknologi yang ditemukan sejak tahun 1940-an ini fungsinya sudah semakin luas, tak hanya untuk keperluan pengawasan bank atau militer, namun juga sudah bisa digunakan untuk mengawasi setiap jenis tempat yang membutuhkan pengamanan. Dengan adanya CCTV di suatu tempat, akan memberikan stimulus secara psikologis pada setiap orang di tempat tersebut karena mereka akan merasa diawasi. Tempat yang dipasang CCTV juga lebih terjamin keamanannya dibanding tempat tanpa CCTV yang lebih rawan kejahatan.

Saat ini, CCTV sudah mengalami perkembangan yang begitu pesat. Awalnya, CCTV masih menampilkan gambar berkualitas rendah dengan warna monokrom. Nah, sekarang CCTV sudah semakin tinggi kualitas gambarnya dan mampu menampilkan warna sesuai aslinya. Bahkan kamera CCTV terbaru sudah bisa melakukan perputaran hingga 360o sehingga jangkauan pengawasannya lebih luas. Bahkan sangat mungkin bahwa CCTV di masa depan akan mampu mendeteksi adanya pergerakan mencurigakan dari objek yang diawasi sehingga bisa langsung memperingatkan pemilik tempat melalui surel.

Lalu bagaimana sebuah CCTV bisa melakukan pekerjaan secanggih itu? Tiap jenis CCTV memiliki cara kerjanya masing-masing dalam sistem pengawasannya. Nah, berikut ini adalah penjelasan sederhana mengenai cara kerja CCTV berbagai tipe yang umum digunakan.

CCTV tipe analog memakai kabel coaxial yang dapat dipasang sepanjang 300 meter. Kamera CCTV yang telah terpasang dengan benar akan langsung terkoneksi dengan perangkat DVR sehingga rekamannya bisa langsung dipantau melalui monitor. Dengan begitu, setiap hal yang sekiranya tertangkap oleh kamera CCTV akan bisa dilihat secara real-time oleh pengawas monitornya.

Kamera analog masih memiliki celah keamanan karena kualitas video yang dihasilkan memiliki resolusi rendah. Selain itu, karena pengolahan datanya bergantung pada perangkat DVR, maka jika DVR bermasalah atau mati maka keseluruhan pemantauan juga turut mati. Sehingga, jika menggunakan CCTV analog ini, suatu tempat perlu memiliki seorang satpam atau pengawas yang bertugas memantau layar monitor CCTV.

CCTV yang berjenis IP Camera tergolong lebih canggih dibanding CCTV analog. Hal ini dikarenakan CCTV IP Camera memakai kabel yang dapat dipasang pada jarak 100 meter dari switch. Dengan digitalisasinya, pemantauan CCTV jenis ini dapat dilakukan dari mana saja karena pengolahan datanya memanfaatkan internet.

Pemantauan menggunakan IP Camera dapat dilakukan secara fleksibel, baik real-time atau melalui rekaman yang dapat diputar ulang. Karena bergantung pada internet, tipe ini sangat rentan diretas oleh hacker jika jaringan internet yang dipakai tidak aman dan kuat. Kemungkinan buruknya, hasil rekaman CCTV bisa dicuri atau bahkan dimanipulasi.

Cara kerja CCTV dengan PTZ Camera hampir serupa dengan IP Camera karena sama-sama mengandalkan kabel jaringan. Namun PTZ lebih canggih karena jenis ini memungkinkan kita untuk memperbesar atau memperluas pemantauan berdasarkan kontrol perintah. Varian PTZ Camera juga ada yang sudah ditunjang oleh rotor sehingga kamera dapat diarahkan ke mana saja. Dengan kecanggihan yang ditawarkan tersebut otomatis harga PTZ Camera jauh lebih mahal dibanding tipe CCTV lainnya.

Setelah memahami cara kerja ketiga sistem CCTV di atas, Anda dapat mulai mempertimbangkan sistem CCTV mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan budget Anda. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri sehingga akan lebih baik jika Anda berkonsultasi terlebih dahulu atau menonton ulasan-ulasan atas penggunaan berbagai CCTV tersebut.